Sabtu, 28 Januari 2012

Qashidah Burdah

Dalam menyambut bulan maulid yang mulia Islam Didaktika Mempersembahkan pada para sahabat yaitu :
Qashidah Burdah
Mawlâya shalli wa sallim dâ-iman abada                
 ‘ala habîbika khayril-khalqi kullihimi
Huwal-habîbul-ladzî turja syafâ‘atuhu               
likulli hawlin minal-ahwâli muqtahami

Wahai Tuhanku limpahkanlah shalawat dan salam kepada kekasih- Mu sebaik-baik makhluk semuanya Dialah sang kekasih yang diharapkan syafa’atnya  dari setiap huru-hara yang menimpa

Itulah sebagian bait-bait qashidah Burdah yang  tak asing lagi di telinga kita. Qashidah Burdah  memang selalu didengungkan oleh para pecintanya  setiap saat. Di berbagai negeri Islam, baik di negeri-negeri  Arab maupun ‘ajam (non-Arab), ada majelis-majelis  khusus untuk pembacaan Burdah dan penjelasan bait-baitnya. Tak henti-hentinya muslimin  di seluruh penjuru dunia menjadikannya sebagai  luapan kerinduan pada Nabi.
Qashidah Burdah bukan sekadar karya. Ia dibaca karena keindahan kata-katanya. Dr. De Sacy, seorang ahli bahasa Arab di Universitas Sorbonne, Prancis, memujinya sebagai karya puisi terbaik sepanjang masa.
Di Hadhramaut dan banyak daerah Yaman lainnya  diadakan pembacaan qashidah Burdah setiap subuh hari Jum’at atau ashar hari Selasa. Sedangkan  para ulama Al-Azhar di kota Mesir banyak yang mengkhususkan hari Kamis untuk pembacaan  Burdah dan mengadakan kajian. Sampai kini masih diadakan pembacaan Burdah di masjid-masjid besar  di kota Mesir, seperti Masjid Imam Al-Husain, Masjid As-Sayyidah Zainab. Di negeri Syam (Syiria)  majelis-majelis qashidah Burdah juga digelar di rumah-rumah dan di masjid-masjid, dan dihadiri  para ulama besar. Di Maroko pun biasa diadakan majelis-majelis besar untuk pembacaan qashidah  Burdah dengan lagu-lagu yang merdu dan indah yang setiap pasal dibawakan dengan lagu khusus.
Burdah tak hanya indah kata-katanya, tapi doa-doanya juga memberi manfaat pada jiwa. Karena itu tak mengherankan jika banyak ulama memberikan  catatan khusus tentang Burdah, baik dalam bentuk syarah (komentar) maupun hasyiyah (catatan kaki atau catatan pinggir). Sangat banyak karya syarah atas Burdah yang tak diketahui lagi siapa pengarangnya.
Qashidah Burdah adalah salah satu karya paling  populer dalam khazanah sastra Islam. Isinya sajaksajak
pujian kepada Nabi Muhammad SAW, pesan moral, nilai-nilai spiritual, dan semangat perjuangan. Hingga kini Burdah masih sering dibacakan di berbagai pesantren salaf dan pada peringatan Maulid Nabi. Banyak pula yang menghafalnya. Karya itu  telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, eperti
Persia, Turki, Urdu, Punjabi, Swahili, Pastum, Indonesia/Melayu, Inggris, Prancis, Jerman, Italia.
Pengarang qashidah Burdah ialah Al-Bushiri  (610-695H/1213-1296 M). Nama lengkapnya Syarafuddin Abu Abdillah Muhammad bin Zaid Al-Bushiri.  Selain menulis Burdah, Al-Bushiri juga menulis beberapa qashidah lain. Di antaranya Al-Qashidah Al-Mudhariyah dan Al-Qashidah Al-Hamziyah.
Al-Bushiri adalah keturunan Berber yang lahir di Dallas, Maroko, dan dibesarkan di Bushir, Mesir. Ia murid sufi besar Imam Asy-Syadzili dan penerusnya yang bernama Abul Abbas Al-Mursi, tokoh Tarekat Syadziliyah. Di bidang fiqih, Al-Bushiri menganut Madzhab Syafi‘i, madzhab fiqih mayoritas di Mesir.
Di masa kecilnya, ia dididik oleh ayahnya sendiri dalam mempelajari Al-Quran, di samping berbagai ilmu pengetahuan lainnya. Kemudian ia belajar kepada ulama-ulama di zamannya. Untuk memperdalam ilmu agama dan kesusastraan Arab, ia pindah ke Kairo. Di sana ia menjadi seorang sastrawan dan penyair yang andal. Kemahirannya di bidang syair melebihi para penyair pada zamannya. Karyakarya kaligrafinya juga terkenal indah.
Di dalam qashidah Burdah diuraikan beberapa segi kehidupan Nabi Muhammad SAW, pujian terhadap beliau, cinta kasih, doa-doa, pujian terhadap Al-Quran, Isra Mi’raj, jihad, tawasul, dan sebagainya.
Dengan memaparkan kehidupan Nabi secara puitis, Al-Bushiri tidak saja telah menanamkan kecintaan
umat Islam kepada nabinya, tetapi juga mengajarkan sastra, sejarah Islam, dan nilai-nilai moral, kepada kaum muslimin. Oleh karenanya, tidak  mengherankan jika qashidah Burdah senantiasa dibacakan di pesantren-pesantren salaf.
Al-Burdah, menurut etimologi, banyak mengandung  arti, antara lain baju (jubah) kebesaran khalifah yang menjadi salah satu atribut khalifah. Dengan atribut burdah ini, seorang khalifah bisa dibedakan
dengan pejabat negara lainnya, teman-teman, dan masyarakat pada umumnya.
Burdah juga merupakan nama qashidah yang digubah oleh Ka‘ab bin Zuhair bin Abi Salma yang dipersembahkan kepada Rasulullah SAW.
Ada sebab-sebab khusus dikarangnya qashidah urdah. Suatu ketika Al-Bushiri menderita sakit lumpuh sehingga tidak dapat bangun dari tempat tidurnya. Lalu dibuatnya syair-syair yang berisi pujian kepada Nabi, dengan maksud memohon syafa’atnya.
Di dalam tidurnya, ia mimpi berjumpa dengan Nabi Muhammad SAW. Nabi mengusap wajah Al-Bushiri, kemudian beliau melepaskan jubahnya dan mengenakannya ke tubuh Al-Bushiri. Saat ia bangun dari mimpinya, seketika itu juga ia sembuh dari lumpuhnya.
Al-Bushiri adalah seorang yang menjalani kehidupan sebagaimana layaknya para sufi, yang tercermin dalam kezuhudannya, ketekunannya beribadah, serta ketidaksukaannya pada kemewahan dan kemegahan duniawi.
Di kalangan para sufi, ia termasuk dalam jajaran sufi besar. Sayyid Mahmud Faidh Al-Manufi menulis di dalam bukunya, Jawharat al-Awliya’, bahwa Al-Bushiri tetap konsisten dalam hidupnya sebagai seorang sufi sampai akhir hayatnya.
Makamnya yang terletak di Iskandaria, Mesir, sampai sekarang masih diziarahi orang. Makam itu berdampingan dengan makam gurunya, Abul Abbas Al-Mursi.
Karena pentingnya qashidah Burdah tersebut, dalam bonus doa kali ini alKisah mempersembahkannya untuk Anda, para pembaca setia. Kami berharap, kehadiran bonus Burdah ini dapat memenuhi kebutuhan Anda akan karya-karya yang bernilai tinggi, baik substansi maupun sastranya, yang menunjukkan kecintaan yang besar kepada Baginda Rasulullah SAW.
Memuji Nabi Muhammad bukanlah menganggap beliau sebagai Tuhan. Menyanjung Rasulullah adalah mengakui Muhammad SAW sebagai manusia pilihan. “Kami tidak mengutus engkau (hai Muhammad) kecuali (sebagai) rahmat bagi alam semesta (wa ma arsalnaka illa rahmatan lil’alamin).” Itu firman Tuhan.
Sumber ajaran memuji dan mencintai Nabi tak lain adalah Islam itu sendiri. Dalam sebuah hadits disebutkan, “Didiklah anak-anakmu dalam tiga tahap. Mencintai Nabi, keluarganya, dan membaca Al-Quran.”
Untuk mencintai kekasih, apalagi beliau itu adalah kekasih Tuhan, Al-Quran mengajarkan dan menganjurkan kepada umat Islam, sebagaimana tertera dalam Kitabullah, “Sungguh Allah dan para malaikat bershalawat atas Nabi. Hai orang beriman, bershalawatlah atasnya dan berilah salam kepadanya dengan sehormat-hormatnya salam.” (QS 33: 56).
Shalawat, jika datangnya dari Allah kepada nabi-Nya, bermakna rahmat dan keridhaan. Jika dari para malaikat, berarti permohonan ampun. Dan bila dari umatnya, bermakna sanjungan dan pengharapan, agar rahmat dan keridhaan Tuhan dikekalkan.
Dalam surah yang lain Allah memuji hamba-Nya yang satu ini dengan, “Sungguh engkau (hai Nabi) benar-benar dalam budi dan perangai yang tinggi.” Allah tak pernah memanggil namanya langsung, seperti “hai Muhammad”, melainkan “hai Nabi”, “hai  Rasul”, “hai pria yang berselimut”.
Di samping itu bukankah Baginda sendiri yang menganjurkan kita untuk menghaturkan sanjungan (madah) terhadap diri beliau? Seorang nabi yang telah digambarkan oleh Al-Quran sebagai “pencurah rahmat bagi seluruh alam semesta”. Seperti diharapkan beliau dalam banyak hadits agar kaumnya banyak menyebut namanya. “Sebutlah selalu namaku, sungguh shalawatmu itu sampai kepadaku,” sabdanya. Bahkan dianjurkan agar umat Islam banyak-banyak menyebut namanya di malam Jum’at. Seperti dalam riwayat lain, sungguh menyebut nama Muhammad SAW akan dijawab (dengan pahala) berlipat-lipat.
"Burdah" merupakan puisi karya Al-Bushiri yang terdiri atas 160 bait dan setiap bait dibangun oleh dua larik. Wazan yang digunakannya terdiri atas 8 taf'ilat: 4 pada shadr dan 4 lagi pada 'ajaz. Taf'ilat tersebut tersusun dari maqtha' sabab khafif, watad majmu', dan fashilah shugra. Wazan yang memiliki karakteristik seperti itu disebut bahar basith. Huruf yang dijadikan qafiah dalam seluruh kasidahnya ialah huruf mim, sedangkan jenis harakat-nya ialah majra dan hadzwu, dan jenis qafiah-nya ialah mutaraqib dan mutawatir.
Demikianlah sekilas tentang riwayat Burdah, semoga Manfaat dunia dan akhirat. Amin.



TerjemahanQashidah Burdah
باسم الله الرحمن الرحيم
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
عَلَى حَبِِيْبِكَ خَيْرِ الْخَلْقِ كُلِّهِمِ
$
مَوْلاَيَ صَلَِ وَ سَلِّمْ دَائِمًا اَبَدَا
Wahai Tuhanku limpahkanlah shalawat dan salam kepada kekasih- Mu sebaik-baik makhluk semuanya
لِكُلِّ هَوْلٍ مِّنَ اْلأَهْوَالِ مُقْتَحِمِ
#
هُوَ اْلحَبِيْبُ الَّذِى تُرْجَي شَفَاعَتُهُ 
Dialah sang kekasih yang diharapkan syafa’atnya  dari setiap huru-hara yang menimpa
مَزَجْتَ دَمعــا جرى مِن مُقلَةٍ بِدَمِ
#
أمِنْ تَــذَكِّرِ جيرانٍ بــذي سَــلَمِ
Apakah karena teringat tetangga di kampung Dzi Salam, engkau menangis, meneteskan air mata darah dari pelupuk matamu?
وأومَضَ البرقُ في الظَّلمـاءِ مِن اِضَمِ
$
أَم هَبَّتِ الريحُ مِن تلقــاءِ كــاظِمَةٍ
Atau karena angin yang berembus dari Kazhimah, ataukah karena kilat yang menyambar dalam kegelapan dari Lembah Idham?
وما لقلبِكَ اِن قلتَ اسـتَفِقْ يَهِــمِ
#
فـما لِعَينـيك اِن قُلتَ اكْفُفَـا هَمَـتَا
Mengapa kedua matamu tetap mengalirkan air mata bila engkau katakan “Berhentilah!”? Dan mengapa hatimu tetap gundah bila engkau katakan “Tenanglah!”?
ما بينَ منسَــجِمٍ منه ومُضْـطَـرِمِ
$
أيحَســب الصَبُّ أنَّ الحبَّ مُنكَتِــمٌ
Apakah orang yang kasmaran menduga bahwa cinta dapat disembunyikan dalam deraian air mata dan kegundahan jiwa?
ولا أَرِقْتَ لِــذِكْرِ البـانِ والعَلَـمِ
#
لولا الهوى لم تُرِقْ دمعـــا على طَلِلِ
Kalaulah bukan karena cinta, tidaklah mungkin engkau teteskan air mata di atas pepuingan dan tak pula jaga sepanjang malam karena mengingat pepohonan Bani dan Pegunungan ‘Alam.
به عليـك عُدولُ الدمـعِ والسَّـقَمِ
$
فكيفَ تُنْكِـرُ حبا بعدمـا شَــهِدَت
Bagaimana engkau pungkiri rasa cinta setelah deraian air mata dan derita sakit menjadi saksi terhadapnya....
مثلَ البَهَـارِ على خَدَّيـك والعَنَـمِ
#
وأثبَتَ الـوَجْدُ خَـطَّي عَبْرَةٍ وضَـنَى
Dan kerinduan telah menorehkan dua garis air mata dan derita, seperti mawar kuning dan mawar merah pada kedua pipimu.
والحُبُّ يعتَـرِضُ اللـذاتِ بالأَلَـمِ
$
نَعَم سـرى طيفُ مَن أهـوى فـأَرَّقَنِي
Memang benar, bayangan orang yang kucinta datang dan membuatku tak dapat lelap dan cinta itu menghalangi berbagai kesenangan dengan derita.
مِنِّي اليـك ولَو أنْصَفْـتَ لَم تَلُـمِ
#
يــا لائِمي في الهوى العُذْرِيِّ مَعـذرَةً
Wahai yang mencelaku karena cinta Bani ‘Udzri[1] , maafku untukmu. Bila engkau menyadari, tentu engkau tidak mencelaku.
عن الوُشــاةِ ولا دائي بمُنحَسِــمِ
$
عَدَتْـــكَ حالي لا سِـرِّي بمُسْـتَتِرٍ
Keadaanku telah jelas bagimu, rahasiaku pun tak tersembunyi dari si tukang dusta, dan sakitku tak jua
terobati.
اِنَّ المُحِبَّ عَنِ العُــذَّالِ في صَمَـمِ
#
مَحَّضْتَنِي النُّصْحَ لكِنْ لَســتُ أسمَعُهُ
Engkau nasihati aku dengan tulus, namun aku tak menghiraukannya. Sungguh pecinta itu tuli dari orang yang mencemooh.
والشَّـيْبُ أبعَـدُ في نُصْحٍ عَنِ التُّهَمِ
$
اِنِّي اتَّهَمْتُ نصيحَ الشَّـيْبِ فِي عَذَلِي
Sungguh aku menuduh nasihat sang uban mencemoohku, padahal uban itu dalam nasihatnya amatlah jauh dari tipu daya.
مِن جهلِـهَا بنذير الشَّـيْبِ والهَـرَمِ
#
فـانَّ أمَّارَتِي بالسـوءِ مــا اتَّعَظَت
Nafsu amarahku tak dapat menerima nasihat karena kebodohannya terhadap nasihat uban dan ketuaan.
ضَيفٍ أَلَـمَّ برأسـي غيرَ مُحتشِـمِ
$
ولا أعَــدَّتْ مِنَ الفِعلِ الجميلِ قِرَى
Dan tak bersiap untuk berbuat baik dalam menjamu tamu yang datang berkunjung di kepalaku, dengan tanpa merasa malu.
كتمتُ سِـرَّا بَــدَا لي منه بالكَتَمِ
#
لــو كنتُ أعلـمُ أنِّي مــا أُوَقِّرُهُ
Andaikan ‘ku tahu bahwa sungguh ‘ku tak memuliakannya, tentu kusembunyikan rapat-rapat rahasiaku darinya.
كما يُرَدُّ جِمَاَحُ الخيــلِ بالُّلُـجُمِ
$
مَن لي بِرَدِّ جِمَــاح مِن غَوَايتِهَــا
Siapa gerangan yang membantuku mengendalikan nafsu dari kesalahan, sebagaimana liarnya kuda dapat terkendali dengan tali kekang.
اِنَّ الطعـامَ يُقوِّي شــهوةَ النَّهِم
#
فـلا تَرُمْ بالمعاصي كَسْـرَ شـهوَتهَا
Maka janganlah berharap terkekangnya nafsu dengan maksiat, sungguh makanan itu menguatkan nafsu orang yang rakus.
حُبِّ الرّضَاع وَإِنْ تَفْطِمْهُ يَنفَطِــمِ
$
والنَّفسُ كَالطّفلِ إِنْ تُهمِلْه ُشَبَّ عَلَى
Nafsu itu ibarat seorang bayi. Jika engkau biarkan, tumbuhlah besar, ia terus menyusu. Dan bila engkau sapih, ia pun berhenti.
اِنَّ الهوى مـا تَـوَلَّى يُصْمِ أو يَصِمِ
$
فاصْرِف هواهــا وحاذِر أَن تُوَلِّيَهُ
Maka hindarkanlah keinginannya dan waspadalah dari mempertuannya. Sungguh nafsu itu, bila engkau pertuankan, hina dan menghinakan.
واِنْ هِيَ استَحْلَتِ المَرعى فلا تُسِـمِ
#
وراعِهَـا وهْيَ في الأعمال سـائِمَةٌ
Peliharalah ia, karena nafsu itu dalam tingkah lakunya seperti hewan ternak. Bila berada di padang gembala,  janganlah engkau biarkan
مِن حيثُ لم يَدْرِ أَنَّ السُّمَّ في الدَّسَـمِ
$
كَـم حسَّــنَتْ لَـذَّةً للمرءِ قاتِلَةً
Berapa banyak kenikmatan membinasakan orang, karena tidak mengetahui bahwa dalam makanan yang lezat terdapat racun.
فَرُبَّ مخمَصَةٍ شَـــرٌّ مِنَ التُّـخَمِ
#
واخْشَ الدَّسَائِسَ مِن جوعٍ ومِن شِبَعٍ
Takutlah terhadap tipu daya lapar dan kenyang, karena adakalanya lapar itu lebih buruk daripada kenyang.
مِن المَحَـارِمِ والْزَمْ حِميَـةَ النَّـدَمِ
$
واستَفرِغِ الدمعَ مِن عينٍ قَـدِ امْتَلأتْ
Dan curahkanlah air mata dari mata yang telah terpenuhi olehnya karena kedurhakaan, dan peganglah teguh benteng penyesalan
واِنْ همـا مَحَّضَـاكَ النُّصحَ فاتَّهِـمِ
#
وخالِفِ النفسَ والشيطانَ واعصِهِـمَا
Lawanlah hawa nafsu dan setan serta durhakailah keduanya. Meskipun keduanya menasihatimu, haruslah kau curigai.
فأنت تعرفُ كيـدَ الخَصمِ والحَكَـمِ
$
ولا تُطِعْ منهما خصمَا ولا حكَمَــا
Jangan patuhi keduanya, baik sebagai musuh maupun wasit, karena engkau paham tipu daya sang musuh dan wasit.
لقد نسبتُ به نسلاً لذي عُقـــــُمِ
$
أ ستغفرُ الله من قولٍ بلا عمــــلٍ
Aku mohon ampun kepada Allah dari berkata tanpa berbuat. Sungguh telah kunisbahkan perkataan ini sebagai umpama keturunan bagi yang mandul.
وما اسـتقمتُ فما قولى لك استقـمِ
#
أمْرتُك الخيرَ لكنْ ما ائتمرْتُ بـه
Aku menyuruhmu berbuat kebaikan tapi aku tak melaksanakannya dan tak pula istiqamah di atasnya,
maka apalah artinya perkataanku kepadamu “Berlaku luruslah!”
ولم أصلِّ سوى فرضٍ ولم اصــــمِ
$
ولا تزودتُ قبل الموت نافلـــةً
Tidaklah aku mempersiapkan bekal ibadah sunnah sebelum kematian, dan tidak pula aku shalat selain
yang fardhu dan tidak pula berpuasa selainnya
أنِ اشـتَكَتْ قدمَــاهُ الضُّرَّ مِن وَرَمِ
#
ظَلمتُ سُـنَّةَ مَن أحيــا الظلامَ الى
Aku telah menzhalimi sunnah seorang yang telah menghidupkan malam gulita hingga kedua telapak
kakinya mengeluhkan derita karena bengkak yang dideritanya.
تحتَ الحجارةِ كَشْــحَاَ ًمُتْرَفَ الأَدَمِ
$
وشَدَّ مِن سَغَبٍ أحشــاءَهُ وطَـوَى
Dan mengikat perutnya karena lapar serta melipat pinggangnya, nan mulia kulitnya, di bawah batu.
عن نفسِـه فـأراها أيَّمَـــا شَمَمِ
#
وراوَدَتْــهُ الجبالُ الشُّـمُّ مِن ذَهَبٍ
Padahal gunung emas yang tinggi menawarkan diri untuknya, namun ia menunjukkan diri terhadapnya
dengan penuh kesombangan dan keengganan.
اِنَّ الضرورةَ لا تعــدُو على العِصَمِ
$
وأكَّــدَت زُهدَهُ فيها ضرورَتُــهُ
Keprihatinannya yang sangat memperkuat kezuhudannya terhadap dunia, sungguh keprihatinan itu tak mempengaruhi kema‘shumannya.
لولاه لم تُخْرجِ الدنيا من العـدمِ
#
وكيف تدعو إلى الدنيا ضرورةُ منْ
Bagaimana mungkin mengajak kepada dunia, keprihatinan seorang yang bila bukan karena dirinya
tidaklah dunia diciptakan dari ketiadaan.
والفريقـين مِن عُـربٍ ومِن عَجَـمِ
#
محمدٌّ سـيدُ الكــونينِ والثقَلَـيْنِ
Muhammad pemimpin dunia dan akhirat, jin dan manusia, serta pemimpin dua bangsa: Arab dan Ajam[2] .
أبَـرُّ في قَــولِ لا منـه ولا نَعَـمِ
$
نَبِيُّنَـا الآمِرُ النَّــاهِي فلا أَحَــدٌ
Nabi kita penyeru kebaikan dan pencegah kemunkaran, maka tidak ada seorang pun yang lebih bisa
dipercaya darinya dalam berkata “tidak” ataupun “ya”.
لكُــلِّ هَوْلٍ مِن الأهـوالِ مُقتَحَمِ
#
هُو الحبيبُ الــذي تُرجَى شـفاعَتُهُ
Dialah sang kekasih yang diharapkan syafa’atnya, dari setiap huru-hara yang menimpa.
مُستَمسِـكُونَ بِحبـلٍ غيرِ مُنفَصِـمِ
$
دَعَـا الى اللهِ فالمُسـتَمسِـكُون بِـهِ
Ia menyeru kepada Allah, maka orang-orang yang berpegang teguh dengannya, mereka berpegang
teguh dengan tali yang tak ‘kan terputus.
ولم يُـدَانُوهُ في عِلــمٍ ولا كَـرَمِ
#
فــاقَ النَّبيينَ في خَلْـقٍ وفي خُلُـقٍ
Ia mengungguli seluruh nabi dalam rupa dan pekerti, dan tidak pula mereka menandinginya dalam ilmu dan kemuliaan.
غَرْفَا مِنَ البحرِ أو رَشفَاً مِنَ الدِّيَـمِ
$
وكُــلُّهُم مِن رسـولِ اللهِ مُلتَمِـسٌ
Mereka semua mengambil dari Rasulullah SAW, baik seciduk dari lautan atau seteguk dari air hujan.
مِن نُقطَةِ العلمِ أو مِن شَكْلَةِ الحِكَـمِ
#
وواقِفُـونَ لَدَيــهِ عنـدَ حَدِّهِــمِ
 Mereka berdiri di hadapannya menurut kapasitas mereka, dari setitik ilmu atau segores hikmah.
ثم اصطفـاهُ حبيباً بارِيءُ النَّسَــمِ
$
فَهْوَ الـــذي تَمَّ معنــاهُ وصورَتُهُ
Dialah yang sempurna makna dan rupanya, lalu dipilih sebagai kekasih oleh Tuhan, Pencipta manusia.
فجَـوهَرُ الحُسـنِ فيه غيرُ منقَسِـمِ
#
مُنَـزَّهٌ عـن شـريكٍ في محاسِــنِهِ
Ia disucikan dalam kebaikannya dari yang menyamai, maka hakikat kebaikan pada dirinya tidak terbagi.
واحكُم بما شئتَ مَدحَاً فيه واحتَكِـمِ
$
دَع مــا ادَّعَتهُ النصارى في نَبِيِّهِـمِ
Tinggalkan dakwakan orang-orang Nasrani terhadap nabi mereka, dan berilah pujian sesukamu kepadanya dan berbuatlah sepatutnya
وانسُب الى قَدْرِهِ ما شئتَ مِن عِظَـمِ
#
وانسُبْ الى ذاتِهِ ما شـئتَ مِن شَـرَفٍ
Nisbahkanlah kepada sosoknya segala kemuliaan yang engkau kehendaki, dan nisbahkanlah pada derajatnya segala kebesaran yang engkau inginkan.
حَـدٌّ فَيُعـرِبَ عنـهُ نــاطِقٌ بِفَمِ
$
فَــاِنَّ فَضلَ رســولِ اللهِ ليـس له
Sesungguhnya keutamaan Rasulullah SAW tidaklah berbatas hingga tak dapat diungkapkan oleh seseorang pun dengan kata-kata.
أحيـا اسمُهُ حين يُـدعَى دارِسَ الرِّمَمِ
#
لو نـاسَـبَتْ قَـدْرَهُ آيـاتُهُ عِظَمَـاً
Andaikan mukjizat-mukjizatnya terlihat dama dengan keagungan derajatnya, niscaya namanya menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur tatkala disebut.
.
حِرصَـاً علينـا فلم نرتَـبْ ولم نَهِمِ
$
لم يمتَحِنَّــا بمـا تَعيَــا العقولُ بـه
Ia tidak menguji kita dengan hal-hal yang tak bisa terjangkau oleh akal, karena sangat mengharap hidayah kita, sehingga kita tidak ragu dan tidak pula bingung.
في القُرْبِ والبُعـدِ فيه غـيرُ مُنفَحِمِ
#
أعيـا الورى فَهْمُ معنــاهُ فليسَ يُرَى
Semua orang tak mampu memahami hakikat Nabi SAW. Maka bagi orang yang dekat ataupun jauh, takterlihat darinya selain keagungan.
صغيرةً وتُكِـلُّ الطَّـرْفَ مِن أَمَـمِ
$
كـالشمسِ تظهَرُ للعينَيْنِ مِن بُــعُدٍ
Ibarat matahari yang tampak kecil dari kejauhan bagi kedua mata dan menumpulkan pandangan bila berada di hadapan.
قَــوْمٌ نِيَــامٌ تَسَلَّوا عنه بـالحُلُمِ
#
وكيفَ يُــدرِكُ في الدنيــا حقيقَتَهُ
Bagaimanakah di dunia bisa diketahui hakikat Nabi SAW, oleh orang-orang yang tidur nan merasa puas mengenal Nabi hanya dalam mimpi.
وأَنَّــهُ خيرُ خلْـقِ الله كُـــلِّهِمِ
$
فمَبْلَغُ العِــلمِ فيه أنــه بَشَــرٌ
Karena setinggi-tinggi pengetahuan tentang Nabi SAW, hanyalah mengetahui bahwa ia adalah anusia.
Dan bahwa ia adalah sebaik-baik makhluk Allah seluruhnya.
فــانمـا اتصَلَتْ مِن نورِهِ بِهِــمِ
#
وكُــلُّ آيٍ أتَى الرُّسْـلُ الكِـرَامُ بِهَا
Semua mukjizat yang dibawa para rasul yang mulia, hanyalah pancaran cahayanya terhadap mereka.
يُظهِرْنَ أنـوارَهَا للنــاسِ في الظُّلَمِ
$
فـاِنَّهُ شمـسُ فَضْلٍ هُـم كــواكِبُهَا
Sungguh ia adalah matahari keutamaan dan mereka adalah bintang-bintangnya, yang memancarkan cahaya bagi manusia di kegelapan
بالحُسـنِ مشـتَمِلٌ بالبِشْـرِ مُتَّسِـمِ
#
أكــرِمْ بخَلْـقِ نبيٍّ زانَــهُ خُلُـقٌ
Alangkah mulia pribadi Nabi SAW, yang dihiasi pekerti dengan keindahan yang memancarkan sinar wajah nan berseri.
والبحرِ في كَــرَمٍ والـدهرِ في هِمَمِ
$
كالزَّهرِ في تَرَفٍ والبـدرِ في شَـرَفٍ
Indah laksana bunga, dan mulia laksana purnama. Kedermawanannya seluas samudera, dan cita-citanya sepanjang masa.
في عسـكَرٍ حينَ تلقاهُ وفي حَشَــمِ
#
كــأنَّهُ وهْـوَ فَرْدٌ مِن جلالَتِــهِ
Seolah-olah dan memang ia adalah yang tiada duanya dalam kebesarannya di dalam pasukan dan para pelayan, saat engkau menjumpainya.
مِن مَعْــدِنَيْ مَنْطِـقٍ منه ومبتَسَـمِ
$
كـــأنَّمَا اللؤلُؤُ المَكنُونُ في صَدَفٍ
Seakan mutiara, nan tersimpan dalam kerang, keluar dari dua sumber, ucapan dan senyumnya.
طوبى لمُنتَشِـقٍ منـــه ومـلتَثِـمِ
#
لا طيبَ يَعــدِلُ تُرْبَـا ضَمَّ أعظُمَهُ
Tiada wewangian yang menyamai tanah yang menyelubungi jasadnya, maka beruntunglah orang yang yang pernah mencium dan mengecupnya.
يـــا طِيبَ مُبتَـدَاٍ منه ومُختَتَـمِ
$
أبــانَ مولِدُهُ عن طِيــبِ عنصُرِهِ
Hari kelahirannya mengungkapkan kesucian asal keturunannya, duhai seorang yang mulia awal dan akhirnya.
قَــد أُنـذِرُوا بِحُلُولِ البُؤسِ والنِّقَمِ
#
يَــومٌ تَفَرَّسَ فيــه الفُرسُ أنَّهُـمُ
Hari ketika bangsa Persi berfirasat bahwa mereka diperingatkan akan datangnya malapetaka dan
kehancuran.
كَشَـملِ أصحابِ كِسـرَى غيرَ مُلتَئِمِ
$
وبـاتَ اِيوَانُ كِسـرَى وَهْوَ مُنْصَدِعٌ
Malam itu singgasana Kisra porak-poranda seperti porak-porandanya para sekutu Kisra terpecah belah.
عليه والنهرُ سـاهي العَيْنِ مِن سَـدَمِ
#
والنارُ خـامِدَةُ الأنفـاسِ مِن أَسَـفٍ
Api sesembahan padam karena berduka atas apa yang terjadi, dan sungai[3] pun tak mengalir karena
kesedihan.
وَرُدَّ وارِدُهَـا بــالغَيْظِ حينَ ظَـمِي
$
وسـاءَ سـاوَةَ أنْ غاضَتْ بُحَيرَتُهَـا
Warga kota Sawah pun merana karena danaunya telah mengering, dan orang yang datang di saat
dahaga pun kembali dengan kemarahan
حُزْنَـاً وبـالماءِ ما بـالنار مِن ضَـرَمِ
#
كــأَنَّ بالنـارِ ما بالمـاءِ مِن بَلَـلٍ
Karena sedih, api seakan-akan air nan basah, dan air pun seakan-akan api nan membara.
والحـقُّ يظهَـرُ مِن معنىً ومِن كَـلِمِ
$
والجِنُّ تَهتِفُ والأنــوارُ ســاطِعَةٌ
Jin-jin berbisik, cahaya terpancar, dan kebenaran pun tampak dari makna dan perkataan.
تُسمَعْ وبـــارِقَةُ الاِنذارِ لم تُشَـمِ
#
عَمُوا وصَمُّوا فــاِعلانُ البشـائِرِ لم
Orang-orang kafir itu buta dan tuli sehingga khabar gembira itu tiada didengar dan kilat peringatan itu tiada dipikirkan.
بــأنَّ دينَـهُـمُ المُعـوَجَّ لم يَقُـمِ
$
مِن بعـدِ ما أخبَرَ الأقوامَ كــاهِنُهُم
Setelah dukun mereka mengkhabarkan bahwa agama mereka yang bengkok tidak akan berdiri tegak.
مُنقَضَّةٍ وَفـقَ مـا في الأرضِ مِن صَنَمِ
#
وبعـد ما عاينُوا في الأُفقِ مِن شُـهُبٍ
Dan setelah mereka melihat dengan nyata batu-batu api nan berguguran di cakrawala sebagaimana
tumbangnya berhala-berhala di muka bumi.
مِن الشـياطينِ يقفُو اِثْــرَ مُنهَـزِمِ
$
حتى غَــدا عن طـريقِ الوَحيِ مُنهَزِمٌ
Sampai-sampai setan-setan berlarian menjauhi jalan wahyu, mengikuti jejak kawannya yang tungganglanggang karena ketakutan.
أو عَسكَرٌ بـالحَصَى مِن راحَتَيْـهِ رُمِي
#
كــأنَّهُم هَرَبَــا أبطــالُ أبْرَهَـةٍ
Seakan-akan mereka adalah pasukan Abrahah yang tunggang-langgang atau pasukan yang dilempari dengan batu dari kedua telapak tangan Nabi SAW.
نَبْـذَ المُسَبِّحِ مِن أحشــاءِ ملتَقِـمِ
$
نَبْذَا به بَعــدَ تسـبيحٍ بِبَـطنِهِمَــا
Lemparan batu yang telah dibacai tasbih pada kedua telapak tangannya, seperti terlemparnya orang yang  senantiasa bertasbih[4] dari mulut ikan yang menelannya.
تمشِـي اِليه على سـاقٍ بــلا قَدَمِ
#
جاءت لِــدَعوَتِهِ الأشـجارُ سـاجِدَةً
Pepohonan datang dengan bersujud karena panggilannya, berjalan dengan dahan tanpa telapak kaki, kepada Nabi SAW.
فُرُوعُهَـا مِن بـديعِ الخَطِّ في الَّلـقَمِ
$
كــأنَّمَا سَـطَرَتْ سـطرا لِمَا كَتَبَتْ
Seolah-olah dahan-dahan itu menggoreskan tulisan, yang ditulis oleh rerantingan dengan tulisan nan indah di tengah jalan.
تَقِيـهِ حَرَّ وَطِيـسٍ للهَجِــيرِ حَمِي
#
مثلَ الغمــامَةِ أَنَّى سـارَ ســائِرَةً
Seperti awan, ke mana pun ia berjalan, melindunginya dari panas matahari di siang hari.
من قلبه نسبة مبرورة القسم

أقسمت بالقمر المنشقِّ أن له
Aku bersumpah demi Tuhan rembulan yang terbelah, karena sungguh padanya terdapat nisbah dari terbelahnya hatinya sebagai nisbah sumpah yang benar.
وكُــلُّ طَرْفٍ مِنَ الكفارِ عنه عَمِي
$
وما حوى الغـــارُ مِن خيرٍ ومِن كَرَمِ
Dan demi apa yang dihimpun oleh Gua Tsur dari insan  terbaik[5] dan insan nan dermawan[6] pada saat setiap mata orang-orang kafir buta darinya.
وهُم يقولون مـا بالغــارِ مِن أَرِمِ
#
فالصدقُ في الغــارِ والصدِّيقُ لم يَرِمَـا
Padahal insan nan benar dan insan pembenar itu tidak meninggalkan gua, sedang mereka berkata, “Tidak seorang pun dalam gua.”
خــيرِ البَرِّيَّـةِ لم تَنسُـجْ ولم تَحُمِ
$
ظنُّوا الحمــامَةَ وظنُّوا العنكبوتَ على
Mereka beranggapan, merpati dan laba-laba tidak akan menenun sarang dan mengeram, dengan adanya sebaik-baik makhluk.
مِنَ الدُّرُوعِ وعن عــالٍ مِنَ الأُطُمِ
#
وِقَـــايَةُ اللهِ أغنَتْ عَن مُضَــاعَفَةٍ
Perlindungan Allah mencukupi dari baju besi berlapis dan dari benteng-benteng yang tinggi.
اِلا ونِــلتُ جِـوَارَاً منه لم يُـضَمِ
$
ما سـامَنِي الدَّهرُ ضيمَاً واسـتَجَرتُ بِهِ
Tidaklah masa menzhalimiku pada suatu hari lalu aku memohon perlindungan kepadanya, kecuali aku
mendapatkan perlindungan itu darinya nan tak terhinakan.
اِلا استَلَمتُ النَّدَى مِن خيرِ مُسـتَلَمِ
#
ولا التَمســتُ غِنَى الدَّارَيْنِ مِن يَـدِهِ
Dan tidaklah aku memohon kecukupan dunia-akhirat dari tangannya, kecuali aku mendapatkan kemurahan dari sebaik-baik pemberi.
قَلْبَاً اِذا نــامَتِ العينـانِ لم يَنَـمِ
$
لا تُنكِـــرِ الوَحْيَ مِن رُؤيَـاهُ اِنَّ لَهُ
Janganlah engkau ingkari wahyu dari mimpinya, sungguh ia memiliki hati yang tak tidur di saat kedua
matanya terpejam.
فليسَ يُنـكَرُ فيهِ حـالُ مُحتَلِــمِ
#
وذاكَ حينَ بُلُــوغٍ مِن نُبُوَّتِــــهِ
Demikian itu pada saat sampainya kenabiannya, dan tidaklah diingkari hal itu terjadi dalam keadaan mimpi.
ولا نــبيٌّ على غيــبٍ بمُتَّهَـمِ
$
تبــارَكَ اللهُ مــا وَحيٌ بمُكتَسَـبٍ
Mahasuci Allah, tidaklah wahyu diperoleh dengan usaha dan tidaklah seorang nabi dinisbahi dengan
kedustaan dalam hal keghaiban.
