Senin, 15 Agustus 2011

Cermatnya Seorang Pemimpin


Dulu ada dua orang perempuan yang bertetangga yang satu berbadan gemuk, yang satunya lagi berperawakan kurus, keluar hendak bermain bersama ke sebuah kebun sambil membawa anaknya masing-masing yang masih bayi, sesampainya di kebun bayi mereka diletakan di ayunan.
Ketika mereka sedang asik-asiknya ngobrol, tiba-tiba datang serigala, lalu menerkam salah seorang anak mereka. Ternyata yang dimangsa oleh serigala ialah bayi seorang ibu yang badannya gemuk. Karena takut dimarahi suaminya, wanita yang anaknya diterkam mengaku anak yang selamat adalah anaknya. Tapi wanita yang satunya mengaku bahwa yang selamat adalah anaknya.
Setelah terjadi pertengkaran yang sengit, akhirnya mereka sepakat menghadap Nabi Daud untuk meminta keputusan, Setelah mendengarkan kisahnya, akhirnya Nabi Daud memutuskan bahwa bayi itu milik wanita yang badanya gemuk. Karena merasa tidak puas dengan keputusan Nabi Daud, tersebab bayi itu adalah bayinya ibu yang kurus, ibu yang kurus meminta kepada ibu yang gemuk untuk menghadap Nabi Sulaiman. Karena merasa akan menang lagi ibu yang gemuk pun mau.
Berangkatlah keduanya menuju Nabi Sulaiman. Setelah masing-masing ditanya dan semuanya mengaku bahwa bayi itu adalah bayinya, akhirnya Nabi Sulaiman meminta golok untuk membelah bayi itu  dibagi dua. kata ibu yang kurus: “benar akan dibagi dua wahai Raja?” “Benar !” sahut Nabi Sulaiman. “Saya setuju, ini adalah keputusan yang adil” kata ibu yang gemuk.
Ketika Nabi Sulaiman mengangkat tangannya hendak membelah bayi itu, tiba-tiba ibu yang kurus berkata: “Jangan! wahai Raja” . saya rela anak ini dirawat oleh tetangga saya dari pada dibunuh di depan mata saya. Lalu Nabi Sulaiman memberikan bayi itu kepada ibu yang kurus, seraya berkata : “ini adalah anakmu! sebab tidak mungkin seorang ibu rela anaknya dibunuh”. (Thowiel)

Sumber: Zaad Al Muttaqin.

Tidak ada komentar: