Selasa, 28 April 2015

Bila Ada Nasi, Mengapa Mencari Gabah

Sahabat..! Pernahkah engkau mendengar slogan :
Ayoo…..KEMBALI KEPADA AL QUR’AN DAN ASSUNNAH

Sahabat..! Perkataan ini…. Terkesan manis…… tapi isinya menjebak
seringkali mencela ulama ulama madzhab…..
seakan akan para ulama tak merujuk kepada Al Qur’an dan hadits…
Sudah berburuk sangka kepada ulama… resikonya besar bro……


Padahal yang disuruh kembali kepada Al Qur’an dan hadist adalah ulama..karena mereka yang mengerti ilmu ilmu yang menjadi perangkat memahami alqur’an dan hadits.  Adapun kita kita yang masih awam, disuruh bertanya kepada ulama… di suruh kembali kepada ulama……

Bila kita berhujjah dengan pandangan ulama mazhab, maka dengan sombong mereka menjawab, mana Qurannya ????? , mana hadisnya…????.
Ingat kesombongan kamu itu bisa jadi menyebabkan kamu jatuh kepada kekufuran.
Bagaimana tidak ? seolah-olah para ulama tersebut tidak berpegang dengan Al Qur’an dan Hadis. Yang tak ikut Quran dan Sunnah itu hanya Iblis, bukan ulama yang terkenal keilmuan dan kewara’annya.
Oleh karena itu, sahabat sekalian
jangan tertipu dengan slogan-slogan bersemangat tersebut.
Ingat, berpegang kepada ulama itu berarti kita mengikuti al-Quran dan as-Sunnah menurut pengertian sebenarnya, bukan ikut tafsiran orang orang yang baru semalam belajar.
Ingatlah…Ulama itu ahli waris para Nabi. Jadi yang mengerti warisan Nabi ya ulama….. dan Nabi warisannya ilmu, jadi yang mengerti ilmu ilmu Nabi adalah ulama.
Dan hal yang sebagian kita orang lupa bahwa sumber hukum dalam pandangan Ahlus Sunnah wal Jama`ah bukan sebatas al-Quran dan al-Hadits, tetapi ada juga ada ijma' dan qiyas.
As Sunnah saja…. Bukan hanya sebatas perbuatan Nabi, tetapi ucapan dan pengakuan /taqrirot nabi juga adalah sunnah.
Karenanya, jangan gegabah, emang nabi kerjain??????? ungkapan ini, seakan akan hadits Nabi itu cuman perbuatannya saja….. lalu dimana Ucapan ucapan dan pengakuan pengakuan nabi…..
Bahasan yang ada pada Al Quran dan hadits saja teramat sangat luas apa lagi jika ditambah dengan 2sumber yang kemudian.
Oleh itu, jangan mudah mengoceh dalam mengeluarkan hukum, jangan sampai bila tak tertera secara tekstual dalam Quran, tak ada dalam Sunnah, maka artinya tidak ada sumber, mungkin saja sumbernya pada qiyas atau pada ijma'.
ane pamit dulu.....
assalaamu 'alaikum.....

Tidak ada komentar: