Pada saat liburan sekolah, seorang kakek mengajak cucu-cucunya ke Batu, Malang. Kebun apel yang rindang dan lebat menjadikan refreshing yang menyenangkan bagi sang cucu. Saat berteduh di Pohon Apel ia mengajak cucu-cucunya untuk berteduh juga, ditengah-tengah senda guraunya sang kakek tiba-tiba ber kata : "Hai Cucu-cucuku tercinta, aki ingin berwasiat pada kalian semua takut aki tidak ada umur lagi!" Hah Wasiat ki! wasiat apakah yang hendak kakek utaraka pada kami?"
"kamu tau gak pohon apel itu?" Tau Kek" serempak mereka menjawab, "kakek mau tanya tuh pohon apel?" mereka terheran-heran "yang benar ki masa pohon apel bisa ngomong!" "ya" jawab si kakek, si kakek langsung ke arah pohon apel dan bertanya : "Hai Pohon apel apakah kau yakin Allah Tuhan Mu?" si kakek bertanya kembali : "Hai Pohon apel apakah kau yakin Allah Tuhan Mu?" tiba-tiba si apel menjawab : "ya saya yakin sekali Allah tuhanku, aku ini punya buah tapi buah ini rasa dan bentuknya beraneka raga sebenarnya yang saya mau si gede dan manis apelnya untuk kalian manusia nikmati, tapi ada yang menciptakan apel ini sehingga beraneka ragam ada manis, ada masam, ada sepet, ada gede, ada kecil, ada sedang, ada juga yang udah dimakan ulat". si kakek kemudian bertanya pada cucu-cucunya "tuh kan Pohon apel aja yakin sama adanya Allah bagaimana kita gak yakin, pohon apel itu gak punya akal kita punya, masa kalian kalah ama yang gak punya akal? sekarang kakek bertanya kalian yakin tidak adanya Allah?" Yakin Kek, mereka menjawab.
"sungguh kalian bisa saja lebih rendah dari pohon apel ini dan bisa mulia dari pohon apel ini, si kakek meneruskan omongannya.
Hari pun menjelang sore, maka si kakek berserta cucu-cucunya pulang ke rumah dengan membawa keyakinan akan Allah Swt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar