Jumat, 03 Mei 2013
ENGKAU BERMAKSIAT PADA ALLAH, PADAHAL IA YANG MERAHMATIMU
Sahabat..! Renungan Jum'at
--------------------------------------------------------------
ENGKAU BERMAKSIAT PADA ALLAH, PADAHAL IA YANG MERAHMATIMU
Al-imam Dzunnun al-Mishri yang bernama Tsauban ibn Ibrahim dari daerah an-Nubah adalah seorang ulama yang dianugerahi oleh Allah ilmu yang sangat luas. Diantara kata mutiara beliau dalam tauhid yang sangat terkenal adalah:
مَهْمَا تَصَوَّرْتَ بِبَالِكَ فَاللهُ بِخِلَافِ ذلِكَ
“Apapun yang engkau bayangkan pada hatimu tentang Allah, maka yakinilah bahwa Allah tidaklah seperti itu”
Beliau selalu mengumpulkan orang-orang untuk diberi pelajaran agama demi menyelamatkan mereka dari keburukan dan kemaksiatan.
Pada suatu hari beliau keluar rumah pergi menuju sungai Nil untuk mencuci pakainnya, akan tetapi ketika bersiap-siap untuk mencuci ia melihat seekor kalajengking berukuran besar merayap menuju pinggiran pantai, beliau terkejut dan meminta perlindungan kepada Allah dari kalajengking tersebut, karena binatang ini merupakan hewan yang sangat berbisa dan bahkan kadangkala bisa menyebabkan kematian.
Al-imam Dzunnun berjalan mengikuti kalajengking tersebut dari belakang, ia memperhatikannya, apa gerangan yang akan dilakukan kalajengking ini. Tiba-tiba hewan tersebut berhenti ditepian sungai nil, kemudian seketika itu juga muncullah dari dalam air seekor katak yang berukuran besar dan mendekati kalajengking tersebut.
Kalajengkingpun naik kepunggung sang katak dan kemudian dibawa berenang oleh si katak menuju seberang sungai. Demi melihat kejadian yang sangat aneh ini, al-imam Dzunnun dalam keadaan terheran-heran keluar dari sebalik pohon, iapun sadar bahwasannya pastilah ada suatu hal yang terjadi, maka beliaupun melepas jubbahnya dan menyeberangi sungai untuk mengikuti dua ekor hewan tersebut.
Akhirrnya tibalah katak dan si kalajengking diseberang sungai yang ditumbuhi pepohonan hijau yang indah, serta ditumbuhi rerumputan dan bunga-bunga yang beraneka ragam warnanya sehingga memukau setiap orang yang memandangnya.
Al-imam Dzunnun terus mengikuti kalajengking yang telah turun dari punggung katak menuju sebuah pohon yang sangat rindang dan teduh.
Ternyata dibawah pohon tersebut seorang pemuda sedang tertidur pulas sembari memegangi botol khamar yang telah habis ia minum dan menyebarkan bau khamar disekeliling ia tidur. Sementara sang kalajengking terus mendekat kearah sipemuda.
Semakin terheran-heranlah al-imam Dzunnun melihat kejadian ini, seekor kalajengking menyeberangi sungai dan datang ketempat ini hanya untuk menyengat sipemuda. Ia menyangka bahwa kalajengking tersebut hendak menyengat sipemuda yang sedang lelap dalam tidurnya ini.
Namun, dalam waktu yang sama tiba-tiba muncullah seekor ular yang sangat besar dari celah-celah reranting pohon tersebut dan merayap menuju sipemuda.
Al-imam Dzunnun terus memperhatikan dengan seksama apa yang dilakukan kedua hewan berbisa tersebut, iapun berusaha untuk mendapatkan sepotong kayu untuk memukul keduanya. Namun ternyata tiba-tiba kalajengking meloncat keatas kepala ular dan menyengat ular besar tersebut hingga pingsan. Setelah itu sang kalajengkingpun pergi kembali menuju katak yang masih setia menunggunya dipinggir sungai untuk menyeberang ketempat semula.
Kemudian sang pemudapun terbangun dari tidurnya, lalu al-imam Dzunnun menceritakan peristiwa yang telah terjadi padanya. Akhirnya, setelah mengetahui peristiwa luar biasa yang dialaminya pemuda ini bertaubat kepada Allah.
Subhanallah, maha suci Allah yang menjadikan sebagian hambanya menjadi penjaga bagi hamba-Nya yang lain, meskipun hamba tersebut adalah seorang hamba yang belumuran dosa bersar seperti peristiwa diatas, . Maka tentulah orang-orang shalih pasti mendapat penjagaan dari Allah.
Wallahu a'lam.