Hanya Ilustrasi |
Pada suatu tahun Abu Syahmah menderita sakit keras hampir saja beliau meninggal.Namun berkat izin Allah beliau sembuh kembali.
Setelah badannya rasanya enakan,dia berjalan-jalan mencari udara segar dan lewat di perkampungan Yahudi.Lalu dia mampir di salah satu rumah mereka lantaran sangat haus.Akhirnya mereka memberi minum perasan anggur.Tanpa dilihat lagi langsung diminumlah air itu.
Kemudian dia keluar dari rumahnya dalam keadaan mabuk. Lalu dia berjalan melewati kebun kurma Bani Najjar dan melihat seorang perempuan sedang tidur,tanpa sadar dia hendak menggagahi perempuan itu.siperempuan itu berontak,namun apa daya tenaga Abu Syahmah lebih kuat darinya.
Setelah Abu Syahmah melampiaskan nafsu setannya,siperempuan itu menarik bajunya lalu menyobek-nyobek sambil memaki-maki.
Setelah sembilan bulan akhirnya dia melahirkan seorang bayi.Ketika sudah hilang rasa nyeri setelah melahirkan,akhirnya dia menggendong anaknya dan langsung menuju masjid Nabawi.Pada waktu itu Umar Bin Khattab sebagai Amirul Mu’minin (Khalifah) sedang memberikan hukum kepada halayak ramai.Lalu masuk perempuan itu dan langsung meletakan anaknya dihadapan Umar seraya berkata: “Wahai Amirul Mu’minin ! Aku kemari hendak mennyerahkan anak ini,engkaulah yang lebih berhak dari padaku.”Umar tersentak kaget mendengarkan perkataan siperempuan itu,lalu berkata: “Bagaimana mungkin, inikan anakmu kamu adalah ibunya lalu kamu katakan aku lebih berhak dari pada kamu.”Perempuan itu berkata :Wahai Amirul Mu’minin ! Anak ini adalah cucumu !.Cucu dari mana ? sahut Umar. Dari putramu Abu Syahmah.Wahai ibu ! lewat jalan yang halal atau haram ! sela Umar.Si ibu itu menjawab : Demi Allah dari diriku halal dan dari putramu haram.
Setelah itu,Umar minta penjelasan tentang kejadiannya.Si ibu langsung bercerita : ‘’ Pada suatu hari aku keluar dari rumah menuju kebun Bani Najjar hendak memetik sayur-sayuran. Setelah hari menjelang sore badanku terasa letih sehingga aku ketiduran. Putramu Abu Syahmah lewat di kebun dimana aku tertidur,dia dalam keadaan mabuk lalu dia hendak memperkosaku aku berontak tapi apa daya tenagaku lemah.Setelah selesai malampiaskan nafsu setannya,aku mencabik-cabik bajunya dan aku memukulinya.Setelah itu,aku bersabar terhadap musibah yang menimpaku. Aku menanti masa haidku datang,ternyata tidak kunjung datang.Aku sadar bahwa diriku hamil.Setelah sembilan bulan aku mengandung lahirlah anak ini,oleh karena itu tuanlah yang lebih berhak atas anak ini.Aku rela memilih kehinaan dunia dari pada kehinaan akhirat ‘’.
Setelah mendengarkan penuturannya,Umar menangis sampai air matanya membasahi jenggotnya lalu berseru ‘’ Aduuuh celakanya kamu Umar Bin Khattab nanti di akhirat ketika berdiri dihadapan Allah.Lalu Umar berkata :wahai ibu ! Berkata jujurlah kepadaku,jika kamu jujur aku akan memaafkanmu !.
Setelah mendengrkan permintaan Umar si ibu berkata :Wahai Khalifah Umar !Demi Allah aku tidak berdusta,aku jujur tidak berdusta. Kalau tuan mau aku bersumpah demi Al Qur’an sehalaman-sehalaman.Akhirnya Umar meminta kepada sahabatnya diambilkan Al Qur’an.Kemudian si ibu bersumpah :Demi Surat Al Baqoroh aku tidak berdusta apa yang aku utarakan adalah benar dan anak ini adalah anaknya Abu Syahmah.
Setelah sampai Surat Yasin,Umar berkata : Cukup wahai ibu aku percaya kamu berkata benar dan tidak berdusta.Kemudian Umar pergi seraya berkata :Wahai sahabat-sahabat Nabi ! kalian jangan berinjak dari masjid sebelum aku datang.Tidak lama lagi Umar sudah sampai di masjid sambil membawa bungkusan yang berisikan uang tiga puluh dinar dan sepuluh setel pakaian,lalu berkata kepada si ibu :terimalah ini ! maafkanlah anakku di dunia ini, jika anakku ada kesalahan sebelumnya,ambil saja nanti di akhirat.Setelah si ibu menerima bingkisan itu,ia pergi membawa anaknya.
Setelah perempuan itu pergi,Umar berkata :Wahai para sahabat ! jangan keluar dari masjid sebelum aku datang.Lalu umar pulang.sesampainya di rumah beliau memandangi putranya yang sedang sarapan. Assalamualikum . Wa’alaikum salaam ,ayah mari sarapan.Jawab Abu Syahmah.lalu umar mendekat seraya berkata :Terima kasih wahai putraku,dugaan ayah ini adalah sarapan terakhirmu.Dengan sangat terkejut ia berkata : Kok ayah tahu siapa yang memberitahukan kepada ayah ? sementara Rasulullah telah tiada dan wahyu sudah tidak turun lagi.Umar menjawab : Memang tidak ada yang memberi tahu,tetapi disebabkan dosa yang pernah kamu perbuat. Abu Syahmah berkata keheranan :dosa !demiAllah aku tidak pernah melakukan dosa.bila ada orang yang mengatakan kepada ayah tanyakan saja kepadaku aku tidak akan menyembunyikannya.Lalu Umar berkata : Aku bertanya kepadamu demi Allah,Pernahkah kamu pada suatu hari berjalan-jalan di perkampungan Yahudi,lalu kamu kehausan dan dikasih perasan anggur lalu kamu minum sehingga kamu mabuk kemudian kamu keluar dan melewati perkebunan Bani Najjar lalu kamu melihat seorang gadis yang sedang tidur dan kamu memperkosanya ? .
Setelah mendengarkan pernyataan ayahnya,Abu Syahmah menundukan kepalanya dan tidak bisa menjawab,sehingga Umar membentak :Jawab wahai anakku ! kalau kamu jujur kamu akan selamat tapi kalau kamu bohong kamu akan celaka.
Lalu Abu Syahmah berkata :Benar ayah ! tapi aku telah menyesal. Umar berkata : Anakku !penyesalan tidak berguna setelah datang kerugian. Kamukan putranya Amirul Mu’minin,orang-orang tidak akan ada yang berani mencercamu.tapi kamu telah permalukan ayah dihadapan para sahabat Nabi.
Setelah berkata begitu,Umar memegang tangan Abu Syahmah.aku mau dibawa kemana ayah ! .ke masjid disana banyak para sahabat Nabi,ayah ingin mengambil hak Allah di dunia sebelum Allah mengambil hakmu di akhirat. Abu Syahmah berkata : Ayah ! aku mohon di rumah saja,jangan permalukan aku dihadapan sahabat. Umar berkata :apa katamu,justru kamu telah mencoreng mukamu dan muka ayah.
Setelah sampai di masjid,Umar ditanya oleh para sahabat : ada apa Amirul Mu’minin ! Wahai kaum muslimin ! anakku Abu Syahmah telah mengakui dosa yang telah diperbuatnya dan perempuan itu benar tidak berdusta.
Kemudian Umar memanggil budaknya yang bernama Muflih dan berkata : Muflih ! Cambuklah tuan mudamu dan kamu merdeka. Muflih menjawab : tuanku !bagaimana aku memukuli anak majikanku,sementara kalau aku memukul unta saja pasti mati,aku tendang tembok saja pasti roboh. Umar berkata :Jangan banyak omong .Ambil cambuknya pukul punggungnya sampai sakitnya menembus kerongganya . kalau dia mati,memang sudah ajalnya kalau dia hidup, dia tidak akan mengulangi lagi perbuatannya.
Akhirnya Muflih mengambil cambuknya dan mendekati Abu Syahmah seraya berkata : Wahai tuan muda ! Jangan kau cercaku tapi cercalah dirimu sendiri !.Allah telah memerintahkan,ayahmu telah menyuruhku mencambukmu .Abu Syahmah menjawab : Kerjakan apa yang kamu telah disuruh dan katakanlah kepada orang-orang ! Inilah balasan orang yang durhaka kepada Tuhannya .
Kemudian Muflih mengambil cambuknya dan mengayunkan tangannya .
Setelah sepuluh cambukan, Abu Syahmah berkata sambil meringis-meringis : Ayah ! Rasanya api membara dibadanku. Umar berkata : Putraku ! api itu dibadan ayahmu lebih panas lagi. Kemudian Umar berkata : Teruskan Muflih !.Lalu Muflih mencambukinya lagi.
Setelah dapat duapuluh cambukan Abu Syahmah berkata :Ayah ! istirahat dulu. Umar berkata : Seandainya penghuni Neraka ketika minta istirahat kepada Allah dikasih,pasti aku memberimu istirahat, teruskan Muflih !.
Setelah sampai tigapuluh kali Muflih mencambuk, Abu Syahmah berkata : Wahai ayahku ! Beri aku kesempatan untuk bertobat . Umar berkata : Ketika aku telah mengambil hak Allah kalau kamu mau silahkan bertaubat,kalau kamu mau silahkan ulangi lagi . Tapi kalau kamu mengulangi lagi,kamu dapat hukuman seperti ini lagi. Teruskan muflih ! Kata Umar kepada Muflih.
Setelah mencapai empat puluh kali cambukan,Abu Syahmah berkata : Ayah minum ! agar panas dihatiku ini sejuk .Umar menjawab : Seandainya orang-orang yang disiksa di Neraka ketika minta minum diberi,pasti kamu aku kasih.Teruskan Muflih.Dan Muflihpun meneruskan cambukannya.
Setelah mencapai limapuluh kali,Abu Syahmah berkata : Ayah kasihanilah aku ! .Umar menjawab : Kalau aku mengasihani di dunia,kamu tidak mendapat kesayanganku di akhirat.Teruskan Muflih.dan muflihpun meneruskan.
Setelah sampai enampuluh kali Muflih mencambukinya,Abu Syahmah berkata : Ayah kemari aku ingin memeluk ayah sebelum aku mati.Umar menjawab : Kalau kamu hidup,aku pasti memelukmu,tapi kalau kamu mati Insya Allah kita akan berjumpa nanti di akhirat. Teruskan Muflih ! .
Setelah mencapai tujuhpuluh kali cambukan,Abu Syahmah berkata : Ayah ! rasanya ajal datang. Umar berkata ; Wahai putraku ! Bila kamu bertemu dengan Rasulullah,katakanlah kepada beliau : Umar Bin Khattab telah mencambukku sampai aku mati. Teruskan Muflih.! Muflihpun langsung mencambukunya lagi.
Setelah sampai delapanpuluh kali,Abu Syahmah mengangkat kepalanya seraya berkata : Wahai para sahabat Nabi ! kenapa kalian diam saja tidak memintakanampunan untukku ! .
Akhirnya para sahabat maju mendekati Umar dan berkata :Wahai Amirul Mu’minin ! Sudahlah maafkan saja anakmu .Umar menjawab : Wahai para sahabat ! Apakah kalian tidak membaca Al Qur’an “ Walaa ta’khudzkum bihimaa ra’fatun fi diinillah (Dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk menjalankan agama Allah. Q.S. An Nur : 2 ).Kemudian Umar berkata :Teruskan Muflih !
Setelah sampai sembilanpuluh kali cambukan,Abu Syahmah mengangkat kepalanya,seraya berkata dengan suara yang keras : Assalamualaikum wahai para sahabat ! salam terkhir sampai hari kiamat.
Setelah mendengarkan kata-kata itu,para sahabat menangis,sementara Umar bin Khattab berkata : Muflih teruskan sisanya sepuluh kali lagi. Tanpa banyak bicara Muflihpun melanjutkan.
Setelah genap seratus kali cambukan,Umar berkata : Angkat cambukmu Muflih !.Lalu Umar menggerak-gerakan putranya,ternyata Abu Syahmah telah meninggal.Lalu Umar berseru : Wahai kaum muslimin ! Anakku Abu Syahmah telah meninggal.
Setelah Umar berkata,para sahabat berduyun-duyun menghampiri mayatnya Abu Syahmah sampai halaman masjid penuh.Kemudian ibunya Abu Syahmah (istrinya Umar) datang dia menangis sambil berkata :beruntung kamu anakku ! kutitipkan kamu kepada Allah.
Kemudian Umar membawanya pulang dan yang memandikannya,mengkafaninya dan menguburnya dengan tangan sendiri.
Ibnu Abbas (perawi hadits ini) berkata ; Aku mimpi bertemu Rasulullah dengan wajah yang berseri-seri mengenakan pakaian putih sedang Abu Syahmah berada disisinya mengenakan pakaian hijau.Lalu aku menghampiri Nabi dan aku memberi salam kepadanya lalu kucium keningnya.
Setelah itu beliau berkata kepadaku : Wahai putra pamanku ! sampaikan salamku kepada Umar dan katakan kepadanya “Rasulullah berkata : Semoga Allah SWT membalas segala kebaikanmu,sebagaimana kamu tidak menanggalkan hak Allah setelah kematianku.Beruntungkamu Umar atas sesuatu yang Allah telah persiapkan untukmu yakni mahligai-mahligai dan kamar–kamar di sorga. Dan putramu Abu Syahmah telah sampai di tempat yang enak disisi Tuhannya yang maha kuasa.
Ibnu Abbas berkata : Lalu aku terbangun dari tidurku dalam keadaan gembira atas yang aku lihat dari keindahan Rasulullah.Aku hidupkan malam itu dengan ibadah sampai pagi.
Setelah hari menjelang pagi,aku datang ke masjid,sementara Umar bin Khattab dikelilingi para sahabat,beliau sedang memberikan ceramah tentang Kitab (hukum)Allah.
Setelah selesai aku berkata kepadanya : Wahai Umar ! Aku tadi malam mimpi bertemu dengan Rasulullah,beliau laksana bulan purnama sementara Abu Syahmah ada disisinya mengenakan baju warna hijau.
Ibnu Abbas pun menyampaikan pesan-pesan Rasulullah dan ucapan terima kasih kepada Umar dalam menegakkan kebenaran dan keadilan kepada siapapun dan kapanpun. Tak pernah pandang bulu.
Wallahu a'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar