Senin, 29 Agustus 2011

Harapan kami... Pasca Ramadhan

Sahabat…!
Semoga kesucian jiwa dan kebenaingan hati yang dibangun dengan susah payah selama Ramadhan, "PASCA RAMADHAN" tak sampai tercemari oleh noda & maksiat lahir maupun batin

Selamat Idul Fitri 1432 H
Mohon maaf lahir dan batin

تقبل الله منا ومنكم صيامنا وصيامكم وقيامنا وقيامكم

وتمم تقصيرنا يا رحيم يا رحمن يا رب العالمين

Salam Lebaran 1432 H

Sahabat…! Permohonan maaf tak akan merubah sesuatu yang telah terjadi, tapi ia dapat memperbaiki di masa mendatang…
Dengan memohon taufiq dari Allah Yang Maha Rahman, semoga tidak aka nada lagi perkataan atau sikap maupun kelakuan dan tingkah polah yang menyakiti hati sahabat…Sehingga kita "pasca Ramadhan" lebih mampu lagi untuk meneladani akhlak Sang Nabi SAW
Amiin….
iedun sa'iid.............. iedun mubarok................ kullu 'aam wa antum bi khair...

SALAM IDUL FITRI 1432 H

Sahabat…!
Melalui Ramadhan,
Allah SWT telah memakaian baju tauhid, baju muroqobah, baju ampunan & baju rahmat…
Karenanya, mari kita pelihara semua baju itu, agar tak tercemari maksiat dan terkoyak dosa
Dengan senantiasa bersyukur, taat & memuji-Nya
MOHON MAAF LAHIR BATIN

Doa Untuk Sahabat...

Ya Allah!
Di hari yang fitri ini, berkahilah saudaraku ini dengan rahmat-Mu… Iringilah langkahnya dengan ridho-Mu…
Sayangilah ia dengan kasih-Mu…..
Lindungilah dan berilah kekuatan dan kesabaran kepadanya dan keluarganya dari ujianMu
Kurniakan rasa syukur atas ni’mat-ni’mat- yang Engkau berikan…
Muliakan ia dengan rizqi yang halal tuk beribadah kepada-Mu….
Terimalah, puasa shalat, zakat… shodaqoh, I’tikaf dan segala amaliah kebajikannya….

Amiin…..

PASCA RAMADHAN

Sahabat…..!
Alangkah meruginya orang yang mengalami bulan Ramadhan, namun tidak berpengaruh apa-apa dalam kehidupannya pasca ramadhan.

Alangkah meruginya orang yang telah mencuci pakaiannya dengan deterjen yang sangat mahal, lalu ia jatuhkan kembali ke dalam got yang kotor.

Alangkah meruginya orang yang telah mensucikan dirinya dengan berpuasa sebulan penuh, lalu menjerumuskan kembali kedalam lubang kemaksiatan.

Semoga Allah Yang Maha Pemberu Cahaya senantiasa menjaga cahaya Ramadhan agar tetap menerangi kalbu kita

MUNAJAT Malam IDUL FITRI


Ya Allah! Terimalah ibadah puasa ramadhan kami, shalat tarawih kami dan zakat yang telah kami keluarkan, walau kami meyakini betul, masih banyak kekurangan dan keteledoran kami dalam menyambut dan  mengagungkan bulan suci tersebut.

Ya Allah! Jadikan puasa kami sebagai penebus dosa-dosa yang kami lakukan. Jadikan puasa kami sebagai benteng yang dapat memelihara kami dari kemaksiatan pada sisa-sisa umur kami.

Ya Allah! Rasul-Mu pernah bersabda : Bulan ramadhan adalah bulan rahmat, bulan maghfiroh dan bulan ‘itqun minan-nar, jadikan kami termasuk orang yang mendapatkan rahmat, ampunan dan pembebasan dari neraka-Mu.

Ya Allah! Terimalah ibadah ramadhan kami, sampaikan umur kami, sehingga kami mengalami ramadhan lagi dan Engkau tambahkan kekuatan dan kemauan kami untuk mengisi ramadhan itu dengan amaliah yang Engkau ridhoi.

Ya Allah! Kalau rahmat dan maghfiroh serta keberkahan ramadhan, Engkau berikan hanya kepada hamba-hamba-Mu yang ta’at saja, lalu kepada siapa kami yang berlumuran dosa ini berharap……………..

Kalau-lah ampunan-Mu Engkau berikan hanya kepada mereka yang bakti saja, lalu kepada siapa kami memohon ampunan………….?

Ya Allah! kami mengakui, memang banyak sekali kelalaian dan keteledoran kami dalam menyambut bulan Ramadhan kemarin. Berapa kali kami berjanji dan berapa kali pula kami mengingkari, berapa kali kami bertaubat dan berapa kali pula kami mengulangi kembali.

Ya Allah! Kami mohon ampun kepada-Mu dari segala dosa yang kami telah bertaubat, namun  kami mengulanginya kembali.

Ya Allah ! kami mohon ampun kepada-Mu dari segala ni'mat yang Engkau berikan kepada kami, lalu kami pergunakan  untuk berbuat kemaksiatan

Aduh celakanya diri ini Ya Allah!, makin bertambah umur, makin banyak kemaksiatan yang dilakukan. Ya Allah ! kalau Engkau tidak melepaskan kami dari jeratan dosa, kepada siapa kami minta tolong ya Allah!

Ya Allah! Ampuni dosa-dosa kami. ampuni dosa guru-guru kami yang telah membimbing kami dan mengajarkan kami akan ajaran-Mu.

Ya Allah! ampuni kesalahan dan dosa orang tua kami. ampuni mereka ya Allah ! bila mereka karena sangat sayang dan cinta kepada kami, banyak melalaikan perintah-Mu.

Ma’afkan mereka ya Allah! Bila dalam merawat dan membesarkan kami, mereka berusaha dari yang tidak halal yang tidak Engkau ridhoi.

Ya Allah! Ampuni dosa dan kesalahan kami, seringkali kami membentak keduanya, memaki dan memperlakukannya seperti pembantu, kami sadar ya Allah! Dulu, di saat kami belum memiliki kemampuan, mereka perlakukan kami laksana raja.

Ya Allah! Segala amal baik yang telah kami lakukan, jadikan pahalanya untuk mereka. Dan segala kemaksiatan yang kami lakukan, kami mohon ya Allah! jangan sampaikan keburukannya menimpa mereka ya Allah! Jangan gelapkan kuburan mereka ya Allah ! lantaran dosa-dosa yang kami lakukan.

Ya Allah! Jadikan putra-putri kami anak yang shaleh dan shalehah, anak yang menegakkan hak-Mu dan hak kami sebagai orang tua, anak yang dibanggakan oleh Islam dan umat yang dibanggakan oleh rasulullah lebih dari sekedar bangga menjadi ummatnya.


Ya Allah! kalaupun kami –pada ramadhan kemarin- tidak mendapatkan lailatul qadar yang sangat mulia itu, jadikanlah hidup kami seperti hidupnya orang yang mendapatkan lalilatul-qodar.

  اللهم إنا نسألك رضاك والجنة  ، ونعوذ بك من سخطك والنار ،

اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عنا يا كريم 
Ya Allah! Sentuhkanlah kepada kami kesejukan ampunan-Mu, kemanisan rahmat-Mu dan kelezatan ‘itqun minan-nar dari-Mu.

Ya Allah! Inilah doa yang kami panjatkan, terimalah doa kami ya Allah dengan kebesaran Rasulullah.
Amiin…………..

Minggu, 28 Agustus 2011

Sholawat Imdad

SHOLAWAT IMDAD
Susunan
Al-Habib Ali bin Muhammad bin Husein Al Habsyi

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعََلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

صَلاَةً تُمِدُّ بِهَا جِسْمِيْ مِنْ جِسْمِهِ،وَقَلْبِي مِنْ قَلْبِهِ

وَرُوْحِى مِنْ رُوْحِهِ، وَسِرِّي مِنْ سِرِّهِ،

وَعِلْمِى مِنْ عِلْمِهِ،وَعَمَلِى مِنْ عَمَلِهِ،

وَخُلُقِى مِنْ خُلُقِهِ، وَنِيَّتِى مِنْ نِيَّتِهِ،

وَوِجْهَتِى مِنْ وِجْهَتِهِ، وَقَصْدِىْ مِنْ قَصْدِهِ،

وَتَعُوْدُ بَرَكَاتُهَا عَلَيَّ، وَعَلَى أَوْلاَدِىْ وَعَلَى اَهْلِى،

وَعَلَى أَصْحَابِى وَعَلَى اَهْلِ عَصْرِىْ،

يَانُوْرُ يَانُوْرُ يَانُوْرُ، اِجْعَلْنِى نُوْرًا بِحَقِّ النُّوْرِ

Kamis, 25 Agustus 2011

FADHILAH PUASA ENAM HARI BULAN SYAWWAL


Di hikayatkan bahwa Imam Sufyan Tsauri (seorang ulama besar dari kalangan imam mujathid muthlak) beliau berkata:

Aku pernah bermukim di Mekkah selama tiga tahun. Ada seorang lki-laki dari penduduk Mekkah setiap hari selalu datang ke masjid ketika menjelang Dzuhur, lalu thawaf dan sholat dua raka’at. setelah selesai sholat dia memberi salam padaku kemudian diapun pulang ke rumahnya.

Setelah berhari-hari wiridnya seperti demikian itu, timbullah di hatiku rasa simpatik, dan akupun akhirnya sering berkunjung ke rumahnya yang ternyata tak jauh dari Masjid.

Kemudian beberapa hari, aku tidak melihatnya, aku Tanya-tanya ternyata dia menderita sakit. Akupun datang ke rumahnya.

Setelah aku sampai dirumahnya, dia berpesan kepadaku :Kalau aku mati, aku mohon dengan tulus… engkau yang kelak memandikan aku kemudian sholatkanlah aku dan kuburlah aku. dan janganlah engkau tinggalkan aku pada malam itu sendirian, bacakanlah talqin tauhid kepadaku ketika aku disoal oleh malaikat munkar nakir.
Dan aku pun mengangguk dan menerima wasiatnya.

Setelah shohibku itu meninggal, aku lakukan semua permintaannya dan aku pun bermalam pada malam harinya disamping kuburnya.

Disaat aku diantara tidur dan melek, tiba-tiba aku mendengar suara tanpa ada orangnya yang berseru : Wahai Sufyan ! Dia tidak perlu penjagaanmu,j uga kepada talqin dan belas kasihmu…. karena akulah yang menemaninya dan mentalqinkannya.

Lalu aku bertanya : Memang sebabnya apa ? dikatakan : SEBAB DIA SELALU BERPUASA RAMADHAN DAN DITAMBAH ENAM HARI PADA BULAN SYAWAL.

Ketika aku tersadar, ternyata tidak ada seorang pun. Akupun lalu berwudhu dan shalat  sampai akhirnya aku tertidur, kejadian itu berulang sampai tiga kali.

Setelah tiga kali berulang, aku yakin bahwa kejadian itu datangnya dari Allah SWT bukan dari setan.

Lalu aku pulang meninggalkan kuburannya dan berkata : YA ALLAH ! BERIKANLAH AKU TAUFIQ UNTUK MENJALANKAN PUASA ENAM HARI SETELAH RAMADHAN DENGAN KARUNIA DAN KEMURAHANMU  AMIIN. (Sibthu Fayumie Thawiel)
     Sumber   :Al Nawadir.

Rabu, 24 Agustus 2011

ADUUH… MENGERIKAN SEKALI……


Sahabat...!

Imam Ibnu Hajar Al Haitamy dalam kitabnya Az Zawaajir berkata :Dihikayatkan bahwa Sekelompok tabiin pernah sowan kepada Syeikh Abu Sinan. Ketika mereka telah sampai ke rumahnya dan duduk berbincang-bincang maka berkata Syeikh Abu Sinan, ayo mau ikut ga..?, aku mau melayat tetangga yang kemarin telah kematian anggota keluarganya. ? Kata Muhammad bin Yusuf : kami semua menjawab… mau wahai tuan syeikh…Akhirnya kami semua ikut melayat bersama Abu Sinan'.

Muhammad bin Yusuf berkata : Tatkala kami telah sampai di rumah duka, kami melihat ada seorang laki-laki yang sedang menangis tersedu-sedu, kelihatannya terpukul sekali dengan kematian saudaranya. Kami pun menghibur dan menasehatinya agar bersabar menerima takdir dari Allah ini, namun laki-laki itu tetap menangis, seakan-akan tidak menerima nasehat kami.
Kemudian kami berkata : tidakkah engkau ketahui, bahwa kematian adalah satu kepastian bagi makhluk yang bernyawa. Dia menyahut : kami yakin tentang hal itu, akan tetapi yang membuat aku bersedih adalah saudaraku tersiksa di kuburnya dengan siksaan yang amat berat.
Kami berkata: Apakah engkau diberikan kasyaf oleh Allah tentang hal itu? Dia menjawab: tidak, hanya ketika kemarin aku menguburnya dan orang-orang pada pulang, aku duduk di kuburnya sambil berdoa, tiba-tiba aku mendengar suara dari dalam kubur yang berkata : aduuh… mengapa mereka tinggalkan aku sendirian di kubur ini ? kenapa aku di siksa? Bukankah aku dulu rajin shalat lima waktu, bukankah aku dulu rajin berpuasa Ramadhan?

Aku meneteskan air mata karena mendengar suara itu, sampai akhirnya aku gali kembali tuk mengetahui kenapa dia berkata seperti demikian..

ketika aku selesai menggali, betapa kagetnya aku, ketika melihat di lehernya terbelit tambang dari api…. Akupun akhirnya jatuh kasihan, sebagai saudara aku ambil tambang itu dari lehernya, namun apa yang terjadi, tanganku terbakar seperti ini, dia pun memperlihatkan tangan yang terbakar itu..  kemudian kata laki-laki itu, aku tutup kembali kubur itu dan akupun pulang…. Ini yang membuat aku terus bersedih….

Kami bertanya : memang bagaimana saudaramu dulu di dunianya…. Memang dulu dia rajin ke masjid, rajin berpuasa, hanya memang dia enggan membayar zakat.

Sahabat…..! Demikianlah adzab yang menimpa kepada mereka yang tidak berzakat……
Allahummaj'alnaa lizzakaati faa'iliin... bijaahi nabiyyikal amiin.

Selasa, 23 Agustus 2011


PENTINGNYA BERZAKAT DALAM ISLAM
(oleh: HM. Fakhruddin Al Bantani, SHI)
Mursyid Ma’had Aly Al Arbain Al Asyirotussafi’iyyah Jakarta

الحمد لله رب العالمين ، والصلاة والسلام على أشرف الآنبياء والمرسلين سيدنا محمد ، وعلى آله وصحبه أجمعين أما بعد:فيقول الله تبارك وتعالى : خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ .
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Segala puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas berbagai nikmat dan karunia-Nya kepada kita. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah, keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang senantiasa mengikuti petunjuknya.

Hadirin rahimakumullah,
Sesungguhnya seorang mukmin tidak dikatakan sebagai mukmin yang sebenar-benarnya kecuali jika dia telah menundukkan dirinya untuk menerima dan menjalankan syariat Allah.

Di antara kewajiban paling besar manfaatnya dari kewajiban-kewajiban yang Allah perintahkan, adalah kewajiban menunaikan zakat. Bahkan kewajiban ini merupakan rukun Islam yang ketiga dan senantiasa diiringkan penyebutannya dengan kewajiban shalat dalam banyak ayat di dalam Al-Qur’an. Hal ini sebagai isyarat, bahwa tidak cukup keshalehan secara vertical bila ternyata keshalehan social tidak dibangun dan begitu sebaliknya.

Zakat adalah salahsatu pilar penting dalam Islam. Karena ia bukan semata ibadah yang berdimensi individual namun juga social. Zakat juga merupakan upaya meminimalisir jurang kesenjangan antara si kaya dengan si miskin, jika dikelola dengan benar dan baik. Serta profesional.

Oleh karena itu, bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan, baik orang dewasa maupun kanak-kanak, yang telah ada pada dirinya syarat-syarat Wajib zakat, wajib hukumnya untuk menunaikannya. Seperti orang yang memiliki emas, maka wajib baginya untuk mengeluarkan zakatnya apabila emas yang dimilikinya telah mencapai nishab (77.5 gram) serta setelah melewati haul (yaitu satu tahun) juga masih mencapai nishab. Adapun besarnya zakat yang harus dikeluarkan adalah 2,5% (dua setengah persen) dari berat emas yang dimilikinya.

Begitu pula orang yang memiliki uang senilai nishab emas, maka wajib untuk dikeluarkan zakatnya apabila setelah satu tahun jumlah uang yang dimilikinya masih mencapai satu nishab atau bahkan lebih. Namun apabila uang yang dimilikinya tidak pernah mencapai nishab maka tidak ada kewajiban untuk dikeluarkan zakatnya, meskipun dia mendapatkan gaji setiap bulannya. Begitu pula jika uang yang dimilikinya telah mencapai nishab, namun sebelum satu tahun uang tersebut (sebagian atau seluruhnya) telah dipakai sehingga tidak lagi mencapai nishab atau sebelum melewati satu tahun si pemilik uang tersebut meninggal dunia, maka tidak ada kewajiban untuk dikeluarkan zakatnya.

Adapun lebih lengkapnya tentang hal-hal yang berkaitan dengan harta apa yang wajib dizakati maka bisa dipelajari atau ditanyakan dalam majelis-majelis ilmu.

Hadirin rahimakumullah,
Kewajiban zakat, memiliki faedah dan maslahat yang besar. Di antaranya adalah untuk membersihkan diri, sehingga dengan berzakat terhindarlah ia dari sifat bakhil dan kikir, dimana bahaya tidak berzakat amatlah besar.

Betapa al Qur'an menamakan bakhil bagi orang yang tidak berzakat, sebagaimana dalam firman-Nya :

وَلا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ هُوَ خَيْرًا لَهُمْ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَهُمْ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلِلَّهِ مِيرَاثُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ (١٨٠)


“Dan janganlah sekali-kali orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi, dan Allah mengetahui apa yang kalian kerjakan.” (Ali ‘Imran: 180)

Imam Ibnu Hajar Al Haitami menghikayatakan dalam kitabnya Az Zawajir bahwa pernah sekelompik tabiin datang sowan kepada Syeikh Abu Sinan. Ketika mereka telah sampai ke rumahnya dan duduk berbincang-bincang maka berkata Syeikh Abu Sinan, ayo mau ikut ga, aku mau melayat tetangga yang kemarin telah kematian anggota keluarganya. Kata Muhammad bin Yusuf : Akhirnya kami semua ikut melayat bersama Abu Sinan, Muhammad bin Yusuf berkata : tatkala kami sampai di rumag duka, kami melihat ada seorang laki-laki sedang menangis tersedu-sedu, kelihatannya terpukul dengan kematian sang mayat. Kami pun menghibur dan menasehati agar bersabar menerima takdir dari Allah ini, namun laki-laki itu tidak menerima nasehat kami. Kemudian kami berkata : tidakkah engkau ketahui bahwa kematian adalah satu kepastian bagi makhluk yang bernyawa. Dia berkata : kami yakin tentang hal itu, akan tetapi yang membuat aku bersedih adalah saudara tersiksa di kuburnya dengan siksaan berat. Kami berkata: apakah engkau diberikan kasyaf  oleh Allah tentang hal itu? Dia menjawab: tidak, hanya ketika kemarin aku menguburnya dan orang-orang pada pulang, aku duduk di kuburnya sambil berdoa, tiba-tiba aku mendengar suara dari dalam kubur yang berkata : aduuh… mengapa mereka tinggalkan aku sendirian di kubur ini ? kenapa aku di siksa? Bukankah aku dulu rajin shalat, bukankah aku rajin puasa?
Mendengar suara itu aku meneteskan air mata karean mendengar suara itu, samapi akhirnya aku gali kembali agar mengetahui kenapa dia berkata seperti demikian.. ketika aku selesai menggali, betapa kagetnya aku, ketika melihat di lehernya terbelit tambang dari api…. Akupun akhirnya jatuh kasihan, sebagai saudara aku ambil tambang itu dari lehernya, namun yang terjadi, tanganku terbakar seperti ini, dia pun memperlihatkan tangan yang terbakar itu..  kemudian kata laki-laki itu, aku tutup kembali kubur itu dan akupun pulang…. Ini yang membuat aku terus bersedih….
Kami bertanya : memang bagaimana saudaramu dulu di dunianya…. Memang dulu dia rajin ke masjid, rajin berpuasa, hanya memang dia tidak membayar zakat.

Saudaraku yang mulia…
Demikianlah adzab yang menimpa kepada mereka yang tidak berzakat……
Bahkan dalam kitab Syarhusshudur, imam Suyuti menghikayatkan cerita ini lebih panjang lagi… beliau berkata : telah Berkata Muhammad bin Yusuf : ada sedikit keragu-raguan yang mengganjal hatiku tentang kejadian itu, namun kami segan untuk bertanya kepada Syeikh Abu Sinan dan kemudian kami menemui Imam Al Awza’I hendak bertanya : Wahai Imam Awza’i! mengapa orang yahudi dan nasrani yang nyata-nyata kafir, tidak nampak adzab seperti demikian? Beliau menjawab : mereka yahudi dan Nsrani tidak di ragukan lagi sebagai penghuni neraka, namun Allah perlihatkan seperti demikian pada mayat Muslim agar yang masih hidup mengambil pelajaran, sebelum masuk ke kubur.

Kaum muslimin rahimakumullah…
Disamping zakat sebagai pembersih, dengan berzakat, bisa juga menghilangkan pada diri fakir miskin sifat iri, dengki, serta menginginkan apa yang dimiliki orang lain. Sehingga dengan ditunaikannya kewajiban zakat ini, akan terwujud hubungan mesra yang diharapkan oleh Islam, penuh kasih sayang dari si kaya dan penuh hormat dari golongan yang tak berpunya.

Kaum muslimin rahimakumullah
Dan diantara Fadhilahnya adalah bahwa zakat sebagai penguji tentang kebenaran pengakuan seorng muslim bahwa Allah lebih di cintai dari segalanya termasuk hartanya. Karenanya zakat juga dalam bahasa yang lain di sebut  shodaqoh… yang berakar dari kata sidq (jujur ) karena dengan berzakat akan menunjukkan kejujuran pengakuannya dan benarlah keimanannya, sebagaimana Allah berfirman :

خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ (١٠٣)
Artinya : “Ambillah shodaqoh wajib (zakat) dari sebagian harta mereka, yang dengan zakat itu kamu akan membersihkan mereka (dari akhlak yang jelek) dan menyucikan mereka (sehingga memiliki akhlak yang mulia) serta berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (At-Taubah: 103)

Kaum muslimin rahimakumullah
Termasuk juga dari hikmahnya adalah bahwa kewajiban zakat  merupakan wujud rasa syukur kepada Allah atas diberikan limpahan rizqi kepadanya dibanding orang lain… yang mana dengan bersyukur lewat jalan di infakkan lewat pintu zakat, akan menjadi sebab bertambahnya harta atau semakin barakahnya harta orang yang mengeluarkannya. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT:

وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ (٣٩)

“Dan apa saja yang kamu keluarkan (di jalan Allah SWT), maka pastilah Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” (Saba’: 39)

Hadirin rahimakumullah,
Ketahuilah bahwasanya seorang muslim yang mengingkari kewajiban zakat, sebagaimana diterangkan para ulama, dia dihukumi sebagai orang kafir yang keluar dari agamanya.
Adapun orang yang meyakini kewajibannya namun tidak mau mengeluarkan zakat karena bakhil atau pelit, maka dipaksa untuk mengeluarkannya zakatnya. Namun apabila dipaksa juga tidak bisa dilakukan, maka penguasa berhak untuk memeranginya, sebagaimana hal ini telah dilakukan oleh para sahabat Nabi.
Jamaah Shalat zhuhur rahimakumullah,
Demikian beberapa keutamaan berzakat bagi mereka yang mengeluarkannya dan beratlah hukuman bagi orang yang tidak mau mengeluarkan zakatnya di dunia. Sebelum di adzab di akhirat, sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Siti Aisyah :
مَا خَلَطَتِ الصَّدَقَةُ أَوْ قَالَت  : الزَّكَاةُ مَالاً اِلاَّ اَفْسَدَتْهُ
Tidaklah bercampur zakat dengan harta, yakni tidaklah tercampur harta zakat dengan harta kita, melainkan zakat itu kan membinasakan seluruh harta, dengan cara yang Allah kehendaki, apakah di curi, ataukah anaknya terkena narkoba, ataukah badanya terkena penyakit  yang biaya pengobatannya dapat menguras habis dan lain-lain. Bahkan mungkin pula AllahSWT akan menimpakan berbagai musibah sebagai hukuman lainnya tentang hukumannya di akhirat, Allah SWT telah menyebutkan di dalam firman-Nya:
وَالَّذِينَ يَكْنِزُونَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلَا يُنْفِقُونَهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ (34) يَوْمَ يُحْمَى عَلَيْهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكْوَى بِهَا جِبَاهُهُمْ وَجُنُوبُهُمْ وَظُهُورُهُمْ هَذَا مَا كَنَزْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ فَذُوقُوا مَا كُنْتُمْ تَكْنِزُونَ (35)
Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya (membayar zakatnya) pada jalan Allah , Maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, Maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu."

Berkaitan dengan ayat ini, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ آتَاهُ اللهُ مَالاً فَلَمْ يُؤَدِّ زَكَاتَهُ مُثِّلَ لَهُ مَالُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ شُجَاعًا أَقْرَعَ لَهُ زَبِيْبَتَانِ يُطَوِّقُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ثُمَّ يَأْخُذُ بِلِهْزِمَتَيْهِ (يَعْنِي بِشِدْقَيْهِ) ثُمَّ يَقُوْلُ: أَنَا مَالُكَ، أَنَا كَنْزُكَ...
“Barangsiapa yang diberi harta oleh Allah l namun tidak mau menunaikan zakatnya, pada hari kiamat hartanya akan dijadikan sebagai ular besar yang berkepala botak penuh racun yang berbisa pada kedua sudut mulutnya. (Ular itu) dikalungkan pada lehernya pada hari kiamat, kemudian akan mencengkeram ( tubuh orang tersebut) dengan kedua rahangnya kemudian berkata: ‘Aku hartamu, aku harta simpananmu yang tidak dizakati...’.” (HR. Al-Bukhari)

Hadirin rahimakumullah,
Sebagai penutup dari uraian ini, Maka jelaslah bagi kita bersama, betapa beratnya bahaya dan siksa bagi yang tidak berzakat  dan sudah semestinya bagi kita untuk memerhatikan masalah ini dengan serius.
Mudah-mudahan Allah SWT senantiasa memberikan kemudahan kepada kita untuk mampu menjalankan syariat-Nya.
Dan dari uraian di atas pula, dapatlah kita pahami dengan jelas, bahwa Islam bukan agama yang mengajak orang miskin, islam mendidik kita sebagai pribadi yang berprikemanusiaan bahkan Islam agama yang memberantas kefakiran dan kemiskinan. Agama yang yang mengajak manusia menjadi mulia, bahagia di dunia dan bahagia di akhirat,

Wallahu a’lam
Walhamdulillahi rabbil ‘alamin.


Makalah disampaikan pada kultum Zhuhur
Masjid Al Arif, Blok M
Selasa, 23 Ramadhan 1432 H / 23 Agustus 2011


Sabtu, 20 Agustus 2011

Fakta Berbicara


Al kisah, Ada seorang shaleh setiap hari masuk ke Istana kerajaan, akhirnya  dia diangkat menjadi penasehat kerajaan. Orang sholeh itu selalu dalam nasehatnya mengatakan “Berbuat baiklah kepada orang yang telah berbuat baik kepadamu dan janganlah engkau balas dendam kepada orang yang telah berbuat jahat kepadamu, nanti kejahatan itu sendiri yang akan membalasnya.”
Salah seorang pembesar kerajaan merasa dengki dengan nasehatnya orang sholeh itu, dia berupaya ingin membunuhnya.
Pada suatu hari pembesar yang dengki mengatakan kepada Raja :“ "Wahai Raja, si penasehat itu mengatakan diluar istana, mulut raja itu bau, tandanya dia menutupi mulutnya agar tidak tercium bau mulutmu!” Kata si pembesar. “Ya sudah, besok saya akan perhatikan” sela Raja.
Kemudian si pembesar itu keluar menuju rumah si penasehat dan mengundangnya dalam rangka syukuran. Pada acara syukuran itu penasehat disuguhi hidangan yang mewah dengan lalapan Jengkol dan Petay.
Sebagaimana biasa si penasehat itu datang ke Istana, dia lantas menasehati Raja sambil meletakan tangannya di mulut, agar tidak tercium bau Jengkol dan Petay oleh sang Raja. “”ternyata benar kata dia (pembesar)” gumah sang Raja, “penasehat sialan!” Dalam hatinya. Setelah selesai memberikan nasehat, akhirnya Raja memberikan surat  dan mengatakan “Antar surat ini ke rumah Panglimaku, mintalah tanda tanganya”. Tanpa banyak bicara diambillah surat itu dan dibawa sesuai dengan titah sang Raja.
Di tengah perjalanan penasehat itu bertemu dengan pembesar Kerajaan yang dengki. ’’Apa itu ?  « oh ini surat berisi Cek , saya disuruh minta tanda tangan  Panglima » ‘ kata si penasehat. ‘’Biar aku saja yang bawa, nanti kalau sudah, aku kasih lagi sama kamu.’’ Tanpa banyak bicara diberikanlah surat itu.
Setelah pembesar itu sampai di rumah Panglima dan bertemu, lalu Panglima membuka amplop surat itu.  ‘’Di dalam surat ini saya disuruh memenggal lehermu’’ kata Panglima. ‘’Bukan, bukan,  demi Allah surat ini bukan punya saya ‘’ bantah si pembesar. ‘’Titah Raja belum pernah salah ‘’ jawab panglima. Akhirnya si pembesar yang dengki dibunuh oleh sang Panglima.
Esoknya sang penasehat datang ke Istana, hendak menasehati Raja sebagaimana biasanya. Raja kaget dengan kedatangannya, lalu Raja berkata “Apa yang telah dilakukan Panglima kepadamu?” Oh, surat itu diminta oleh si pembesar, kemudian saya kasih” sahutnya.
“Katanya kamu menuduh saya mulutnya bau?”  Tidak, saya tidak mengatakan begitu” sahut si penasehat. “Lalu kenapa kemarin kamu menutupi mulutmu? Bentak sang Raja. “Dia (si pembesar) itu telah mengundangku dan memberiku makan Jengkol dan Petay, saya takut Raja terganggu dengan bau mulut saya” Jawab penasehat. “Benar katamu wahai penasehat, orang yang berbuat jahat tidak perlu dibalas, cukup kejahatannya yang akan membalasnya” Kata sang Raja.  (Thowiel)
  Sumber            : Kitab Irsyad El ibaad
  cetakan            : Thoha Putra

Senin, 15 Agustus 2011

Cermatnya Seorang Pemimpin


Dulu ada dua orang perempuan yang bertetangga yang satu berbadan gemuk, yang satunya lagi berperawakan kurus, keluar hendak bermain bersama ke sebuah kebun sambil membawa anaknya masing-masing yang masih bayi, sesampainya di kebun bayi mereka diletakan di ayunan.
Ketika mereka sedang asik-asiknya ngobrol, tiba-tiba datang serigala, lalu menerkam salah seorang anak mereka. Ternyata yang dimangsa oleh serigala ialah bayi seorang ibu yang badannya gemuk. Karena takut dimarahi suaminya, wanita yang anaknya diterkam mengaku anak yang selamat adalah anaknya. Tapi wanita yang satunya mengaku bahwa yang selamat adalah anaknya.
Setelah terjadi pertengkaran yang sengit, akhirnya mereka sepakat menghadap Nabi Daud untuk meminta keputusan, Setelah mendengarkan kisahnya, akhirnya Nabi Daud memutuskan bahwa bayi itu milik wanita yang badanya gemuk. Karena merasa tidak puas dengan keputusan Nabi Daud, tersebab bayi itu adalah bayinya ibu yang kurus, ibu yang kurus meminta kepada ibu yang gemuk untuk menghadap Nabi Sulaiman. Karena merasa akan menang lagi ibu yang gemuk pun mau.
Berangkatlah keduanya menuju Nabi Sulaiman. Setelah masing-masing ditanya dan semuanya mengaku bahwa bayi itu adalah bayinya, akhirnya Nabi Sulaiman meminta golok untuk membelah bayi itu  dibagi dua. kata ibu yang kurus: “benar akan dibagi dua wahai Raja?” “Benar !” sahut Nabi Sulaiman. “Saya setuju, ini adalah keputusan yang adil” kata ibu yang gemuk.
Ketika Nabi Sulaiman mengangkat tangannya hendak membelah bayi itu, tiba-tiba ibu yang kurus berkata: “Jangan! wahai Raja” . saya rela anak ini dirawat oleh tetangga saya dari pada dibunuh di depan mata saya. Lalu Nabi Sulaiman memberikan bayi itu kepada ibu yang kurus, seraya berkata : “ini adalah anakmu! sebab tidak mungkin seorang ibu rela anaknya dibunuh”. (Thowiel)

Sumber: Zaad Al Muttaqin.

ZUHUDNYA SANG KHALIFAH

 Abdullah bin Umar pulang dari Majlis Belajar Al Qur’an sambil menangis, ayahnya Khalifah Umar bin Khattab bertanya: Kenapa kamu menangis duhai anakku ?. Abdullah menjawab : teman-temanku di Majlis mentertawakan tambalan bajuku yah, kata salah seorang mereka, “Lihatlah pakaian putra khalifah, coba hitung ada berapa tambalannya ?.
Memang benar pakaian Abdullah tambalannya ada empat belas tempat. Ya sudah ! nanti ayah belikan yang baru.
Kemudian Umar mengirim surat kepada Bendahara Negara dan isi suratnya “Bendaharaku ! Tolong aku minjam uang (Cash Bon) sebesar empat dirham, nanti di awal bulan potong saja gajiku.
Setelah bendahara menerima dan membaca surat dari Umar,ia membalas suratnya,ia menanyakan dulu sebelum memberi pinjaman, isi suratnya “ Wahai Khalifah Umar !.Apakah tuan menjamin tuan akan hidup sampai akhir bulan, lalu apa yang akan tuan lakukan dengan uang negara jika tuan mati sementara uang itu masih dalam tanggungan tuan ?.
Setelah Umar membaca surat dari bendahara, ia menangis dan berkata kepada anaknya : Wahai anakku !. Kembali saja ke majlis, ayah tidak yakin hidup ayah sampai kapan, nanti saja kalau ayah sudah mendapatkan komisi (gaji), kita beli yang baru. (Thowiel)

 Sumber  : Misykaat Al Anwaar

Jumat, 12 Agustus 2011

KETEGARAN KHALIFAH UMAR BIN KHATTAB RA

Hanya Ilustrasi
Umar Bin Khattab mempunyai dua anak laki-laki namanya Abdullah dan Ubaidillah.Ubaidillah ini terkenal dengan panggilan Abu Syahmah.Beliau selalu membaca Al Qur’an .Bacaannya mirip sekali dengan bacaan Rasulullah SAW.

Pada suatu tahun Abu Syahmah menderita sakit keras hampir saja beliau meninggal.Namun berkat izin Allah beliau sembuh kembali.

Setelah badannya rasanya enakan,dia berjalan-jalan mencari udara segar dan lewat di perkampungan Yahudi.Lalu dia mampir di salah satu rumah mereka lantaran sangat haus.Akhirnya mereka memberi minum perasan anggur.Tanpa dilihat lagi langsung diminumlah air itu.

Kemudian dia keluar dari rumahnya dalam  keadaan mabuk. Lalu dia berjalan melewati kebun kurma Bani Najjar dan melihat seorang perempuan sedang tidur,tanpa sadar dia hendak menggagahi perempuan itu.siperempuan itu berontak,namun apa daya tenaga Abu Syahmah lebih kuat darinya.

Setelah Abu Syahmah melampiaskan nafsu  setannya,siperempuan itu menarik bajunya lalu menyobek-nyobek  sambil memaki-maki.

Setelah sembilan bulan akhirnya dia melahirkan seorang bayi.Ketika sudah hilang rasa nyeri setelah melahirkan,akhirnya dia menggendong anaknya dan langsung menuju masjid Nabawi.Pada waktu itu Umar Bin Khattab sebagai Amirul Mu’minin (Khalifah) sedang memberikan hukum kepada halayak ramai.Lalu masuk perempuan itu dan langsung meletakan anaknya dihadapan Umar seraya berkata: “Wahai Amirul Mu’minin ! Aku kemari hendak mennyerahkan anak ini,engkaulah yang lebih berhak dari padaku.”Umar tersentak kaget mendengarkan perkataan siperempuan itu,lalu berkata: “Bagaimana mungkin, inikan anakmu kamu adalah ibunya lalu kamu katakan aku lebih berhak dari pada kamu.”Perempuan itu berkata :Wahai Amirul Mu’minin ! Anak ini adalah cucumu !.Cucu dari mana ? sahut Umar. Dari putramu Abu Syahmah.Wahai ibu ! lewat jalan yang halal atau haram ! sela Umar.Si ibu itu menjawab : Demi Allah dari diriku halal dan dari putramu haram.

Setelah itu,Umar minta penjelasan tentang kejadiannya.Si ibu langsung bercerita : ‘’ Pada suatu hari aku keluar dari rumah menuju kebun Bani Najjar hendak memetik sayur-sayuran. Setelah hari menjelang sore badanku terasa letih sehingga aku ketiduran. Putramu Abu Syahmah  lewat di kebun dimana aku tertidur,dia dalam keadaan mabuk lalu dia hendak memperkosaku aku berontak tapi apa daya tenagaku lemah.Setelah selesai malampiaskan nafsu setannya,aku mencabik-cabik bajunya dan aku memukulinya.Setelah itu,aku bersabar terhadap musibah yang menimpaku. Aku menanti masa haidku datang,ternyata tidak kunjung datang.Aku sadar bahwa diriku hamil.Setelah sembilan bulan aku mengandung lahirlah anak ini,oleh karena itu tuanlah yang lebih berhak atas anak ini.Aku rela memilih kehinaan dunia dari pada kehinaan akhirat ‘’.

Setelah mendengarkan penuturannya,Umar menangis sampai air matanya membasahi jenggotnya lalu berseru ‘’ Aduuuh celakanya kamu Umar Bin Khattab nanti di akhirat ketika berdiri dihadapan Allah.Lalu Umar berkata :wahai ibu ! Berkata jujurlah kepadaku,jika kamu jujur aku akan memaafkanmu !.

Setelah mendengrkan permintaan Umar si ibu berkata :Wahai Khalifah Umar !Demi Allah aku tidak berdusta,aku jujur tidak berdusta. Kalau tuan mau aku bersumpah demi Al Qur’an sehalaman-sehalaman.Akhirnya Umar meminta kepada sahabatnya diambilkan Al Qur’an.Kemudian si ibu bersumpah :Demi Surat Al Baqoroh aku tidak berdusta apa yang aku utarakan adalah benar dan anak ini adalah anaknya Abu Syahmah.

Setelah sampai Surat Yasin,Umar berkata : Cukup wahai ibu aku percaya kamu berkata benar dan tidak berdusta.Kemudian Umar pergi seraya berkata :Wahai sahabat-sahabat Nabi ! kalian jangan berinjak dari masjid sebelum aku datang.Tidak lama lagi Umar sudah sampai di masjid sambil membawa bungkusan yang berisikan uang tiga puluh dinar dan sepuluh setel pakaian,lalu berkata kepada si ibu :terimalah ini ! maafkanlah anakku di dunia ini, jika anakku ada kesalahan sebelumnya,ambil saja nanti di akhirat.Setelah si ibu menerima bingkisan itu,ia pergi membawa anaknya.

Setelah perempuan itu pergi,Umar berkata :Wahai para sahabat ! jangan keluar dari masjid sebelum aku datang.Lalu umar pulang.sesampainya di rumah beliau memandangi putranya yang sedang sarapan. Assalamualikum . Wa’alaikum salaam ,ayah mari sarapan.Jawab Abu Syahmah.lalu umar mendekat seraya berkata :Terima kasih wahai putraku,dugaan ayah  ini adalah sarapan terakhirmu.Dengan sangat terkejut ia berkata : Kok ayah tahu siapa yang memberitahukan kepada ayah ? sementara Rasulullah telah tiada dan wahyu sudah tidak turun lagi.Umar menjawab : Memang tidak ada yang memberi tahu,tetapi disebabkan dosa yang pernah kamu perbuat. Abu Syahmah berkata keheranan :dosa !demiAllah aku tidak pernah melakukan dosa.bila ada orang yang mengatakan kepada ayah tanyakan saja kepadaku aku tidak akan menyembunyikannya.Lalu Umar berkata : Aku bertanya kepadamu demi Allah,Pernahkah kamu pada suatu hari berjalan-jalan di perkampungan Yahudi,lalu kamu kehausan dan dikasih perasan anggur lalu kamu minum sehingga kamu mabuk kemudian kamu keluar dan melewati perkebunan Bani Najjar lalu kamu melihat seorang gadis yang sedang tidur dan kamu memperkosanya ? .

Setelah mendengarkan pernyataan ayahnya,Abu Syahmah menundukan kepalanya dan tidak bisa menjawab,sehingga Umar membentak :Jawab wahai anakku ! kalau kamu jujur kamu akan selamat tapi kalau kamu bohong kamu akan celaka.

Lalu Abu Syahmah berkata :Benar ayah ! tapi aku telah menyesal. Umar berkata : Anakku !penyesalan tidak berguna setelah datang kerugian. Kamukan putranya Amirul Mu’minin,orang-orang tidak akan ada yang berani mencercamu.tapi kamu telah permalukan ayah dihadapan para sahabat Nabi.

Setelah berkata begitu,Umar memegang tangan Abu Syahmah.aku mau dibawa kemana ayah ! .ke masjid disana banyak para sahabat Nabi,ayah ingin mengambil hak Allah di dunia sebelum Allah mengambil hakmu di akhirat. Abu Syahmah berkata : Ayah ! aku mohon di rumah saja,jangan permalukan aku dihadapan sahabat. Umar berkata :apa katamu,justru kamu telah mencoreng mukamu dan muka ayah.

Setelah sampai di masjid,Umar ditanya oleh para sahabat : ada apa  Amirul Mu’minin ! Wahai kaum muslimin ! anakku Abu Syahmah telah mengakui dosa yang telah diperbuatnya dan perempuan itu benar tidak berdusta.

Kemudian Umar memanggil budaknya yang bernama Muflih dan berkata : Muflih ! Cambuklah tuan mudamu dan kamu merdeka. Muflih menjawab : tuanku !bagaimana aku memukuli anak majikanku,sementara kalau aku memukul unta saja pasti mati,aku tendang tembok saja pasti roboh. Umar berkata :Jangan banyak omong .Ambil cambuknya pukul punggungnya sampai sakitnya menembus kerongganya . kalau dia mati,memang sudah ajalnya kalau dia hidup, dia tidak akan mengulangi lagi perbuatannya.

Akhirnya Muflih mengambil cambuknya dan mendekati Abu Syahmah seraya berkata : Wahai tuan muda ! Jangan kau cercaku tapi cercalah dirimu sendiri !.Allah telah memerintahkan,ayahmu telah menyuruhku mencambukmu .Abu Syahmah menjawab : Kerjakan apa yang kamu telah  disuruh dan katakanlah kepada orang-orang ! Inilah balasan orang yang durhaka kepada Tuhannya .

Kemudian Muflih mengambil cambuknya dan mengayunkan tangannya .

Setelah sepuluh cambukan, Abu Syahmah berkata sambil meringis-meringis : Ayah ! Rasanya api membara dibadanku. Umar berkata : Putraku ! api itu dibadan ayahmu lebih panas lagi. Kemudian Umar berkata : Teruskan Muflih !.Lalu Muflih mencambukinya lagi.

Setelah dapat duapuluh cambukan Abu Syahmah berkata :Ayah ! istirahat dulu. Umar berkata : Seandainya penghuni Neraka ketika minta istirahat kepada Allah   dikasih,pasti aku memberimu istirahat, teruskan Muflih !.

Setelah sampai tigapuluh kali Muflih mencambuk, Abu Syahmah berkata : Wahai ayahku ! Beri aku kesempatan untuk bertobat . Umar berkata : Ketika aku telah mengambil hak Allah kalau kamu mau silahkan bertaubat,kalau kamu mau silahkan ulangi lagi . Tapi kalau kamu mengulangi lagi,kamu dapat hukuman seperti ini lagi. Teruskan muflih ! Kata Umar kepada Muflih.

Setelah mencapai empat puluh kali cambukan,Abu Syahmah berkata : Ayah minum ! agar panas dihatiku ini sejuk .Umar menjawab : Seandainya orang-orang yang disiksa di Neraka ketika minta minum diberi,pasti kamu aku kasih.Teruskan Muflih.Dan Muflihpun meneruskan cambukannya.

Setelah mencapai limapuluh kali,Abu Syahmah berkata : Ayah kasihanilah aku ! .Umar menjawab : Kalau aku mengasihani di dunia,kamu tidak mendapat kesayanganku di akhirat.Teruskan Muflih.dan muflihpun meneruskan.

Setelah sampai enampuluh kali Muflih mencambukinya,Abu Syahmah berkata : Ayah kemari aku ingin memeluk ayah sebelum aku mati.Umar menjawab : Kalau kamu hidup,aku pasti memelukmu,tapi kalau kamu mati Insya Allah kita akan berjumpa nanti di akhirat. Teruskan Muflih ! .

Setelah mencapai tujuhpuluh kali cambukan,Abu Syahmah berkata : Ayah ! rasanya ajal datang. Umar berkata ; Wahai putraku ! Bila kamu bertemu dengan Rasulullah,katakanlah kepada beliau : Umar Bin Khattab telah mencambukku sampai aku mati. Teruskan Muflih.! Muflihpun langsung mencambukunya lagi.

Setelah sampai delapanpuluh kali,Abu Syahmah mengangkat kepalanya seraya berkata : Wahai para sahabat Nabi ! kenapa kalian diam saja tidak memintakanampunan untukku ! .

Akhirnya para sahabat maju mendekati Umar dan berkata :Wahai Amirul Mu’minin ! Sudahlah maafkan saja anakmu .Umar menjawab : Wahai para sahabat ! Apakah kalian tidak membaca Al Qur’an “ Walaa ta’khudzkum bihimaa ra’fatun fi diinillah (Dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk menjalankan agama Allah. Q.S. An Nur : 2 ).Kemudian Umar berkata :Teruskan Muflih !

Setelah sampai sembilanpuluh kali cambukan,Abu Syahmah mengangkat kepalanya,seraya berkata dengan suara yang keras : Assalamualaikum wahai para sahabat ! salam terkhir sampai hari kiamat.

Setelah mendengarkan kata-kata itu,para sahabat menangis,sementara Umar bin Khattab berkata : Muflih teruskan sisanya sepuluh kali lagi. Tanpa banyak bicara Muflihpun melanjutkan.

Setelah genap seratus kali cambukan,Umar berkata : Angkat cambukmu Muflih !.Lalu Umar menggerak-gerakan putranya,ternyata Abu Syahmah telah meninggal.Lalu Umar berseru : Wahai kaum muslimin ! Anakku Abu Syahmah telah meninggal.

Setelah Umar berkata,para sahabat berduyun-duyun menghampiri mayatnya Abu Syahmah sampai halaman  masjid penuh.Kemudian ibunya Abu Syahmah (istrinya Umar) datang dia menangis sambil berkata :beruntung kamu anakku ! kutitipkan kamu kepada Allah.

Kemudian Umar membawanya pulang dan yang memandikannya,mengkafaninya dan menguburnya dengan tangan sendiri.

Ibnu Abbas (perawi hadits ini) berkata ; Aku mimpi bertemu Rasulullah dengan wajah yang berseri-seri mengenakan pakaian putih sedang Abu Syahmah berada disisinya mengenakan pakaian hijau.Lalu aku menghampiri Nabi dan aku memberi salam kepadanya lalu kucium keningnya.

Setelah itu beliau berkata kepadaku : Wahai putra pamanku ! sampaikan salamku kepada Umar dan katakan kepadanya “Rasulullah berkata : Semoga Allah SWT membalas segala kebaikanmu,sebagaimana kamu tidak menanggalkan hak Allah setelah kematianku.Beruntungkamu Umar atas sesuatu yang Allah telah persiapkan untukmu yakni mahligai-mahligai dan kamar–kamar di sorga. Dan putramu Abu Syahmah telah sampai di tempat yang enak disisi Tuhannya yang maha kuasa. 

Ibnu Abbas berkata : Lalu aku terbangun dari tidurku dalam keadaan gembira atas yang aku lihat dari keindahan Rasulullah.Aku hidupkan malam itu dengan ibadah sampai pagi.

Setelah hari menjelang pagi,aku datang ke masjid,sementara Umar bin Khattab dikelilingi para sahabat,beliau sedang memberikan ceramah tentang Kitab (hukum)Allah.

Setelah selesai aku berkata kepadanya : Wahai Umar ! Aku tadi malam mimpi bertemu dengan Rasulullah,beliau laksana bulan purnama sementara Abu Syahmah ada disisinya mengenakan baju warna hijau.

Ibnu Abbas pun menyampaikan pesan-pesan Rasulullah dan ucapan terima kasih kepada Umar dalam menegakkan kebenaran dan keadilan kepada siapapun dan kapanpun. Tak pernah pandang bulu.

Wallahu a'lam