Imam Hasan Al-Bashri dan tetangga nashraninya. Tetangganya ini memiliki kamar kecil untuk buang air kecil di loteng di atas rumah sang Imam. Atap rumah keduanya bersambung menjadi satu. Dan tanpa disadari ternyata Air kencing dari kamar kecil tetangganya tersebut merembes kebawah dan menetes ke dalam kamar Imam Hasan AL Bashri. Namun beliau sabar dan tidak mempermasalahkan hal itu sama sekali. Beliau menyuruh istrinya meletakkan wadah untuk menadahi tetesan air kencing itu agar tidak mengalir ke mana-mana. Selama dua puluh tahun hal itu berlangsung, bukan waktu yang sebentar untuk menahan tidak membicarakan atau memberitahukan hal itu kepada tetangganya sama sekali. Dia ingin benar-benar mengamalkan sabda Rasululloh SAW, "Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka muliakanlah tetangganya ." Suatu hari Imam Hasan Al Bashri sakit. Tetangganya yang nashrani itu datang ke rumah beliau untuk menjenguk. Ia merasa aneh melihat ada air menetes dari atas ke dalam kamar sang Imam. Ia melihat dengan seksama tetesan air yang terkumpul dalam wadah. Ternyata itu adalah air kencing yang berasal dari rumahnya di atas. Tetangganya itu langsung mengerti bahwa lantainya telah bocor yang menyebabkan air kencingnya merembes ke kamar Imam Hasan AL Bashri. Dan yang membuatnya heran, mengapa sang Imam tidak mengatakan hal tersebut kepadanya.
"Imam, sejak kapan Engkau bersabar atas tetesan air kencing kami ini ?" tanya si tetangga.
Imam Hasan Al Bashri diam tidak menjawab. Beliau tidak mau membuat tetangganya merasa tidak enak. Namun,
"Imam, katakanlah dengan jujur. sejak kapan engkau bersabar atas hal ini? Jika tidak kau katakan, maka kami akan sangat tidak enak." desak tetangganya.
"sejak dua puluh tahun yang lalu," jawab sang Imam dengan suara parau.
"Kenapa tidak pernah memberitahukanku?" tanya tetangganya lebih jauh.
"Nabi mengajarkan untuk memuliakan tetangga, Beliau bersabda, "Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka muliakanlah tetangganya !"
Seketika itu si tetangga yang nashrani itu langsung mengucapkan dua kalimat syahadat. ia dan seluruh keluarganya masuk Islam.
"Imam, sejak kapan Engkau bersabar atas tetesan air kencing kami ini ?" tanya si tetangga.
Imam Hasan Al Bashri diam tidak menjawab. Beliau tidak mau membuat tetangganya merasa tidak enak. Namun,
"Imam, katakanlah dengan jujur. sejak kapan engkau bersabar atas hal ini? Jika tidak kau katakan, maka kami akan sangat tidak enak." desak tetangganya.
"sejak dua puluh tahun yang lalu," jawab sang Imam dengan suara parau.
"Kenapa tidak pernah memberitahukanku?" tanya tetangganya lebih jauh.
"Nabi mengajarkan untuk memuliakan tetangga, Beliau bersabda, "Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka muliakanlah tetangganya !"
Seketika itu si tetangga yang nashrani itu langsung mengucapkan dua kalimat syahadat. ia dan seluruh keluarganya masuk Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar