Selasa, 27 September 2011

Harta Membuat Orang Rakus

Disaat orang-orang yang sedang mendengarkan khutbah Nabi Isa u terdapat tiga orang pria kumel dan dekil, sertamerta dengan lancang berkata “Bagi kami hai putra Maryam surga di akhirat sana tidak penting, hidup kami bisa tentram dan bahagia tanpa agama, kalau banyak harta kami pasti akan hidup senang!
“Harta tidak bisa menjamin ketentraman hidup saudara-saudaraku” sahut Nabi Isa u.
“Omong kosong macam apa itu? Hartalah yang membuat hidup gemilang dan semarak”
“Jika demikian pendapat-pendapat saudara, baiklah, nanti kalian bertiga temui saya. Kita akan bicara, barang kali ada rejeki buat saudara-saudara” ucap Isau.
Karena mereka tahu anak Maryam tidak pernah berdusta, dengan suasana gembira mereka mendatangi Nabi Isa u.

Nabi Isa u akhirnya memberikan sebuah peta tempat harta karun, letaknya di puncak sebuah bukit yang terjal dalam sebuah goa tersembunyi.

Dengan hayalan yang melambung tinggi berangkatlah mereka membawa peralatan yang dibutuhkan.

Setelah mereka mendapatkan peti-peti yang berisi emas dari gua tersebut, mereka kemudian berunding bagaimana cara membawa pulang peti-peti emas itu supaya tidak tercium oleh orang lain.

Mereka sepakat membawa kesebuah bukit yang terpencil. Setelah sampai mereka siap membagi-bagi emas tersebut namun salah seorang mereka mengatakan “perutku lapar, tapi kalau harta itu kita bagi sekarang terpaksa kita singgah di warung makan, dan ini tentu sangat berbahaya”.

Setelah mencapai kata sepakat akhirnya salah seorang dari mereka berangkat menuju warung makan di perkampungan. Karena perutnya sudah lapar ia makan di warung tersebut dan minta dua porsi lagi untuk dibungkus. Pada saat si pelayan warung membungkus pesanannya, terlintas dipikirannya “seandainya makanan itu ku bubuhi racun, niscaya harta itu menjadi milikiku semua”. Akhirnya niatnya bulat dan makanan itu dibubuhi racun.

Sementara itu kedua orang lainnya yang menunggui harta  mempunyai rencana untuk melenyapkan  temannya yang berangkat membelikan Nasi, mereka berkata “Jika dia masih segar bugar terpaksa harta ini dibagi tiga, satu-satunya cara agar dibagi dua kita harus lenyapkan dia”  Caranya ? “Kita gebuk dia dengan linggis ketika dia telah sampai, masa sih tidak mampus “.

Dari kejauhan  keduanya melihat temannya dengan membawa kantung makanan akan tiba , kemudian  keduanya cepat-cepat bersembunyi dibalik semak-belukar. Pada saat  temannya sampai, tanpa ampun lagi mereka langsung memukul kepala temannya hingga tewas.

Dengan gembira mereka membuang mayat itu ke sebuah sumur tua. Lalu dengan suka cita mereka melahap dua bungkus makanan  yang dibeli oleh temannya tadi. Baru saja beberapa suap, mereka  merasakan perutnya sakit, napasnya menjadi sesak dan busa berbuih-buih mengalir dari mulutnya.

Akhirnya kedua orang itu mati menyusul temannya yang mereka bunuh. (Thowiel)

Minggu, 25 September 2011

Pentingnya Menjaga Ni'mat Islam

رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا

Sahabat…! Tiada ni'mat yang lebih tinggi selain ni'mat Islam… dengan Islam, jiwa menjadi suci dan amal pun terus bertambah…

Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan Dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.

Semoga Allah mematikan kita bersama dalam beragama Islam dan menjadikan kita pemeluk Islam yang terbaik… amiin…

Sahabat…! Islam yang telah dianugrahkan oleh Allah… mari kita jaga sebaik-baiknya…. Jangan sampai lepas dari jiwa kita…. Karena ada empat hal sebagai terbanyak penyebab Islam lepas dari dada seseorang, demikian disebutkan oleh Syeikh Jamaluddin Muhammad bin ASbdurrahman bin Umar Al Hubaisyi dalam kitabnya…

Pertama, tidak mensyukuri ni'mat Islam
Kedua, tidak memiliki rasa takut terlepasnya Islam
Ketiga, berbuat aniaya terhadap pemeluk Islam
Keempat, durhaka kepada kedua orangtua

Sahabat…! Ulama sebagai golongan yang amat sayang terhadap umat, menyebutkan dalam kitab-kitab mereka tentang shalat menjaga iman, agar kita diberikan kekuatan untuk menjaga ni'mat Islam… dikerjakannya sesudah shalat maghrib dan sebelum isya… jumlah rakaatnya hanya dua rakaat… dengan bacaan surat sesudah al fatihah pada tiap-tiap rakaatnya adalah, Surat Al Qadr 1X Al Ikhlas 6X al falaq 1X dan An Nas 1X

Adapun niatnya adalah :

اُصَلِّى رَكْعَتَيْنِ لِحِفْظِ اْلإِيْمَانِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Aku niat shalat dua rakaat untuk menjaga Iman sunnat karena Allah ta'ala

Sesudah salam, kemudian membaca doa di bawah ini, sebanyak tiga kali
أَسْتَوْدِعُكَ اللَّهُمَّ دِيْنِى وَإِيْمَانِى فَاحْفَظْهُمَا عَلَيَّ فِى حَيَاتِى وَعِنْدَ مَمَاتِى وَبَعْدَ وَفَاتِى يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Ya Allah… Ku titipkan kepada-Mu agamaku dan imanku maka jagalah keduanya bagiku dalam hidupku, ketika matiku dan sesudah wafatku… wahai Tuhan Yang Maha penyayang…

Semoga bermanfaat………….!

Rabu, 21 September 2011

Belum punya Anak........?

Doa
Memohon Keturunan

Diterangkan dalam Kitab At Tidzkar karya Imam Al Qurtubi bahwasanya :  "Barangsiapa tidak mempunyai anak dan menginginkan punya anak, maka hendaklah sebelum bersetubuh memohon kepada Allah dengan shalat hajat dua raka'at, kemudian sesudah salam, membaca amalan-amalan di bawah ini, kemudian bersetubuh………insya Allah, yakin dan tanpa ragu-ragu. Dia akan diberikan anak …… "

Selamat mengamalkan……!!!!!
Semoga bermanfa'at…..!

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ * اللَّهُ الصَّمَدُ * لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ * وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ * 3×

بسم الله الرحمن الرحيم
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ * مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ * وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ * وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ * وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ * 1×

بسم الله الرحمن الرحيم
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ * مَلِكِ النَّاسِ * إِلَهِ النَّاسِ * مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ * الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ * مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ * 1×
 
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ * الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ * الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ * مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ * إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ * اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ * صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ * 7× 

وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ مِنَ الْمَاءِ بَشَرًا فَجَعَلَهُ نَسَبًا وَصِهْرًا وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيرًا * وَتَرَى الْأَرْضَ هَامِدَةً فَإِذَا أَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَأَنْبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍ بَهِيجٍ *  ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّهُ يُحْيِي الْمَوْتَى وَأَنَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ * وَمِنْ آَيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ * اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ * لَهُ مَقَالِيدُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ * يَخْرُجُ مِنْ بَيْنِ الصُّلْبِ وَالتَّرَائِبِ * إِنَّهُ عَلَى رَجْعِهِ لَقَادِرٌ *  يَوْمَ تُبْلَى السَّرَائِرُ * يَخْرُجُ مِنْ بَيْنِ فَرْثٍ وَدَمٍ وَلَدٌ طَاهِرٌ * فَنَادَتْهُ الْمَلَائِكَةُ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي فِي الْمِحْرَابِ أَنَّ اللَّهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحْيَى مُصَدِّقًا بِكَلِمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَسَيِّدًا وَحَصُورًا وَنَبِيًّا مِنَ الصَّالِحِينَ * فَبَشَّرْنَاهَا بِإِسْحَاقَ وَمِنْ وَرَاءِ إِسْحَاقَ يَعْقُوبَ * فَنَادَاهَا مِنْ تَحْتِهَا أَلَّا تَحْزَنِي قَدْ جَعَلَ رَبُّكِ تَحْتَكِ سَرِيًّا * وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Senin, 19 September 2011

Ya Tawwaab... Tub 'Alaynaa......

“NAMANYA JUGA MANUSIA”

Sebuah ungkapan yang jitu dan alasan serta argumen untuk pembelaan diri seseorang….
Namun herannya, Mengapa kesalahan itu tidak kau hindari sebelumnya?

Memang, semua manusia tidak luput dari salah dan khilaf.
Demikian paragraf pertama dari Sabda Nabi SAW
tetapi, itu kan baru koma, belum titik….
Bukankah Sang Nabi SAW melanjutkan : Dan orang yang terbaik adalah orang yang senantiasa bertaubat

Mengapa engkau tidak mengambil bagian “ orang yang terbaik…..?

Memang semua kita tidak menginginkan mati sebelum bertaubat, namun, mengapa kita tidak mau bertaubat sebelum mati??

Mengapa engkau hinakan, sesudah Allah permuliakan engkau?

“Namanya juga Manusia” tetapi, bukankah Allah telah memberikan akal kepada engkau?....
Allah berfirman : Innaa hadainaahussabiil..... immaa syaakiron wa immaa kafuuroo....

Ya Tawwaab….
Tub ‘alaynaa....

Sabtu, 17 September 2011

Doa Mohon Keselamatan

الحزب الأعظم

Susunan
Sayyidi Syeikh
Muhammad bin Ahmad Al Munla

جَعَلْتُ نَفْسِي وَإِيْمَانِى
وَمَالِى وَجَمِيْعَ مَا لِلَّهِ عَلَيَّ مِنَ النِّعَمِ
فِى حِمَى اللهِ الَّذِى لاَ يُرَامُ  ،  وَفِى جِوَارِ اللهِ الَّذِى لاَ يُضَامُ
وَفِى مَنْعَةِ اللهِ الَّتِى لاَ تُدْرَكُ ، وَفِى سِتْرِ اللهِ الَّذِى لاَ تُهْتَكُ
وَفِى جُنْدِ اللهِ الْمَنِيْعِ ، وَفِى وَدَائِعِ اللهِ الَّتِى لاَ تَضِيْعُ
وَجِوَارُ اللهِ مَحْفُوْظٌ ، وَمَنِ اعْتَصَمَ بِاللهِ مَعْصُوْمٌ
جَلَّ جَلاَلُ اللهِ
وَلاَ يَخْلُوْ مَكَانٌ مِنَ اللهِ
وَذَلَّتْ عَيْنٌ نَظَرَتْنِي بِإِذْنِ اللهِ
وَسُبْحَانَ اللهِ ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ، وَلاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ ، وَاللهُ أَكْبَرُ
وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ
أَشْرَقَ نُوْرُ اللهِ ، وَظَهَرَ كَلاَمُ اللهِ ، وَنَفَذَ حُكْمُ اللهِ ، وَثَبَتَ عِزُّ اللهِ
وَدَفَعْتُ الْبَلاَءَ وَاْلأَعْدَاءَ بِلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ
فَسَيَكْفِيْكَهُمُ اللهُ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا 
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ





Ku titipkan jiwaku, imanku,
harta bendaku dan seluruh ni'mat yang dianugrahkan kepadaku
pada pemeliharaan Allah yang tak rapuh,
pada perlindungan Allah yang tak hancur,
pada benteng Allah yang tak terjamah,
pada tirai Allah yang tak terobek,
pada balatentara Allah yang kokoh,
pada penitipan Allah yang tak pernah hilang

Perlindungan Allah senantiasa terjaga
Barangsiapa berlindung kepada Allah, niscaya terpelihara

Maha agung kebesaran Allah
Tidak sunyi satu tempat pun dari pandangan Allah
Hinalah pandangan mata jahat yang memandang kepadaku dengan izin Allah

Maha suci Allah dari segala sifat kekurangan,
segala puji bagi Allah dengan segala sifat kemaha sempurnaan,
Tiada Tuhan kecuali hanya Allah,
tiada daya untuk menjauhi kemaksiatan dan tiada kemampuan untuk mengerjakan amal kebajikan kecuali hanya dengan pertolongan Allah

Bersinarlah cahaya Allah,
Telah nampak jelas firman Allah
dan berlakulah hukum (ketetapan) Allah
dan tetaplah kemuliaan Allah
aku menolak akan bala dan malapetaka serta kejahatan musuh
dengan kalimat la haula wala quwwata illa billah
Maka dicukupkanlah kamu dari kejahatan mereka oleh Allah dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui

Semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan kepada Nabi Muhammad SAW
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.

Rabu, 14 September 2011

Bukti Cinta Pada Nabi

Posting by : Muhammad Luthfi Ali ****
Sumber : Kumpulan kisah-kisah Sufi
Alkisah, di negeri Arab ada seorang janda miskin yang mempunyai anak. Karena anaknya menangis kelaparan, janda itu terpaksa harus meninggalkan rumahnya untuk berkelana mencari uang. Di depan sebuah masjid, ia bertemu seorang muslim dan meminta bantuan. Anakku yatim dan kelaparan, aku minta pertolonganmu, kata janda itu. Mana buktinya? Lelaki muslim bertanya. Janda itu tidak bisa membuktikan karena ia sendiri orang asing di tempat itu. Akhirnya lelaki muslim itu tidak menolongnya.

Setelah itu, janda miskin bertemu dengan seorang Majusi. Ia pun meminta pertolongannya. Orang Majusi itu membawanya ke rumahnya dan memuliakannya dengan memberikan uang dan pakaian.

Pada malam harinya, lelaki muslim yang menolak menolong itu bermimpi bertemu dengan Rasulullah saw. Semua orang mendatangi Nabi dan Nabi menyambut orang-orang itu dengan baik. Ketika tiba giliran lelaki itu mendatang Rasulullah saw, Nabi mengusirnya dan menyuruhnya pergi. Lelaki itu berteriak, Ya Rasulullah, aku ini umatmu yang mencintaimu juga. Rasulullah saw bertanya, Mana buktinya?

Lelaki itu tersadar bahwa Rasulullah saw menyindirnya karena ia telah meminta bukti saat diminta pertolongan. Ia menangis. Rasulullah saw lalu menunjukkan sebuah taman yang indah dan gedung yang megah di surga. Lihat ini, kata Rasulullah saw, seharusnya aku berikan semua ini untukmu. Tapi karena kau tidak menolong janda dan anak yatim itu, aku berikan semua ini pada seorang Majusi.

Pagi harinya, lelaki itu terbangun. Dia lalu mencari janda miskin dan ternyata dia menemukannya sedang berada di rumah seorang Majusi. Ikutlah kau bersamaku, pinta lelaki itu kepada si janda.

Tetapi orang Majusi tidak mau menyerahkannya. Aku akan beri kau ribuan dinar asal kau mau menyerahkannya, lelaki muslim berkata. Orang Majusi tetap tidak mau. Lelaki muslim itu akhirnya jengkel dan berkata, Janda ini adalah orang Islam. Seharusnya yang menolongnya adalah sesama muslim juga!

Orang Majusi itu lalu bercerita, Tadi malam aku bermimpi bertemu Rasulullah saw. Beliau berkata bahwa beliau akan memberikan kepadaku surga yang semula akan diberikan kepadamu. Ketahuilah bahwa pagi ini ketika aku terbangun, aku langsung masuk Islam dan menjadi pengikut Rasulullah saw karena aku telah menunjukkan bukti bahwa aku adalah salah seorang pecintanya.

Lelaki Majusi itu telah menunjukkan bukti kecintaannya kepada Rasulullah saw dengan memberikan pertolongan kepada orang yang memerlukan.

Menuai Tanaman Dunia

Posting by : Muhammad Luthfi Ali ****
Sumber : Kumpulan kisah-kisah Sufi
 
Seorang yang dikenal amat kikir, suatu hari sedang duduk di pintu kedainya sambil menikmati secangkir kopi. Seorang gila menghampirinya dan meminta sedikit uang untuk membeli yoghurt.
Pedagang kikir itu berusaha mengacuhkannya tetapi si gila tetap tak mau pergi dan malah membuat keramaian.

Orang-orang yang lewat dan melihat hal itu lalu menawarinya uang. Tapi si gila bersikeras bahwa ia hanya menginginkan uang dari si kikir. Akhirnya, si kikir memberinya sedikit uang receh untuk membeli yoghurt. Si gila kemudian meminta tambahan uang untuk membeli roti yang akan dimakannya bersama yoghurt itu. Pedagang kikir itu tentu saja sudah tak bisa membiarkan hal ini, dan ia tegas-tegas menolaknya.

Malamnya, orang kikir itu bermimpi. Dalam mimpinya, ia telah berjalan di dalam surga. Tempatnya sangatlah indah, penuh dengan sungai, pepohonan, dan bunga-bungaan. Setelah beberapa saat berjalan di sana, ia merasa lapar. Ia kehairanan, di tengah semua keindahan surga, ia tak melihat sedikit pun makanan.

Ketika itu, muncullah seorang pemuda bewajah tampan bercahaya. Si kikir bertanya kepadanya, “Apakah ini benar-benar surga?” Pemuda itu mengiyakan. “Lalu, di mana gerangan segala makanan dan hidangan surga yang telah sering aku dengar itu?” tanya orang kikir itu lagi.

Pemuda tampan itu permisi sebentar. Tak lama kemudian ia kembali dengan membawa semangkuk yoghurt. Pedagang kikir lalu meminta roti untuk dimakan bersama yoghurt tapi pemuda itu menjawab, “Yang engkau kirimkan kemari hanyalah yoghurt ini saja. Seandainya engkau mengirimkan roti, tentu sekarang aku dapat menyuguhkanmu roti juga. Yang engkau tuai di sini adalah apa yang engkau tanam sewaktu di dunia.”

Si kikir terbangun dari mimpinya. Peluh membasahi seluruh tubuhnya. Sejak saat itu ia menjadi salah seorang yang paling pemurah di kotanya. Diberikannya makanan kepada setiap pengemis dan orang miskin yang dijumpainya.

Selasa, 13 September 2011

Jibril Menyembah Tuhan

Posting by : Muhammad Luthfi Ali ****
Sumber : Kumpulan kisah-kisah Sufi
 
Syahdan, Tuhan bertanya kepada Jibril, “Wahai Jibril, seandainya Aku menciptakan engkau sebagai seorang manusia, bagaimana caranya engkau akan beribadah kepada-Ku?”

“Tuhanku,” jawab Jibril, “Engkau mengetahui segalanya –segala sesuatu yang pernah terjadi, akan terjadi, atau mungkin terjadi. Tak ada sesuatu pun di langit dan di bumi yang tersembunyi dari-Mu.

Engkau pun tahu bagaimana aku akan menyembah-Mu.”

Allah bersabda, “Benar. Aku tentu mengetahui hal itu. Tetapi hamba-hamba-Ku tidak mengetahuinya.

Jadi, katakanlah sehingga hamba-hamba-Ku dapat mendengar dan mengambil pelajaran darinya.”
Lalu Jibril pun berkata, “Tuhanku, seandainya aku diciptakan sebagai manusia, aku akan menyembah-Mu dalam tiga cara. Pertama, aku akan beri minum mereka yang kehausan. Kedua, aku akan menutupi kesalahan-kesalahan orang lain ketimbang membicarakannya. Ketiga, aku akan menolong mereka yang miskin.” Allah kemudian berfirman, “Karena Aku tahu bahwa engkau akan melakukan hal-hal tersebut, maka Aku telah memilihmu sebagai pembawa wahyu dan menyampaikannya kepada para nabi-Ku. “

Tutupilah aib orang lain, sehingga aibmu pun disembunyikan. Maafkanlah dosa orang lain, agar dosamu juga diampuni. Jangan singkapkan kesalahan orang lain, agar hal yang sama tidak terjadi padamu.

Kehebatan Lelaki Sejati

Posting by : Muhammad Luthfi Ali ***
Sumber : Kumpulan kisah-kisah Sufi
 
 “Tuanku, engkau bisa berjalan di atas air!”
murid-muridnya berkata dengan penuh kekaguman kepada Bayazid Al-Busthami.
“Itu bukan apa-apa. Sepotong kayu juga bisa,” Bayazid menjawab.
“Tapi engkau juga terbang di angkasa.”
“Demikian juga burung-burung itu,” tunjuk Bayazid ke langit.
“Engkau juga mampu bepergian ke Ka’bah dalam semalam.”
“Setiap pengelana yang kuat pun akan mampu pergi dari India ke Demavand dalam waktu satu malam,” jawab Bayazid.
“Kalau begitu, apa kehebatan seorang lelaki sejati?” murid-muridnya ingin tahu.
“Lelaki sejati,” jawab Bayazid, “adalah mereka yang mampu melekatkan hatinya tidak kepada sesuatu pun selain Tuhan.”

Satu Hati Dua Cinta


Posting by : Muhammad Luthfi Ali ****
Sumber : Kumpulan kisah-kisah Sufi
 
Suatu hari, Fudhail bin Iyadh, duduk memangku anaknya yang berusia empat tahun. Sesekali ia mencium pipi anak itu sebagai ungkapan rasa sayang.
“Ayah, apakah kau mencintai aku?” tanya anak itu.
“Ya,” jawab Fudhail.
“Apakah kau mencintai Tuhan?”
“Ya.”
“Berapa hati yang kau miliki, Ayah?”
“Satu.”
“Dapatkah kau mencintai dua hal dengan satu hati?” anak itu bertanya lagi.
Saat itu pula Fudhail terhenyak. Ia sadar yang berbicara bukanlah anak kecilnya melainkan Yang Maha Kuasa. Merasa malu, ia mulai memukuli kepalanya dan bertaubat. Sejak saat itu, ia hanya persembahkan hatinya untuk Tuhan.

"SADAR"

SATU DIANTARA DUA ORANG

Meski niat dan tujuanku
ingin menjadi manusia yang bermanfaat,
namun, Ku yakin dengan penuh kesadaran………
Tulisan-tulisanku
baik dalam blog maupun FB
akan dibaca
oleh satu diantara dua orang pembaca….

Mungkin saja akan dibaca oleh orang alim yang baik dan bijaksana…  yang sikapnya selalu mengucapkan rasa syukur dan terima kasih dalam hal kebaikan dan memaafkan ketika didapati tulisan yang ada kekeliruan dan kekhilafan serta meluruskan kembali dengan penuh keikhlasan, agar tidak diikuti oleh generasi berikutnya …..

Atau, mungkin saja akan dibaca oleh orang awam yang menaruh kebencian dan memandang sebelah mata, yang tidak menyadari akan tergelincirnya lidah dan tangan sebagai kodrat manusia biasa…

Orang seperti itu…. Tidak perlu dihiraukan……. Tidak peduli dengan  jempol dan ketidak sukaannya…… karena yang terpenting bagiku…. Adalah sikap dari pembaca yang arif, yang memiliki pandangan yang lurus dan luwes…. Yang memberikan apresiasi pada tempatnya dan mengkritik pun pada tempatnya……………

  

Senin, 12 September 2011

Kerinduanmu Padaku Adalah Utusanku Bagimu

Posting by : Muhammad Luthfi Ali ****
Sumber : Kumpulan kisah-kisah Sufi
 
Pada suatu saat, seorang sufi tengah tenggelam dalam doa-doanya. Setan datang menghampirinya dan berkata, "Sampai kapan kau akan terus seperti ini, memanggil-manggil Tuhan. Diamlah kau, Tuhan takkan pernah menjawabmu!

"Sufi itu menjadi teramat sedih dan termenung diam. Ia tak meneruskan doanya.

Di malam harinya, Nabi Khidhir hadir dalam mimpinya dan bertanya, "Mengapa engkau berhenti menyeru Tuhanmu?"

"Karena jawaban dari-Nya tak juga kuterima," berkata sufi itu.
Khidhir menjawab, "Tuhan sendiri yang menyuruhku untuk datang padamu. Dia berkata: Bukankah 

Aku yang memerintahkanmu untuk berdoa? Bukankah Aku yang menyibukkanmu dengan nama-Ku?

Rintihanmu memanggil nama-Ku; Allah, Allah! adalah jawaban-Ku untukmu.

"Kerinduanmu pada-Ku adalah utusan-Ku bagimu. Akulah sumber dari semua air mata dan rintihanmu.
Akulah yang memberi sayap bagi iringan munajatmu."

Penderitaan Adalah Awal dari Pencerahan II


Posting by : Muhammad Luthfi Ali ****
Sumber : Kumpulan kisah-kisah Sufi

Seorang koki memasukkan buncis ke dalam kuali yang penuh minyak untuk dimasak. Buncis itu melompat-lompat kepanasan, ia meronta, meloncat ke tepi kuali dan berteriak, "Mengapa kau bakar aku? Tak cukupkah kau telah beli aku? Mengapa kau juga harus menyiksaku?"

Koki itu membenamkannya kembali ke dalam kuali dengan sendoknya dan berkata, "Tenanglah, mendidihlah engkau dengan baik! Jangan lompat terlalu jauh dari ia yang menyalakanmu. Aku tak merebusmu karena aku membencimu. Aku memasakmu agar kau menjadi lezat dan penuh cita rasa.

Agar kau dapat menjadi makanan dan bersatu dengan kehidupan. Penderitaanmu tak disebabkan karena aku menghinakanmu! Ketika kau segar dan hijau, kau selalu meminum air di kebun. Kau meminum air itu untuk bersiap menghadapi api ini."

Kasih sayang Tuhan lebih besar dari penderitaan yang Dia berikan.
Kasih sayang-Nya senantiasa lebih besar dari murka-Nya.
Kau dididihkan dalam penderitaan dan kesengsaraan, tiada lain agar ego dan eksistensi dirimu lenyap tak berbekas! Kau berubah menjadi makanan, kekuatan, dan fikiran yang luhur.
Dahulu kau lemah, kini kau seperkasa singa hutan.
 

Penderitaan Adalah Awal dari Pencerahan I

Posting by : Muhammad Luthfi Ali ****
Sumber : Kumpulan kisah-kisah Sufi
 
Suatu hari, seorang lelaki tengah memecah tanah dengan cangkul. Seorang lelaki lain yang bodoh datang kepadanya dan berteriak, "Hei, mengapa kau merusak tanah itu?" 

"Tolol!" jawab si pencangkul, "Pergilah kau dan jangan ganggu aku! Mengertilah perbedaan antara penghancuran dan pertumbuhan. Bagaimana mungkin tanah ini berubah menjadi kebun mawar atau ladang gandum, bila sebelumnya tak kau pecah-pecah dan kau rusak? Bagaimana mungkin tanah ini menjadi petamanan yang penuh dengan dedaunan dan buah-buahan, bila sebelumnya tak kau hancurkan dan kau remukkan?

"Sebelum kau pecahkan bisulmu dengan pisau, bagaimana mungkin penyakitmu itu dapat sembuh?

Sebelum tabib memulihkan kesehatanmu dengan obatnya yang pahit, bagaimana mungkin penyakitmu dapat hilang?

"Ketika seorang penjahit menggunting sepotong kain, sedikit demi sedikit, apakah ada orang yang mendatanginya dan berteriak: Mengapa kau rusak satin indah ini? Apa gunanya serpihan-serpihan kain satin? Ketika para tukang datang untuk memperbaiki bangunan tua, bukankah mereka memulai pekerjaan mereka dengan menghancurkan bangunan itu terlebih dahulu?

"Lihatlah para tukang kayu, pandai besi, atau tukang daging. Kau akan temukan bahwa penghancuran adalah awal dari pembaharuan. Penderitaan adalah awal dari pencerahan. Bila kau tak membiarkan biji-biji gandum itu untuk digiling, dari mana dapat kau peroleh roti untuk makananmu?"

Taubat Sang Pembunuh

Posting by : Muhammad Luthfi Ali ****
Sumber : Kumpulan kisah-kisah Sufi
Seorang pembunuh yang amat kejam telah menghabisi nyawa sembilan puluh sembilan orang. Ia merasa sangat menyesal. Ia mendatangi seorang alim dan bercerita tentang masa lalunya yang kelabu itu. Ia mengutarakan maksudnya untuk bertaubat dan menjadi orang yang lebih baik. Aku ingin tahu;
apakah Tuhan akan mengampuniku?? ia bertanya.
Sang alim rupanya belum cukup banyak belajar. Ia menjawab, Tentu saja kau tak akan diampuni-Nya.
Kalau begitu, ujar si pembunuh, lebih baik kau juga kubunuh saja sekalian. Ia pun membunuh alim itu.
Kemudian ia bertemu orang alim lain. Ia mengatakan telah membunuh seratus orang. Aku ingin tahu, tanyanya, apakah Tuhan akan mengampuniku jika aku bertaubat?
Alim kedua ini lebih bijak dari yang pertama. Ia menjawab, Tentu saja kau akan diampuni.
Bertaubatlah sekarang juga. Aku hanya punya satu nasihat untukmu; jauhilah teman-temanmu yang jahat dan bergabunglah dengan orang-orang yang saleh, karena teman yang jahat akan mendekatkanmu kepada dosa.
Orang itu lalu bertaubat dan menyesali dosa-dosanya. Ia menangis memohon ampunan Tuhan.
Kemudian ia pun menjauhi teman-temannya yang jahat dan pergi mencari perkampungan tempat orang-orang saleh tinggal. Namun ketika ia berada di perjalanan, ajalnya tiba.
Malik, Malaikat Penjaga Neraka, dan Ridwan, Malaikat Penjaga Surga, sama-sama datang untuk menjemput ruhnya. Malik berkata bahwa orang itu adalah pendosa besar dan tempatnya di neraka jahanam. Tetapi Ridwan juga mengklaim bahwa orang itu layak masuk surga. Malaikat Ridwan berkata, Orang ini bertaubat dan telah memutuskan untuk menjadi orang baik. Ia sedang menempuh perjalanan ke kampung tempat tinggal orang-orang saleh ketika ajalnya tiba.
Kedua malaikat itu pun berdebat. Jibril datang untuk menyelesaikan masalah. Setelah mendengar pernyataan dari kedua malaikat, Jibril memutuskan, Ukur jaraknya. Jika tanah tempat mayatnya berada lebih dekat kepada orang-orang saleh, maka ia masuk surga; namun jika letak mayatnya lebih dekat kepada orang-orang jahat, ia harus masuk neraka.
Karena bekas pembunuh itu baru saja meninggalkan tempat orang jahat, ia masih terletak dekat sekali dengan mereka. Tetapi karena ia bertaubat dengan amat tulus, Tuhan memindahkan tubuhnya dari tempat ia meninggal ke dekat perkampungan orang saleh. Dan hamba yang bertaubat itu pun diserahkan ke dekapan malaikat penjaga surga.
Tuhan berfirman, Jika hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku satu hasta, Aku akan mendekatkan diri kepadanya satu siku. Apabila dia kembali kepada-Ku sambil berjalan, Aku akan menyambutnya sambil berlari.

Tugas Murid Junaid

Posting by : Muhammad Luthfi Ali *****
Sumber : Kumpulan kisah-kisah Sufi
Junaid Al-Baghdadi, seorang tokoh sufi, mempunyai anak didik yang amat ia senangi. Santri-santri Junaid yang lain menjadi iri hati. Mereka tak dapat mengerti mengapa Syeikh memberi perhatian khusus kepada anak itu.
POSTINGSuatu saat, Junaid menyuruh semua santrinya untuk membeli ayam di pasar untuk kemudian menyembelihnya. Namun Junaid memberi syarat bahwa mereka harus menyembelih ayam itu di tempat di mana tak ada yang dapat melihat mereka. Sebelum matahari terbenam, mereka harus dapat menyelesaikan tugas itu.
Satu demi satu santri kembali ke hadapan Junaid, semua membawa ayam yang telah tersembelih.
Akhirnya ketika matahari tenggelam, murid muda itu baru datang, dengan ayam yang masih hidup.
Santri-santri yang lain menertawakannya dan mengatakan bahwa santri itu tak bisa melaksanakan perintah Syeikh yang begitu mudah.
Junaid lalu meminta setiap santri untuk menceritakan bagaimana mereka melaksanakan tugasnya.
Santri pertama berkata bahwa ia telah pergi membeli ayam, membawanya ke rumah, lalu mengunci pintu, menutup semua jendela, dan membunuh ayam itu. Santri kedua bercerita bahwa ia membawa pulang seekor ayam, mengunci rumah, menutup jendela, membawa ayam itu ke kamar mandi yang gelap, dan menyembelihnya di sana. Santri ketiga berkata bahwa ia pun membawa ayam itu ke kamar gelap tapi ia juga menutup matanya sendiri. Dengan itu, ia fikir, tak ada yang dapat melihat penyembelihan ayam itu. Santri yang lain pergi ke hutan yang lebat dan terpencil, lalu memotong ayamnya. Santri yang lain lagi mencari gua yang amat gelap dan membunuh ayam di sana.
Tibalah giliran santri muda yang tak berhasil memotong ayam. Ia menundukkan kepalanya, malu karena tak dapat menjalankan perintah guru, “Aku membawa ayam ke rumahku. Tapi di rumahku tak ada tempat di mana Dia tak melihatku. Aku pergi ke hutan lebat, tapi Dia masih bersamaku. Bahkan di tengah gua yang teramat gelap, Dia masih menemaniku. Aku tak bisa pergi ke tempat di mana tak ada yang melihatku.