Selasa, 17 Maret 2015

10 Maksiat Batin - Yakni maksiat Di Dalam hati.(Hidayatus salikin)

BISMILLAHIRROHMANIRROHIM

Segala puji bagi Allah tuhan yang selayaknya diagungkan tiada yang selainNya maha menguasai segenap seisi alam. Sekadar berbagi yang pada akhirnya adalah untuk  diri sendiri yang ini moga-moga telinga dan hati yang dekat mendengar dan memahami  dapat dijadikan manfaat memperbaiki diri yang telah jauh tersimpang dari fitrah insan yang sebenar-benarnya...

Kerap sadar atau tidak, kita pernah melakukan dosa pada Allah Swt dan para hambaNya, kerana sifat manusia itu sendiri mudah lupa dan cepat lalai sehingga terlepas dari kendali diri. Kalau bukan dosa besar mungkin dosa yang kecil atau dosa yang halus-halus kita lalai menyadarinya.


jadi kami bagi apa yang Hujjatul Islam Imam al-Ghazali rahimahullahuanhu pernah sebut didalam kitabnya “al-Arba’in fi Usuluddin” yang kemudian dipetik oleh Syeikh Abdus Samad Palembani didalam kitab “Hidayatus Salikin”. Mungkin akan ada kekeliruan penyampaian dan penulisan yang akan kami sampaikan. Karenanya, kami mohon maaf sebelumnya. Hal tersebut sangat mungkin terjadi, karena semata kelalaian diri si murid yang keliru memahami ataupun menyampaikannya. Karenanya sebelum disampaikan, kami haturkan maaf dan persilah koreksi bilamana di temui penulisan/ penyampaian yang bermakna keliru ataupun tidak benar sama sekali. Semoga kedepan bila ada perkenanNya, berbagai kekurangan dapat kami sempurnakan dan perbaiki.

Sepuluh Maksiat yang batin  yakni maksiat Di Dalam hati.(Hidayatus salikin)
1)Syarahut Tha’am- yakni gemar kepada memperbanyakkan makan.(Hidayatus salikin)
Manusia yang di fikirannya, banyak dan kerap memikirkan makanan saja. Sekalipun itu dari makanan yang halal. Makan sampai memenuhi lambung perutnya, Sedangkan Sayyidina Rasulullah Saw pernah menyampaikan, yang maknanya ... Makanlah kalian sebelum lapar, berhentilah sebelum kenyang. Makanlah sekadar cukup untuk perut sendiri jangan sampai padat. Dan sebaik-baiknya cukup kadar untuk bertenaga untuk dapat tenang beribadah khushu, atau bertenaga untuk berkerja, atau konsentrasi untuk belajar. Atau untuk dapat menjalankan tugas dan aktifitas lainnya yang baik, yang tidak melanggar syariah. Wallahu a'lam


2)Syarahul-kalam- yakni gemar sangat memperbanyakkan perkataan. (Hidayatus salikin)
Muslim sebaiknya tidak terlampau banyak berbicara, baik berbicara yang tidak bermakna/ manfaat, terlebih-lebih berbicara yang buruk lagi dapat menyakiti sesama muslim. Seperti Fitnah, Gibah, atau yang sejenisnya. berbicaralah yang benar, baik, lagi bermanfaat. baik itu untuk urusan duniawi, lebih-lebih mengenai urusan agama yg dpat membawa keselamatan bersama di akhirat kelak. Berbicara atau menyampaikan sesuatu yang benar dan baik pun, ada ilmunya. Bahkan harus berdasarkan ke-ilmuan yang benar, bila mana hal itu terkait perihal Hukum dan Tuntunan. Tetapi sedikit berbicara, dinilai lebih menyelamatkan dari banyak bicara yang berpeluang pada kekeliruan terlebih keburukan. Wallahu a'lam

3)Ghadab-yakni marah
Sabda Nabi Sallalhualaiwasalam,  ‘orang yang kuat bukan terletak pada kuatnya dia tetapi orang yang mampu mengendalikan amarahnya’. Kalau kita baca hadis arbain imam Nawawi rahimahullahuanhu, ada hadis Rasulullah s.a.w mengingatkan umatnya dari sifat marah berulang-ulang  kali.

4)Hasad-yakni dengki-penyakit yang tersimpan dalam hati, kebiasaannya bertitik tolak dari rasa tidak senang dengan kesenangan orang lain.

5)Al-bukhlu wa hubbul-maal;bakhil dan cinta pada harta-yakni bersifat kikir, rakus dan sayang pada harta. Membawa berat dengan sedekah jariah, dan selalu merasa ingin memiliki berbagai hal. Hal tersebut berpeluang besar kufur akan nikmat. Sulit menumbuhkan sifat syukur dalam hatinya. 

6)Hubbul-jaah-yakni kasih akan kemegahan.Suka pada gelar, puji-pujian, jabatan tinggi menjadi impian yang lebih utama tanpa ada kaitan dengan Allah.

7)Hubbud dunya-yakni cinta dunia, sayang harta, sayang isteri-isteri dan anak-anak, rumah, kendaraan, jabatan tinggi, pangkat, dan puji-pujian. sayang isteri dan anak, serta segala hal kedunia-an tanpa meletak Allah dan Rasul-Nya sebagai keutamaan, hanya akan membawa kesengsaraan, kekecewaan, dan Celaka yang amat besar baginya kelak. Letakkanlah dunia hanya di genggaman, maknanya ia hanya persinggahan laksana halte atau hotel. Mengapa engkau bangun dan hiasi ia, sedang kelak ia akan engkau tinggalkan.


8)Takabbur- yakni membesarkan diri atau sombong. merasa lebih seperti, berharta, berilmu, berjabatan tinggi, berhasil sukses, berpangkat atau apa saja lebih dari orang lain, dan ia kerap melupakan adanya tangan-tangan/ kuasa Allah Swt, ia lengah akan sifat ke Maha Kuasa-an Nya Allah Swt. Hindarilah muslim dari sifat yang demikian ini.

9)Ujub-yakni rasa heran akan dirinya, dan rasa dalam hati telah menjadi hamba yang mulia/ soleh, sebab diri merasa banyak beramal ibadah, beramal kebajikan. ia lalai dan lengah bahwa ada Qudrat dan Iradat Nya Allah Swt, serta lupa atau tak mengerti akan Sifat-Sifat Allah Swt Yang Maha Besar lagi Agung.

10)Riya;- yakni senang akan puji-pujian, atau gelar ke-muliaan dari makhluk-mahluk Nya, supaya mendapat kemudahan dan kesenangan padanya. Beribadah bukan sepenuh hati mengharap ridho Nya Allah,ikhlas krna Allah, bukan kerana diri hamba Allah. ia merasa dan ingin menunjukkan kehebatan diri. Semua semata mengandung pengharapan kepada sesama mahluk Nya Allah Swt..




Walla hua’lam

Terima kasih atas kunjungan dan perkenannya memberi "g+ 1" pada blog ini, semata hal tersebut dapat memberi manfaat positif bagi blog ini dan bagi Saudara Muslim yang lainnya.

Serupa : 
Islam Didaktika: 10 Sifat Mahmudah: Sifat -Sifat Mahmudah (Terpuji) Yang Wajib di Miliki Seorang Muslim Oleh : Tuan Guru Al Ustadz KH. Muhammad Fakhruddin Bin Sufyan Al Bantani

Tidak ada komentar: