Kamis, 25 Agustus 2011

FADHILAH PUASA ENAM HARI BULAN SYAWWAL


Di hikayatkan bahwa Imam Sufyan Tsauri (seorang ulama besar dari kalangan imam mujathid muthlak) beliau berkata:

Aku pernah bermukim di Mekkah selama tiga tahun. Ada seorang lki-laki dari penduduk Mekkah setiap hari selalu datang ke masjid ketika menjelang Dzuhur, lalu thawaf dan sholat dua raka’at. setelah selesai sholat dia memberi salam padaku kemudian diapun pulang ke rumahnya.

Setelah berhari-hari wiridnya seperti demikian itu, timbullah di hatiku rasa simpatik, dan akupun akhirnya sering berkunjung ke rumahnya yang ternyata tak jauh dari Masjid.

Kemudian beberapa hari, aku tidak melihatnya, aku Tanya-tanya ternyata dia menderita sakit. Akupun datang ke rumahnya.

Setelah aku sampai dirumahnya, dia berpesan kepadaku :Kalau aku mati, aku mohon dengan tulus… engkau yang kelak memandikan aku kemudian sholatkanlah aku dan kuburlah aku. dan janganlah engkau tinggalkan aku pada malam itu sendirian, bacakanlah talqin tauhid kepadaku ketika aku disoal oleh malaikat munkar nakir.
Dan aku pun mengangguk dan menerima wasiatnya.

Setelah shohibku itu meninggal, aku lakukan semua permintaannya dan aku pun bermalam pada malam harinya disamping kuburnya.

Disaat aku diantara tidur dan melek, tiba-tiba aku mendengar suara tanpa ada orangnya yang berseru : Wahai Sufyan ! Dia tidak perlu penjagaanmu,j uga kepada talqin dan belas kasihmu…. karena akulah yang menemaninya dan mentalqinkannya.

Lalu aku bertanya : Memang sebabnya apa ? dikatakan : SEBAB DIA SELALU BERPUASA RAMADHAN DAN DITAMBAH ENAM HARI PADA BULAN SYAWAL.

Ketika aku tersadar, ternyata tidak ada seorang pun. Akupun lalu berwudhu dan shalat  sampai akhirnya aku tertidur, kejadian itu berulang sampai tiga kali.

Setelah tiga kali berulang, aku yakin bahwa kejadian itu datangnya dari Allah SWT bukan dari setan.

Lalu aku pulang meninggalkan kuburannya dan berkata : YA ALLAH ! BERIKANLAH AKU TAUFIQ UNTUK MENJALANKAN PUASA ENAM HARI SETELAH RAMADHAN DENGAN KARUNIA DAN KEMURAHANMU  AMIIN. (Sibthu Fayumie Thawiel)
     Sumber   :Al Nawadir.

Tidak ada komentar: