Tampilkan postingan dengan label Hikmah Islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hikmah Islam. Tampilkan semua postingan

Rabu, 02 November 2016

Berbenah pada Aqidah... hidup jadi indah

Sahabat..! Sesungguhnya kebahagiaan, kesenangan, dan kenikmatan sesuatu bergantung pada kondisi dasarnya.

Kondisi dasar sesuatu adalah menyangkut untuk apa ia diciptakan.
Oleh karena itu, kenikmatan mata adalah dengan melihat yang indah-indah. 
Kenikmatan telinga adalah dengan mendengar suara-suara merdu.

Begitulah seterusnya untuk anggota badan lainnya. Namun, khusus berkaitan dengan hati, kenikmatannya hanyalah manakala ia dapat mengenal Allah swt., karena hati diciptakan untuk itu.

Jika manusia mengetahui apa yang tidak diketahuinya, maka senanglah ia. Begitu juga dengan hati. Manakala hati mengenal Allah swt., maka senanglah ia, dan ia tidak sabar untuk ‘menyaksikan-Nya’.



Tidak ada yang maujud yang lebih mulia dibanding Allah,
Tidak ada yang menuntun jiwa yang buta kecuali Hanya Allah yang melihat.

Tidak ada yang membimbing orang yang lemah, kecuali hanya Tuhan Yang bersifat qudrat-irodat.

Tidak ada yang memuliakan hamba yang hina kecuali Tuhan Yang Maha Mulia. karena setiap kemuliaan adalah dengan-Nya dan berasal dari-Nya.

Setiap ketinggian ilmu adalah jejak yang dibuat-Nya, dan tidak ada pengetahuan yang lebih digdaya dibanding pengetahuan tentang diri-Nya.’

®KH. Muhammad Fakhruddin Al Bantani, S. HI.

TAKUTLAH DITINGGALKAN OLEH ALLAH SWT.

Sahabat...!!!  janganlah engkau takut ditinggalkan oleh dunia.
Takutlah ditinggalkan oleh Allah.

Allah jadikan kamu untuk ibadah.
Allah jadikan dunia seisinya untuk melayani ahli ibadah.

Allah jadikan kamu untuk taat dan patuh pada Allah.
Alloh jadikan dunia seisinya untuk taat dan patuh pada ahli ibadah.

Selama kau patuh beribadah pada Allah.
Allah akan perintahkan dunia seisinya, untuk melayanimu.
Dan dunia seisinya pasti akan selalu mencukupimu.

Kalau kau tidak patuh lagi, tidak ibadah lagi pada Allah.

Allah tidak akan perintahkan dunia seisinya.
Dunia seisinya pasti akan meninggalkanmu.


Janganlah takut jauh dari dunia, takutlah jauh dari Allah.
Dunia seisinya itu ada di tangan Alloh, dunia patuh pada Allah.

- Janganlah takut ditinggalkan nikmat, takutlah ditinggal Allah.
Nikmat itu ada di tangan Allah, nikmat selalu patuh pada Allah.


Janganlah takut ditinggalkan rezeki, takutlah ditinggal Allah.
Rezeki itu ada di tangan Allah, rezeki selalu patuh pada Allah.

- Janganlah takut ditinggalkan makanan, takutlah ditinggal Allah.
Makanan itu ada di tangan Allah, makanan selalu patuh pada Allah.

Janganlah takut ditinggalkan kemuliaan, takutlah ditinggal Allah.
Kemuliaan itu ada di tangan Allah, kemuliaan patuh pada Allah.

Moga Allah luruskan hari kita....

®KH. Muhammad Fakhruddin Al Bantani, S. HI.

Rabu, 22 Juli 2015

Keajaiban Dunia Ketika Kelahiran Rasulullah Sayyidina Muhammad


Keajaiban Dunia Ketika Kelahiran Rasulullah Sayyidina Muhammad
Published on February 15, 2010 in Bulan Mawlid / Rabiul Awal, Mencintai Rasullullah dan Ahlul Bait, Artikel Islam and Habib. 0 Comments
Kelahiran Nabi Muhammad s.a.w. pada 12 Rabiulawal, Tahun Gajah di Mekah al-Mukarramah sebagai pembuka rahmat di pelosok alam semesta.

Kelahiran baginda menjadi seribu satu tanda bahwa baginda akan menjadi utusan terakhir dalam menyampaikan risalah Islam. Ia merupakan peristiwa utama dalam sejarah Islam.

Baginda mempunyai kelebihan luar biasa, bukan saja dilihat dalam konteks sebelum kelahirannya tetapi dalam konteks semasa dan selepas dilahirkan. Peristiwa luar biasa ini disebut sebagai Irhas.

Irhas bermaksud satu kejadian luar biasa bagi manusia yang normal dan hanya diberikan kepada seorang nabi

Sehubungan itu, masih ramai masyarakat Islam yang sebenarnya tidak mengetahui peristiwa di sebalik kelahiran baginda. Ini karena masih banyak lagi rahasia yang belum terungkap.

Sebenarnya banyak keajaiban yang berlaku sebelum kelahiran Nabi Muhammad s.a.w.

Pertama, semasa Rasulullah s.a.w. berada di dalam kandungan bundanya, Aminah, beliau tidak merasa susah sebagaimana dialami oleh ibu-ibu yang hamil.

Kehamilannya disadari melalui berita dari malaikat yang datang kepadanya ketika beliau sedang tidur. Malaikat mengatakan bahawa beliau telah mengandungkan seorang Nabi dan Penghulu kepada seluruh umat manusia.

Selain itu kehamilannya ditandai dengan haidnya terputus dan berpindahnya cahaya daripada wajah Abdullah ke wajahnya.

Kedua, ketika Nur Muhammad masuk ke dalam rahim Aminah, Allah memerintahkan malaikat supaya membukakan pintu syurga Firdaus dan memberitahu semua penghuni langit dan bumi.

Tanah-tanah disekitaran kawasan tersebut yang kering menjadi subur, pohon-pohon kayu rimbun dan berbuah lebat. Begitu juga hewan-hewan di darat dan di laut sibuk membincangkannya.

Ketiga, peperangan tentara bergajah yang disebut di dalam al-Quran surah al-Fil, datang menyerang kota Mekah. Ia diketuai oleh tentara bergajah dengan menunggang seekor gajah besar bernama Mahmudi.

Apabila mereka hampir sampai ke tempat tersebut, gajah-gajah itu berhenti dan berundur dengan izin Allah.

Namun demikian, sekumpulan burung Ababil datang menyerang dan menghancurkan mereka sebagaimana yang disebut di dalam al-Quran. Peristiwa ini amat menakjubkan dan diriwayatkan dalam kitab-kitab sejarah.

Keempat, Aminah turut mengalami mimpi yang menakjubkan. Beliau menadah tangan ke langit dan melihat sendiri malaikat turun dari langit. Ia diumpamakan kapas putih yang terapung di angkasa.

Kemudian malaikat tersebut berdiri di hadapannya. Ia berkata “Khabar bahagia untuk saudara, wahai ibu daripada seorang nabi. Putera saudara itu menjadi penolong dan pembebas manusia. Namakan dia Ahmad.”

Semasa kelahiran Nabi Muhammad s.a.w., Aminah ditemani Asiah dan Maryam. Dalam hal ini ia merupakan satu isyarat bahawa Nabi Muhammad lebih tinggi derajatnya daripada Nabi Isa dan Musa.

Keadaan ini diterangkan dalam kitab Taurat dan Injil bahawa akan datang seorang nabi pada akhir zaman.

Semasa baginda dilahirkan, bundanya menyaksikan nur atau cahaya keluar dari tubuh badan baginda. Cahaya tersebut menyinari sehingga ke Istana Busra di Syria.

Ia dilihat seolah-olah seperti anak panah bagaikan pelangi sehingga dari jauh kota-kota tersebut dapat dilihat.

Ada juga yang berpendapat bahawa cahaya itu datang dan menerangi seluruh dunia. Ini dapat dijelaskan oleh sumber-sumber Arab yang paling awal yang menyatakan bahawa suatu cahaya terpancar dari rahim Aminah apabila baginda dilahirkan.

Aminah sendiri melihat baginda dalam keadaan terbaring dengan kedua tangannya mengangkat ke langit seperti seorang yang sedang berdoa.

Kemudian bundanya melihat awan turun menyelimuti dirinya sehingga beliau mendengar sebuah seruan “Pimpinlah dia mengelilingi bumi Timur dan Barat, supaya mereka tahu dan dialah yang akan menghapuskan segala perkara syirik”.

Selepas itu awan tersebut lenyap daripada pandangan Aminah. Setengah riwayat menyatakan nabi dilahirkan dalam keadaan memandang ke arah langit sambil meletakkan tangannya ke tanah sebagai tanda ketinggian martabatnya daripada semua makhluk.

Dikatakan juga pada malam kelahiran baginda, berhala-berhala yang terdapat di situ mengalami kerusakan dan kemusnahan.

Menurut riwayat daripada Abdul Mutalib, “Ketika aku sedang berada di Kaabah, tiba-tiba berhala jatuh dari tempatnya dan sujud kepada Allah. Lalu aku mendengar suara dari dinding Kaabah berkata, “telah lahir nabi pilihan yang akan membinasakan orang kafir dan mensucikanku daripada berhala-berhala ini dan akan memerintahkan penyembahan Yang Maha Mengetahui.”

Selain itu di tempat yang lain pula satu goncangan berlaku di mahligai Kisra dan menyebabkan mahligai tersebut retak, manakala empat belas tiang serinya runtuh. Keadaan ini merupakan di antara tanda -tanda keruntuhan kerajaan tersebut.

Namun, api di negara Parsi yang tidak pernah padam hampir selama seribu tahun telah padam dengan sendirinya. Api tersebut merupakan api sembahan orang-orang Majusi yang dianggap sebagai tuhan. Peristiwa itu amat mengejutkan orang Parsi.

Dalam waktu yang sama, pada malam kelahiran baginda, Tasik Sava yang dianggap suci tenggelam ke dalam tanah.

Setelah baginda lahir, tembakan bintang menjadi kerap sebagai tanda bahawa pengetahuan syaitan dan jin mengenai perkara ghaib sudah tamat.

Berdasarkan peristiwa tersebut jelaslah kelahiran Nabi Muhammad s.a.w. mempunyai keistimewaan tersendiri. Ini kerana baginda adalah khatamun nubuwwah, penutup segala nabi.

Perkara -perkara luar biasa ini telah membuktikan kepada kita kemuliaan baginda di sisi Allah, sekali gus sebagai bukti kerasulannya.

Di samping itu, bukti -bukti tersebut juga dijelaskan di dalam kitab kitab terdahulu seperti kitab Taurat, Zabur dan Injil sebagai rasul yang terakhir.

Sabtu, 11 Juli 2015

Mutiara Kalam Imam Hasan Al-Bashri rahiimahullaah

Nasehat yang indah dari Imam
Hasan Al-Bashri rahiimahullaah,
beliau berkata:

“Wahai manusia, sesungguhnya aku tengah menasehati kalian,

dan bukan berarti aku orang yang terbaik di antara kalian,

bukan pula orang yang paling shalih di antara kalian.

Sungguh, akupun telah banyak melampaui batas terhadap diriku sendiri.

Akupun tidak sanggup mengekangnya dengan sempurna,

tidak pula membawanya sesuai dengan kewajiban dalam menaati Rabb-nya..

Andaikata seorang muslim tidak memberi nasehat kepada saudaranya kecuali setelah dirinya
menjadi orang yang sempurna,

niscaya tidak akan ada para
pemberi nasehat.

Akan menjadi sedikit jumlah orang yang mau memberi peringatan dan tidak akan ada orang-orang yang berdakwah di jalan Allaah subhaanahu wa ta'aalaa,

tidak ada yang mengajak untuk taat kepada-Nya,

tidak pula melarang dari memaksiati-Nya.

Namun dengan berkumpulnya Ilmu para ulama dan kaum mukminin,

sebagian memperingatkan kepada sebagian yang lain, niscaya hati orang-orang yang bertakwa akan hidup dan mendapat peringatan dari kelalaian serta aman dari lupa
dan kekhilafan..

Maka terus-meneruslah berada pada majelis-mejelis dzikir (majelis ilmu),

semoga Allaah Jalla wa 'Alaa mengampuni kalian.

Bisa jadi ada satu kata yang
terdengar di sana dan kata itu
merendahkan diri kita namun
sangat bermanfaat (bagi kita).

Bertakwalah kalian semua kepada
Allaah Ta'aalaa dengan sebenar-benar takwa dan janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan muslim.”.

[Mawai’zh lil Imam Al-Hasan Al-
Bashri, hal. 185]

Kamis, 02 Juli 2015

Qiyamu Ramadhan

Duhai sahabat budiman...
Qiyamu Ramadhan, ramadhan yang pada malamnya banyak diisi akan berbagai amaliah ibadah. Padanya dicurahkan berbagai limpahan Rahmat dan Barokah Nya Allah Swt.
Semoga kita mau terus berupaya dalam ikhtiar ta'at yang UTUH sebagai Muslim di bulan yang penuh kebaikan ini.. Aamiin.

Banyak dianjurkan oleh Islam, amaliah ibadah sunnah (tentu pula bersama yg wajibnya) yang mesti kita kerjakan pada malam-malam di bulan Ramadhan. Diantaranya...
- sholat sunnah tarawih;
- tadarus Al-Qur'an;
- sholat sunnah qiyamul lail/ 1/3 malam (atau Witir pelengkap, sebagaimana Rasulullah Saw tak kurang 11roka'at sholat witir tiap2 malamnya).
- dzikir (tasbih, tahmid, sholawat, dll)
- ta'lim (menuntut akan ilmu agama).
- serta amaliah sunnah lainnya.

Sahabat, mengutip dari nasehat ulama di suatu majelis ilmu..
Jadilah kita Muslim yang UTUH di bulan Ramadhan yang Agung ini.
Kenakanlah BAJU Ramadhan kita di tiap2 hari ramadhan yg kita lalui, yakni dengan berPUASA
Kenakanlah CELANA Ramadhan kita di tiap2 hari ramadhan yg kita lalui, yakni dengan sholat sunnah TARAWIH. Jangan kau kenakan pakaianmu pada yg sebahagiaan saja. Apakah kau ingin berjalan dg Baju saja..?!, ataukah kau ingin berjalan di ramadhan dg Celana saja...!?. Tentulah tak ingin kita akan yg demikian. Lebih2 tak kau kenakan kedua-duanya, bertelanjang..!!!???. Sungguh merugi yg demikian.. BerPUASA dan TARAWIH lah kita bersama.
Bila telah kau kenakan pakaian ramadhan mu, maka harumkanlah dengan wewangian. Yakni dg tadarus Al-Qur'an, minimal 1 ain saja.(begitu teman sholeh kami berpesan).
Setelah pakaian kau kenakan, wewangian engkau tebarkan. Maka baik pula kau kenakan aksesoris dan perhiasan ramadhan, yg juga memiliki nilai amat tinggi. Bahkan memang bernilai sangat tinggi di mata Allah swt, yakni dzikir dan ta'lim (menuntut akan ilmu agama).
Demikian itu tak lain, agar makin utama dan besar peluang kita, untuk dapat di terima segala amaliah ibadahnya kepada Allah Swt.

Duhai sahabat muslim, tak mudah menjadi muslim yang UTUH dalam ta'at dan taqwa kepada Allah swt. Berat, letih, kantuk, dan lain sebagainya yang akan menerjang kita. Terlebih memang DIRI kita adalah mahluk yg memiliki banyak dosa dan masih dalam kebodohan.
Duhai sahabat yakinlah akan sifat ke Maha Kasih Nya Allah Swt. Bersyukurlah jika engkau telah mau mulai dan terus berupaya ta'at. Sebab insya Allah yg demikian sebagai bahagian dari tanda-tandaNya bahwa Dia pun ingin engkau dekati, dan ingin pula MenDekat akan kita. Aamiin yaa robbal'alaamiin.

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh...
#MLA

Hikmah Al-Qur'an pada Bakul Arang

Sahabat..! Bacalah Al Qur’an….. mau faham atau tidak artinya, tetap saja membaca Al qur’an bernilai ibadah yang sangat tinggi….

Lalu, apa gunanya kita membaca AlQuran dalam bahasa Arab, kan kita tak mengetahui artinya, ???????

Oh.. biar pun tak mengerti pasti banyak manfaatnya…..

Manfaat bagaimana ??????
Ane mau cerita dulu yaah…. Nanti ane jawabnya…..

Konon, ada seorang lelaki Muslim yang telah tua tinggal di sebuah ladang di pinggiran sebuah bukit bersama seorang cucunya yang masih kecil.

Setiap pagi, selepas sholat shubuh, sang kakek ini duduk di meja dapurnya sambil membaca Al-Qur'an. Cucunya yang gemar meniru perbuatan kakeknya dalam banyak perkara juga membaca Al-Qur'an yang telah dihadiahkan dan diajarkan kepadanya.

Suatu hari si cucu bertanya, "kek! aku coba baca Qur'an kaya kakek tapi Aku tak mengerti maknanya dan apa yang aku tak mengerti Aku cepat lupa jadinya. sebaiknya aku tutup saja Al Qur'an ni. Apa gunanya baca Qur'an yang aku tidak faham artinya itu? "

Kakeknya tanpa menjawab sepatah katapun dari pertanyaan cucunya itu bangun dengan perlahan untuk mengambil sebuah bakul dari rotan yang terikat rapi, untuk menyimpan arang dapur. "Nah, ambil bakul arang itu lalu kau bawa bakul itu ke sungai dan bawa balik air sebakul ke sini."

Cucunya segera ke sungai dan menciduk air sungai dengan bakul arang tersebut.

Malangnya semua air cidukan tadi menetes keluar, tak tersisa barang sedikit pun ketika sampai ke rumah.

Kakeknya tertawa dan berkata, "coba kamu cepat sedikit jalannya agar airnya kamu dapat," dan si kakek menyuruhnya kembali ke sungai untuk kedu kalinya.

Kali ini si cucu berlari kencang, tetapi bakulnya tetap kosong juga tanpa air sedikitpun yang dia bawa ke rumah.

Dengan termengah-mengah, dia memberitahu kakeknya bahwa adalah mustahil untuk bawa air dengan bakul dan dia terus pergi untuk mengambil ember. Kakeknya berkata, "kakek tak ingin air dari ember, kakek maunya air dari bakul ini juga.

Lalu si cucu kembali ke sungai, ketika itu, cucunya sudah dapat merasakan bhawa itu adalah pekerjaan yang sia sia, tetapi dia masih mau membuktikan kepada kakeknya, walau dia berlari sekencang kencangnya, airnya pasti habis keluar dan bakulnya tetap kosong.

Lalu Dia pun terus menceduk air sungai dan berlari sekuat tenaga, tetapi ketika sampai di hadapan kakeknya bakulnya sudah kosong tanpa air.

Dengan ngos-ngosan dia berkata, "lihat kek, apa gunanya!?"

Kakeknya berkata lagi, "adalah gunanya, Lihatlah bakul itu."

Cucunya melihat pada bakul itu dan merasakan ada warna lain yang terjadi pada bakul arang itu.

Bakul tersebut sudah berganti dari bakul arang yang hitam kotor menjadi sebuah bakul yang bersih, luar dan dalamnya.

"Cucuku yang tersayang,

itulah yang terjadi bila kita baca Al Qur'an. Kita mungkin tidak mengerti maknanya dan tidak ingat apa yang kita baca, 
tapi bila kita baca terus menerus, meski kita tidak faham artinya, kita akan dibersihkan, luar dan dalamnya.

Itu adalah urusan Allah dalam mengatur kehidupan kita."

Cucunya mengangguk angguk. Dan berkata : Hebat jawaban kakek ini.

Ref. Islam Didaktika Page FB

Sabtu, 02 Mei 2015

Sudahkah Engkau Bersiap Diri

Sahabat..! Renungkanlah

Diantara kalamnya Syekh Ali Thanthawi Mesir Rahimahullah:

Pada saat engkau mati, janganlah kau bersedih. Jangan pedulikan jasadmu yang sudah mulai layu, karena kaum muslimin akan mengurus jasadmu.
Mereka akan melucuti pakaianmu, memandikanmu dan mengkafanimu lalu membawamu ke tempatmu yang baru, kuburan.

Akan banyak orang yang mengantarkan jenazahmu bahkan mereka akan meninggalkan pekerjaannya untuk ikut menguburkanmu. Dan mungkin banyak yang sudah tidak lagi memikirkan nasihatmu pada suatu hari.....

Jumat, 01 Mei 2015

Dengan sholawat… imanmu bertambah kuat

Sahabat..!
Jika iman telah kuat, maka hidup seseorang akan tangguh menghadapi pengaruh sifat buruk yang dihembuskan syaitan termasuk syetan dalam bentuk manusia. Diantara sifat buruk yang kita kenal adalah tamak (Rakus), yaitu sifat yang berlawanan dengan Qanaah (puas hati atau menerima dengan lapang dada).

Sifat rakus terhadap dunia menyebabkan manusia menjadi hina, sifat ini digambarkan seperti orang yang haus yang hendak minum air laut, semakin banyak ia meminum air laut, semakin bertambah rasa dahaganya.

Jumat, 24 April 2015

Taubat Pintu Kemesraan Bersama Allah SWT.

Duhai sahabat baik yg kita saling kasih dan peduli atas dasar iman dan taqwa. 
Sempatkanlah beberapa saat untuk membaca dan merenungi tulisan al faqir ini, sebab in sha Allah, hal ini amatlah penting bagi kita terlebih diri al faqir. 

Berikut al faqir sampaikan secarik kecil catatan Majelis Ta'lim, yg wajib di ketahui dan diamalkan bagi tiap2 muslim. 



Senin, 13 April 2015

HUKUM ALKOHOL (Oleh : HM. Fakhruddin AI Bantani, SHI)

Perlu diketahui masalah alkohol, sering diperbincangkan ummat terkait hukumnya, terkait hukumnya, apakah suci atau najis, sehingga sangat mempengaruhi terhadap hukum sesuatu yang dicampuri alkohol tersebut.

Sabtu, 04 April 2015

WAHYU TERAKHIR KEPADARASULULLAH SAW


Diriwayatkan bahwa surah Al-Maaidah ayat 3 diturunkan pada sesudah waktu asar yaitu pada hari Jumaat di padang Arafah pada musim haji penghabisan [Wada']. 
Pada masa itu Rasulullah s.a.w. berada di Arafah di atas unta. Ketika ayat ini turunRasulullah s.a.w. tidak begitu jelas penerimaannya untuk mengingati isi dan makna yang terkandung dalam ayat tersebut. Kemudian Rasulullah s.a.w. bersandar pada unta beliau, dan unta beliau pun duduk perlahan-lahan. Setelah itu turun malaikat Jibril a.s. dan berkata: 

Selasa, 17 Maret 2015

Kisah Nyata Seorang Anak

Sahabat...inilah sebuah kisah nyata yg in sha Allah baik tuk renungan dan motivasi kita bersama...
Sahabat Nas rocha menyampaikan sebuah kisah nyata yg disampaikan oleh Khotib sholat Jumat di Graha CIMB Niaga jalan Sudirman. Semoga kisah ini dapat menjadi tambahan penerang bagi qolbu ke-imanan dan ke-taqwaan kita bersama.

Jumat, 13 Maret 2015

Mutiara Hikmah Imam Ibnu Athoillah dalam kitab “Tajul ‘Arus”nya.

Sahabat..! Berkata Imam Ibnu Athoillah dalam kitab “Tajul ‘Arus”nya : Anggota badan manusia ibarat anak air yang mengalir ke hati. Janganlah menyiram hatimu dengan perbuatan hina seperti ghibah, namimah, perkataan kotor, melihat yang tidak halal, dan sejenisnya. Hati tidak dihijab oleh yang keluar darinya, tetapi dihijab oleh yang memasukinya. Hati akan bersinar dan bercahaya dengan makanan yang halal, dzikir, bacaan Al-Qur’an, pemeliharaan diri dari melihat sesuatu yang mubah, makruh, dan terlarang. Janganlah membuka mata kecuali untuk menambah ilmu atau hikmah…”-

Sungguh celaka jika manusia mengutamakan ibadah lahiriah yang dilakukan anggota tubuh, tetapi melupakan ibadah bathiniyyah/ketakwaan hati. Amal lahiriah tidak bermanfaat jika hati dalam keadaan lalai.Imam Ibnu Athaillah memberikan perumpamaan tentang hati dalam hubungannya dengan anggota tubuh. Hati bisa mendapat pengaruh buruk dari anggota tubuh sehingga hati terhijab dari Allah meskipun sesungguhnya yang menjadi pimpinan dalam diri manusia adalah hati.

Anggota tubuh laksana anak sungai yang tumpah mengalir ke hati. Apabila anak sungainya dipenuhi najis maka hati ikut menjadi najis.
Sebaliknya, hati yang baik dan sehat akan melahirkan kehendak yang baik sehingga hamba kembali kepada fitrahnya dan tubuh pun kembali kepada keadaan azalinya.

Beberapa jalan yang dapat ditempuh jika menghendaki hati yang bersinar dan bercahaya :
[1] memakan makanan dan minuman yang halal, yang berasal dari usaha yang baik dan bebas dari syubhat;
[2] Berdzikir;
[3] membaca Al-Qur’an.
Ada beberapa macam najis maknawi yang akan mengotori dan merusak keadaan hati, di antaranya :
Ghibah (menggunjing/gosip)
Namimah (mengadu domba), yaitu menyampaikan satu ucapan dari seseorang kepada orang lain dengan tujuan untuk merusak hubungan mereka.
Berkata buruk, yaitu ucapan yang mengandung kesombongan, kedengkian, dan rasa iri.
Melihat segala sesuatu yang tidak halal, karena ini bertentangan dengan perintah Allah :
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya…”(QS [24]:30-31);

Bukti bahwa perbuatan semacam itu mempengaruhi hati adalah sabda Rasulullah Saw : “Tatapan adalah salah satu panah beracun Iblis. Siapa yang menjaganya, Allah akan memberinya keimanan yang manisnya dapat dirasakan dalam hati.”
Menjaga diri dari melihat yang mubah, makruh, dan haram, jelasnya seorang mukmin harus mempergunakan penglihatannya sesuai dengan ridha Allah. Sikap tersebut merupakan bentuk syukur kepada Allah atas nikmat penglihatan. Sesungguhnya melihat yang mubah tidak terlarang. Namun, ketika melihat yang mubah akan melalaikan diri dari kewajiban, atau membuatnya menunda-nunda shalat, atau membuat hati menjadi lalai maka dalam keadaan seperti itu menghindari yang mubah menjadi lebih utama. Jadi, hati yang baik akan terus tumbuh menjadi hati yang bersinar dan bercahaya.

Wallahu a’lam.
Semoga bermanfaat.



TAMAN-TAMAN ILMU DAN HIKMAH
ISLAM DIDAKTIKA :

Facebook Group BKMT AL Bantani :
https://www.facebook.com/groups/bkmtalbantani/

Facebook Page Islam Didaktika :
https://www.facebook.com/pages/Islam-Didaktika/226224114114784?fref=nf

Website Islam Didaktika :
www.islamdidaktika.web.id

Blogger Islam Didaktika :
www.fakhrualbantani.blogspot.com

Kamis, 12 Maret 2015

Membangun Ketaatan Diri

Duhai Sahabat budiman, Jangan menuntut Allah karena terlambatnya permintaan yang telah engkau panjatkan kepada-Nya. Namun hendaknya engkau mengoreksi diri. Tuntut dirimu supaya tidak terlambat melaksanakan kewajiban-kewajibanmu kepada Allah. (Ibnu Athailah)

Setiap orang pasti memiliki harapan. Namun tidak semua harapan bisa diwujudkan. Walau mungkin kita telah optimal berusaha atau dan berulang kali memanjatkan berdoa. Bila demikian apa yang salah, ikhtiarnya-kah atau doanya?

Saudaraku, sangat bijak bila kita tidak terburu-buru menyalahkan atau berburuk sangka kepada Allah, saat doa-doa kita belum terkabul. Sebab, tidak ada yang menghambat ijabahnya doa dan datangnya pertolongan Allah selain diri kita sendiri. Ada nasihat menarik dari Ibnu Athailah, Jangan menuntut Allah karena terlambatnya permintaan yang telah engkau panjatkan kepada-Nya. Namun hendaknya engkau mengoreksi diri. Tuntut dirimu supaya tidak terlambat melaksanakan kewajiban-kewajibanmu kepada Allah.
Jadi, terhambatnya pengabulan doa bukan karena Allah tidak mau memberi. Penyebab utamanya ada pada diri kita sendiri yang tidak bersungguh-sungguh dalam memenuhi hak-hak Allah. Karena itu, kita harus mulai mengoreksi diri. Sudah benarkan ibadah kita? Sudah totalkan pengharapan kita kepada Allah? Sudah bersungguh-sungguhkan kita dalam taat kepada Allah? Kalau belum, jangan menyalahkan siapa
pun bila pertolongan Allah belum menghampiri kita.

Penjabarannya, lihat ibadah kita, apakah sudah benar dan optimal. Apakah kita tergolong orang yang gemar melakukan amal-amal yang disukai Allah: mencintai masjid, menjaga shalat berjamaah dan tepat waktu, tahajud, bersedekah dalam senang atau susah, gemar menolong orang, zikir setiap waktu, dsb. Bila untuk kewajiban-kewajiban utama saja kita kurang bersungguh-sungguh, maka bagaimana mungkin pertolongan Allah akan datang?

Rasulullah SAW bersabda, Tidaklah seorang hamba mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai dari apa-apa yang telah Aku wajibkan kepadanya, dan hamba-Ku itu selalu mendekatkan diri kepada-Ku dengan nawafil (perkara-perkara sunnah di luar yang fardhu) maka Aku akan mencintainya, jika Aku telah mencintainya maka Aku menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, menjadi penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, menjadi tangannya yang ia gunakan untuk memukul dan menjadi kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia meminta kepadaku niscaya akan aku berikan dan jika ia minta perlindungan dari-Ku niscaya akan Aku lindungi. (HR Bukhari).
Menurut hadis ini kunci datangnya pertolongan Allah, kunci pembuka pintu-pintu rezeki, ilmu dan segala kebaikan, adalah ketakwaan dan kesungguhan kita melaksanakan amal-amal yang dicintai Allah. Dalam QS Ath Thalaaq [65] ayat 2-3, Allah SWT menegaskan, Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.

Saudaraku, membangun ketaatan kepada Allah dalam ibadah-ibadah fardhu dan sunat plus keterkaitan hati kepada-Nya adalah fondasi dasar bangunan keimanan seorang hamba. Tanpa adanya fondasi ini, tidak berguna ketinggian ilmu, kecanggihan manajemen, optimalnya ikhtiar atau melimpahnya kekayaan. Semuanya akan berujung padabbencana dan keputusasaan.

Saudaraku, perlu ditegaskan lagi bahwa tugas kita ada tiga. Pertama, meluruskan niat. Kedua, menyempurnakan ikhtiar. Ketiga, bertawakal sepenuh hati kepada Allah. Andai kita sudah melaksanakan semua itu, namun apa yang kita dapatkan belum juga sesuai keinginan, maka yakinlah bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan sekecil apapun amal hamba-Nya. Allah pasti akan memberikan yang terbaik.
Kewajiban hanyalah berusaha dan berproses secara optimal dalam koridor yang telah ditetapkan. Hasil sepenuhnya ada dalam genggaman Allah. Wallaahu a`lam...

https://m.facebook.com/profile.php?id=226224114114784

#MLA


Sabtu, 07 Maret 2015

Jangan Lekatkan Dunia di Hati

Islam Didaktika
Sahabat..! Sebelum tidur, seorang kakek berkata kepada cucunya, …

Cucuku tersayang…..Sandalmu jangan Engkau bawa masuk ke dalam masjid… sebab masjid itu suci… demikian pula UANG atau barang dunia lainnya… jangan engkau masukkan ke dalam hati… sebab hati itu suci…. Tempat dimana Tuhanmu yang Maha suci memandang……

Cucuku….. Bagi ahli ibadah dan para kekasih Allah, uang itu bukan segalanya. uang bukan tujuan hidupnya.
Hati mereka tidak banyak terpengaruh dengan datang dan perginya uang. Di tangan mereka, lembaran uang atau lembaran kertas akan terasa sama saja.
Hidupnya hanya untuk ibadah. Tujuan hidupnya untuk bisa ibadah. Pikirannya fokus pada Allah. Hatinya fokus mencintaiAllah. Andaipun mereka punya uang… itu pun karena keyakinan mereka bahwa uang sangat manfaat untuk membantu jalan untuk meraih surganya Allah….. hendak mengamalkan ajaran Rasulullah…. Berzakat….. berhaji, berinfaq, bersedekah dan lain-lain…. Uang sebetas sendal…. Dipakai bukan untuk kesombongan, hanya sebatas alat yang diinjak injak dan dipakai untuk mencapai tujuan…..tak pernah dimasukkan ke dalam masjid…. Sebab masjid itu suci…..demikian para hamba hamba pilihan Allah……

Karena itu cucuku yang tersayang…..Jangan sampai uang singgah di hatimu. Jangan sampai uang melukai hatimu. biarkan uang datang dan biarkan uang pergi.

Mengapa hati harus senang, bila uang datang. Toh, sebentar lagi juga uang akan pergi. Karena setelah uang datang, kebutuhan akan datang juga.

Mengapa hati harus sedih, bila uang pergi. Toh, sebentar lagi uang akan datang lagi. Karena setelah kebutuhan datang, uang akan datang juga. Percayalah……..

Cucuku..Uang dan kebutuhan bak saudara kembar. Mereka datang bergantian dan silih berganti. Laksana silih bergantinya siang dan malam… silih bergantinya mentari dan rembulan……
Ada kalanya uang datang duluan, kebutuhan datang menyusul.
Ada kalanya kebutuhan datang duluan, uang datang menyusul.

Betapa malangnya, bila manusia tertawa karena dapat uang. Betapa malangnya, bila manusia menangis karena lepas uang. Padahal uang akan datang dan pergi sampai akhir hayatnya.

Cucuku…Jangan sampai engkau mati, masih menyimpan uang di dalam hatimu. kamu hanya boleh mati, dalam keadaan tenang, rindu berjumpadengan Ilahii.
Dengen jiwa yang tenang…. yaa... dengan jiwa yang tenang....Sehingga suara yang engkau dengar saat itu adalah :

ﻳَﺎ ﺃَﻳَّﺘُﻬَﺎ ﺍﻟﻨَّﻔْﺲُ ﺍﻟْﻤُﻄْﻤَﺌِﻨَّﺔُ * ﺍﺭْﺟِﻌِﻲ ﺇِﻟَﻰ ﺭَﺑِّﻚِ ﺭَﺍﺿِﻴَﺔً ﻣَﺮْﺿِﻴَّﺔً * ﻓَﺎﺩْﺧُﻠِﻲ
ﻓِﻲ ﻋِﺒَﺎﺩِﻱ * ﻭَﺍﺩْﺧُﻠِﻲ ﺟَﻨَّﺘِﻲ

Ya sudah…. Cucuku…… engkau sekarang tidur…. Jangan lupa membaca bismillah yaah sebanyak 21X

Assalaamu ‘alaikum……

Kamis, 05 Maret 2015

SHOLAWAT KASYFUL GHUMMAH

Islam Didaktika
Sahabat..! Sholawat kasyful ghummah...... membuat diri menjalani hidup, makin penuh himmah....

Diterangkan dalam “Sa’adatuddarain “ bahwa Pada suatu hari datanglah seorang nenek kepada Imam Hasan Basri, dengan
wajah sedih dan tetesan air mata ia bercerita tentang anak gadisnya yang telah meninggal dunia.

Nenek itu sangat merindukannya, karena dia merupakan anak satu-satunya yang ia miliki.

Kemudian ia bertanya kepada Imam Hasan Basri, “Wahai Tuan Guru, bagai mana caranya agar aku bisa bertemu dengan anakku itu, meskipun itu hanya lewat mimpi?” Tanya nenek itu.
Imam Hasan Basri pun terdiam sejenak kemudianpun beliau bertanya kepada nenek itu.
“Apakan anda cinta kepada Rasulullah?”.
“Ya, tidak ada cinta yang paling besar selain cintaku pada Allah
dan Rasul-Nya”. Jawab nenek itu kemudian Imam Hasan Basri pun berkata :
“Kalau begitu, Engkau di malam hari sholat empat raka’at sebagai sholat hajat, kemudian bacalah sholawat pada Rasulullah semampu ibu sampai ibu tertidur, karena itu merupakan tumpahan dari cinta ibu kepada Rasulullah S.A.W”
Nenek itupun menjalankan apa yang diperintahkan oleh Imam Hasan Basri.
Setelah beberapa lama kemudian, nenek itupun memperoleh apa yang ia inginkan. Yaitu bermimpi bertemu
dengan anak gadisnya yang tercinta.
Didalam mimpinya itu ia melihat pada leher anak gadisnya itu
yang dulunya dilehernya di lilit kalung berlian, kini ia melihat ada seekor ular sedang melilit leher anaknya, betisnya yang dahulu dililit dengan kain sutera mengkilat, kini
berubah menjadi rantai besi yang merah membara, sehingga nenek itupun terkejut menjerit dan terbangun dari tidurnya.
Keesokan harinya ia pun melaporkan perihal mimpinya itu
kepada Imam Hasan Basri, dan Imam Hasan Basri pun sangat
terkejut dan sedih sekali mendengar cerita nenek itu.
“Sungguh berat siksaan yang diterima oleh anak gadis itu” Meskipun telah melihat dalam mimpi akan siksaan yang diterima oleh anaknya itu nenek itu terus saja membaca sholawat tidak pernah putus asa. Ia secara terus menerus
mengucapkan sholatan keatas Nabi Muhammad atas bukti cintanya kepada Rasulullah.

Pada suatu malam Imam Hasan Basripun memimpikan gadis putri nenek tersebut, ia sangat heran dan terkejut saat melihatnya, karena apa yang dilihatnya itu sangat berbeda
dengan apa yang telah diceritakan oleh nenek itu, gadis itu benar-benar cantik dengan memakai kalung untaian berlian dan mutiara putih bermata unta yang sangat indah dengan pakaian sutera halus dan berbau sangat harum dan wangi, sampai-sampai Imam Hasan Basri pun terpesona melihatnya.
“Wahai tuan guru, apakan tuan tidak mengenali saya?”. Tanya gadis itu kepada Imam Hasan Basri.
“Tidak, aku tidak pernah mengenali mu” Jawab Imam Hasan Basri.
“Saya adalah anak gadis nenek yang pernah meminta amalah kepada tuan Imam”. Kata gadis itu,
Mendengar penjelasan gadis itu Imam Hasan Basri pun menjadi
heran, karena cerita nenek itu sangat berbeda dengan apa yang
dilihatnya, tak mungkin nenek itu berbohong kepadanya.
“Menurut cerita ibumu, kamu dalam keadaan tersiksa, kalau begitu ibumu itu telah membohongiku” Kata Imam Hasan Basri.
“Tidak, ibuku tidak pernah berbohong, dulu memang saya
disiksa, namun kini telah dibebaskan, termasuk juga semua
teman-temanku dialam kubur, kedudukan kami terangkat dan
dosa-dosa kami telah diampuni oleh Allah S.W.T”. Jelas gadis
itu.
“Gerangan apa yang menyelamatkan mu itu” Tanya Imam Hasan Basri penasaran.
“Pada suatu ketika ada seseorang datang ke kuburan kami, kemudian beliau membacakan sholawat yang pahalanya dihadiahkan kepada kami, sehingga secara serentak kami terangkat dari siksaan kubur. Dan itu juga berkat ibu saya yang
tak henti-hentinya mengamalkan sholawat pemberian tuan, sehingga maksiat dan dosa-dosa kami pun terhapus oleh siraman pahala sholawat tersebut”. Jelas gadis itu lagi.
Akhirnya Imam Hasan Basripun terbangun dari tidurnya. Dan keesokan harinya, sang Imam pun bercerita semua mimpinya itu kepada sang ibu dari gadis itu.

Mendengar cerita Imam
Hasan Basri betapa bahagianya Ibu itu sehingga iapun semakin
rajin membacakan sholawat kepada Nabi Muhammad S.A.W
pada setiap malamnya.

Wallahu a'lam.

Rabu, 04 Maret 2015

Ujian Bukti Cinta Allah

Islam Didaktika
Sahabat..! Senin itu, seorang kakek, melihat anak muda, selepas sholat zhuhur, duduk termenung di depan teras masjid...

Langsung bertanya ; Kenapa nak, kamu bengong ???
Banyak sekali ujian yg tengah saya hadapi dalam hidup ini kek...jawabnya
Lalu sang kakek berkata : Anakku, Allah itu tidak pernah salah dalam menguji hamba-Nya. Karena Allah tahu persis kecondongan hati setiap hamba-Nya.

Dia adalah ROBBUL BAROOYAA…….. Dia Pemilik segala makhluk yang ada……termasuk pikiran kita….. yaa Pikiran kita ini milik Allah, hanya layak untuk mengingat Allah.
Bila kita isi pikiran kita dengan banyak mengingat selain Allah,
maka kita akan terasa berat dan melelahkan ketika diuji.

Hati kita ini rumah tempat dipandang Allah, hanya layak untuk
mencintai Allah.
Bila kita mencintai selain Allah berlebihan, maka kita akan berat bila diuji.
Allah akan menurunkan ujian sesuai dengan, apa yang jadi kecintaan atau kecondongan hati hamba-Nya. Agar dia sadar….

Jangan melenceng dari tujuan utamanya MENCINTAI ALLAH

Bila hamba mencintai anak berlebihan. Dia akan diuji masalah anak, anaknya akan nakal.

Bila hamba mencintai suami atau istri berlebihan. Dia akan diuji masalah suami atau istri, pasangannya sulit di atur.

Bila hamba mencintai usaha berlebihan. Dia akan diuji masalah
usaha, usahanya macet. Bila hamba mencintai uang berlebihan. Dia akan diuji masalah uang, uangnya seret.

Lalu solusinya apa kek….? Sela anak muda itu…
Solusinya, bertaubat dan membersihkan hati.
Solusinya, bertaubat dan mengembalikan fungsi hati.
Solusinya, bertaubat dan kembali belajar mencintai Allah.

Baca bacalah……
ASTAGHFIRULLAAH ROBBAL BAROOYAA
ASTAGHFIRULLAAH MINAL KHOTHOOYAA

Ahsan ente Baca RATIB HADDAD..... karena isinya bukan bacaAn isthighfar yang di atas itu saja…
Hati kita memang rumah yang mana tempat dipandang oleh Allah,
hanya layak di isi dengan barang barang bagus yang menghantarkan si pemilik rumah untuk di cintai Allah.

Anakku, bukan kah engkau pernah mendengar cerita nabi ya’qub…. Ketika Nabi Yakub as hatinya condong berlebihan pada putranya Yusuf as, dia diuji. Yusup as dimasukkan ke dalam sumur oleh para saudaranya. –

Ketika Qorun hatinya condong luar biasa pada harta kekayaannya, sampai lupa pada Allah, Sang pemberi nikmat, dia bukan diuji malah dihukum. Dirinya dan hartanya lenyap ditelan bumi.

Tengoklah Nabi Sulaiman, hartanya berlimpah….. dan tak ada condong hati pada harta….. hatinya selalu berdzikir, hatinya buat Allah…. Maka pangkat yang tinggi beliau raih…..
disamping harta dan kekuasaan yang luar biasa….

Sudah yaah naak…..kakek mau gosok batu dulu…. Kebetulan ada yang memberi BATU SOLAR ACEH…. Kali aje udah di gosok , berubah jadi PERTAMAK

Assalaamu ‘alaikum……

Akan Indah pada Saatnya...


Sahabat..! kali ini, kita kembali menyelami kandungan satu butir dari butiran-butiran mutiara Ratib Haddad, kita baca terlebih dahulu…….
رضينا بالله ربا وبالإسلام دينا وبمحمد نبيا
Sengaja saya tidak tulis terjemahannya… karena saya anggap antum semua sudah mengetahuinya…..

RATIB HADDAD

Islam Didaktika

Sahabat..! kali ini, kita kembali menyelami kandungan satu butir dari butiran-butiran mutiara Ratib Haddad, kita baca terlebih dahulu…….

ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺇﻧﺎ ﻧﺴﺄﻟﻚ ﺭﺿﺎﻙ ﻭﺍﻟﺠﻨﺔ * ﻭﻧﻌﻮﺫ ﺑﻚ ﻣﻦ ﺳﺨﻄﻚ ﻭﺍﻟﻨﺎﺭ

Sengaja saya tidak tulis terjemahannya… karena saya anggap antum semua sudah mengetahuinya…..

Maka Al Habib Abdullah Al Haddad mendidik kita untuk bermimpi yang tinggi Dan bercita cita yang luhur……..

Jadi ini berbicara tentang kajian mimpi dan cita cita thooh…????????
Naah.. ente udah faham tuuh…..
ahabat..! bermimpi itu kudu tidur dulu…… haqiqat itu kudu jalan
syariat dulu…. Kudu menjalankan usaha dzahir….. RATIB HADDAD adalah kunci yang membuka gemboknya….

Karenanya, bermimpilah dengan impian yang besar, dan bekerjalah dengan kerja keras.

Mimpi besar tanpa kerja keras, akan kandas. Bercita-cita tinggi, tanpa kerja keras akan kandas.
Bermimpi, tanpa usaha untuk mewujudkannya, akan sia-sia.
Berusaha, tanpa mimpi yang ingin diwujudkan, juga akan sia- sia.

Mimpi rendah, usaha biasa, akan ada hasilnya, sekedar hasil.
Mimpi sedang, usaha biasa, akan ada hasilnya, sekedar hasil.

Mimpi besar, usaha biasa, mungkin akan gagal di tengah jalan Mimpi besar, diimbangi dengan kerja keras, pasti akan berhasil.

Tidak boleh mau enaknya saja.

Punya mimpi besar, tapi tidak mau berusaha. Ingin kaya, tapi tidak kerja keras, tidak mau berdzikir dan tidak
mau membaca sholawat.

Ingin sukses, tapi tidak mau usaha keras, tidak mau membaca SHOLAWAT KASYFUL GHUMMAH
Ingin prestasi, tapi tidaka mau berjuang, tidak mau MEMBACA
RATIB HADDAD.

Semuanya sia-sia, mimpi hanya akan menjadi khayalan
selamanya…...
Impian itu harus berantai.
Impian harus berprosedur

Terbanglah setinggi langit, menggapai bintang.
Gapailah satu bintang, setelah tercapai, gapai bintang yang
lain.

Bila impian besar, wujudkan bertahap, agar tidak lelah.
Bila impian banyak, wujudkan satu per satu, agar tidak lelah. Mewujudkan impian besar, tanpa tahapan, akan melelahkan.
Mewujudkan impian banyak, tanpa prioritas, akan melelahkan.
Ingat impian….. ingat RATIB HADDAD….

Ingin cepat terkabul….. baca sholawat, semisal SHOLAWAT
KASYFUL GHUMMAH……

Sudaah yaah……
Sudah mau maghrib……

Assalaamu ‘alaikum


Selasa, 17 Februari 2015

Tempaan Sang Keong

Pada suatu hari ....seekor anak kerang di dasar laut mengadu dan mengaduh pada ibunya sebab sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek.

Anakku, kata sang Ibu sambil bercucuran air mata, Tuhan tidak memberikan kita bangsa kerang sebuah tangan pun sehingga Ibu tak bisa menolongmu. Sakit sekali, aku tahu. Tetapi terimalah itu sebagai takdir alam. Kuatkan hatimu. Jangan terlalu lincah lagi. Kerahkan semangatmu melawan rasa pedih dan sakit yang menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa kau perbuat, kata Ibunya dengan sendu namun lembut.

Maka si anak kerang pun melakukan nasihat ibundanya.Ada hasilnya, tetapi rasa sakit bukan alang kepalang. Kadang di tengah kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Dengan air mata ia bertahan bertahun-tahun. Tetapi tanpa disadarinya sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus. Rasa sakit pun makin berkurang. Makin lama mutiaranya makin besar. Rasa sakit menjadi terasa wajar. Akhirnya sesudah sekian tahun, sebutir mutiara besar, utuh mengkilap, dan berharga mahal pun terbentuk dengan sempurna.

Dirinya kini, sebagai hasil derita bertahun-tahun, lebih berharga daripada seribu ekor kerang lain yang cuma disantap orang sebagai kerang rebus di pinggir jalan. 

Sahabat, Kekecewaan dan penderitaan akan selalu ada dalam hidup kita. Seakan-akan Tuhan selalu mengambil kebahagiaan yang ada pada kita. Tidak...tidak seperti itu. Kita hanya harus bersabar terhadap segala sesuatu yang menimpa kita dan menanti ketetapan Tuhan. Dan semuanya akan berakhir dengan indah.Karena segala sesuatu yang baik akan selalu mengarah pada kebaikan.Kekecewaan dan penderitaan telah membuat seekor kerang biasa menjadi kerang luar biasa.Kekecewaan dan penderitaan pun akan dapat mengubah orang biasa menjadi orang luar biasa. 

Terimakasih telah membaca cerita ini.. semoga bermanfaat... 

http://www.fakhrualbantani.blogspot.com/