Rabu, 31 Oktober 2012
Selasa, 30 Oktober 2012
Allah Yang maha Sabar
Sahabat..! Diantara Asma Allah yang 99 adalah “As Shobuur” yang maha sabar…
mungkin engkau bertanya, Allah Yang paling Sabar…? Ya… ya…. Allah maha Sabar
Rasululullah saw. bersabda “Tidak ada yang lebih sabar menanggung beban disakiti melibihi Allah. Dia telah disekutukan dan dituduh memiliki anak. Tapi, Dia masih mengampuni dan memberi rezeki orang – orang yang berlaku seperti itu,”
Setiap hari lautan meminta izin pada Allah, “Tuhan, izinkan aku menenggelamkan anak Adam yang telah memakan rezeki-Mu, namun ia menyembah selain Engkau.”
Gunung – gunung juga berkata, Tuhan, izinkan aku menghimpit anak manusia yang telah memakan rezeki-Mu, namun ia menyembah selain Engkau.”
Bumi pun tak mau kalah. Ia berkata, Tuhan, izinkan aku untuk menelan anak Adam yang telah memakan rezeki-Mu, namun ia menyembah selain Engkau.”
Menanggapi permintaan itu, Allah swt. berkata, “Biarkan saja mereka. Andai kalian menciptakan mereka, pastilah kalian akan mengasihi mereka.”
Alam semesta saja tidak sanggup melihat kelakuan kita. Tapi lihatlah kesabaran Allah.
Perhatikan bagaimana Dia berinteraksi dan memperlakukan kita….
Mari, kita berdoa, sebagai wujud rasa syukur punya Tuhan Yang Maha Penyabar, agar mendapatkan cahaya dari asma-Nya “As Shobuur”
يا صبور
صبرنى على طاعتك وعن معصيتك
واجعلنى صبورا فى بلواك وعافيتك
يا صبور
اجعلنى صبورا
واجعلنى شكورا
واجعلنى فى عينى صغيرا
وفى أعين الناس كبيرا
BERSYUKUR ADALAH MUTIARA
Sahabat..! jangan lelahkan diri mencari mutiara, karena bersyukur adalah mutiara......
dikisahkan, ada seorang raja perkasa yang hobi berburu. Selagi berburu, kudanya meringkik sembari mengangkat kaki ke atas. Raja kaget, lalu terpelanting. Kelingkingnya putus. Raja marah. “Sudahlah Paduka. Kalau kena musibah, lebih baik bersyukur saja,” ujar seorang penasihatnya.
Raja bukannya luluh malah tamba
dikisahkan, ada seorang raja perkasa yang hobi berburu. Selagi berburu, kudanya meringkik sembari mengangkat kaki ke atas. Raja kaget, lalu terpelanting. Kelingkingnya putus. Raja marah. “Sudahlah Paduka. Kalau kena musibah, lebih baik bersyukur saja,” ujar seorang penasihatnya.
Raja bukannya luluh malah tamba
h
murka. Dengan lantang berteriak : ‘Penjarakan penasihat goblok ini!’
Para pengawal yang selalu taat, tabu untuk membantah, melaksanakan
perintah itu. Sang penasihat pun dijebloskan ke penjara.
Lima tahun kemudian, kala berburu, raja ini ditangkap suku primitif. Pria gagah berkulit putih mulus ini akan dipersembahkan pada dewa. Hanya saja, setelah diteliti, lho, kelingkingnya terpotong. Cacat. Suku primitif tersebut membatalkan niatnya untuk mengeksekusi raja. Sebagai penggantinya, pengawalnya yang tidak cacat dijadikan korban. Pengawal itu dieksekusi, dan rajanya dipulangkan.
Setelah itu raja menyadari kekhilafannya. Penasihat yang dulu dipenjara itu pun dilepaskan. “Ananda memang harus bersyukur tidak memiliki kelingking,” kata Raja, mengakui kesalahannya. Ternyata, sang penasihat pun bersyukur, “Kalau saja saya tidak dipenjarakan oleh Paduka, mungkin, hamba sudah menggantikan Paduka sebagai tumbal.”
wallahu a'lam
Lima tahun kemudian, kala berburu, raja ini ditangkap suku primitif. Pria gagah berkulit putih mulus ini akan dipersembahkan pada dewa. Hanya saja, setelah diteliti, lho, kelingkingnya terpotong. Cacat. Suku primitif tersebut membatalkan niatnya untuk mengeksekusi raja. Sebagai penggantinya, pengawalnya yang tidak cacat dijadikan korban. Pengawal itu dieksekusi, dan rajanya dipulangkan.
Setelah itu raja menyadari kekhilafannya. Penasihat yang dulu dipenjara itu pun dilepaskan. “Ananda memang harus bersyukur tidak memiliki kelingking,” kata Raja, mengakui kesalahannya. Ternyata, sang penasihat pun bersyukur, “Kalau saja saya tidak dipenjarakan oleh Paduka, mungkin, hamba sudah menggantikan Paduka sebagai tumbal.”
wallahu a'lam
Langganan:
Postingan (Atom)