وأطلَقَتْ أَرِبَــاً مِن رِبــقَةِ اللمَمِ
#
كَــم أبْرَأَتْ وَصِبَـاً باللمسِ راحَتُهُ
Berapa banyak telapak tangannya menyembuhkan orang yang sakit dengan usapannya dan melepaskan penderita dari cengkeraman kegilaan.
حتى حَكَتْ غُرَّةً في الأَعصُرِ الدُّهُـمِ
$
وأَحْيت السَــنَةَ الشَّــهباءَ دَعوَتُهُ
Doanya menghidupkan tahun nan putih[7], sehingga menyerupai putihnya bulu di wajah kuda pada musimmusim nan hitam[8] .
سَـيْبٌ مِنَ اليمِّ أو سَـيْلٌ مِنَ العَرِمِ
#
بعارِضٍ جادَ أو خِلْتَ البِطَـاحَ بهــا
Karena awan yang datang membawa hujan, sampai engkau mengira danaunya adalah gelombang ombak atau air bah dari Lembah ‘Arim.
ظهُورَ نـارِ القِرَى ليـلا على عَـلَمِ
$
دَعنِي وَوَصفِيَ آيـــاتٍ له ظهَرَتْ
Biarkanlah daku dan untaian syair-syairku tentang mukjizat Rasulullah SAW yang begitu terang seterang api penyambutan tamu di atas gunung yang tinggi.
وليس يَـنقُصُ قَــدرَاً غيرَ مُنتَظِمِ
#
فالــدُّرُ يزدادُ حُسـناً وَهْوَ مُنتَظِمُ
Karena mutiara itu bertambah indah bila dalam untaian, namun tidaklah berkurang pula kadarnya
meski ia tak beruntai.
مـا فيـه مِن كَرَمِ الأخلاقِ والشِّيَمِ
$
فمَــا تَطَـاوُلُ آمــالِ المدِيحِ الى
Maka sepanjang harapan para penyanjung Nabi SAW semata tertuju kepada apa yang ada pada dirinya dari akhlaq dan tabiatnya.
قــديمَةٌ صِفَةُ الموصـوفِ بالقِـدَمِ
#
آيــاتُ حَقٍّ مِنَ الرحمنِ مُحدَثَــةٌ
Di antara mukjizatnya adalah ayat-ayat ketetapan[9] dari Tuhan, Yang Maha Pengasih, yang bersifat baru[10] dan qadim[11] sebagai sifat Tuhan, Yang bersifat dengan kiqadiman.
عَنِ المَعَـــادِ وعَن عـادٍ وعَن اِرَمِ
$
لم تَقتَرِن بزمـــانٍ وَهْيَ تُخبِرُنــا
Ia tak terikat dengan zaman dan mengkhabarkan kepada kita hari kebangkitan, ihwal kaum ‘Ad[12] dan
juga kaum Iram[13]
مِنَ النَّبيينَ اِذ جــاءَتْ ولَم تَـدُمِ
#
دامَتْ لدينـا ففاقَتْ كُــلَّ مُعجِزَةٍ
Ayat-ayat itu kekal di antara kita, maka mengungguli semua mukjizat para nabi, karena mukjizat mereka datang tapi tidak abadi.
لــذي شِـقَاقٍ وما تَبغِينَ مِن حِكَمِ
$
مُحَكَّـمَاتٌ فمــا تُبقِينَ مِن شُـبَهٍ
Mengandung hikmah dan ketetapan, tidak meninggalkan kesamaran bagi orang-orang yang menentang kebenaran, dan tidak pula membutuhkan hakim.
أَعـدَى الأعـادِي اليها مُلقِيَ السَّلَمِ
#
ما حُورِبَت قَطُّ الا عــادَ مِن حَرَبٍ
Tidaklah ayat-ayat itu diperangi, melainkan musuh yang paling memusuhinya akan kembali kepadanya dengan tunduk, setelah peperangan
رَدَّ الغَيُورِ يَـدَ الجــانِي عَن الحُرَمِ
$
رَدَّتْ بلاغَتُهَــا دَعوى مُعارِضِهَـا
Balaghahnya menangkis dakwaan penantangnya, seperti tangkisan pencemburu menangkis tangan
orang yang nakal dari mahramnya. .
وفَـوقَ جَوهَرِهِ في الحُسـنِ والقِيَمِ
#
لها مَعَــانٍ كَموْجِ البحرِ في مَـدَدٍ
Ia memiliki berbagai makna laksana gelombang samudera dalam geloranya, dan melebihi mutiaranya dalam keindahan dan nilainya.
ولا تُسَـامُ على الاِكثــارِ بالسَّأَمِ
$
فَمَـا تُـعَدُّ ولا تُحـصَى عجائِبُهَـا
Tak terbilang dan tiada terhingga keajaibannya, dan tidak pula menimbulkan kebosanan dengan memperbanyak membacanya.
لقـد ظَفِـرتَ بحَبْـلِ الله فـاعتَصِمِ
#
قَرَّتْ بَهـا عينُ قارِيها فقُلتُ لــه
Sejuk karenanya mata orang yang membacanya, maka kukatakan padanya, “Sungguh engkau memperoleh tali Allah, maka berpegang teguhlah.”
أطفأت حر لظى من وردها الشيم
#
إن تتلها خيفة من حر نار لظى
Jika engkau membacanya karena takut terhadap panasnya Neraka Lazha, niscaya ayat-ayat itu akan
memadamkan panasnya Neraka Lazha dengan sumber airnya yang sejuk.
مِنَ العُصَاةِ وقَــد جاؤُوهُ كالحُمَـمِ
$
كــأنَّها الحوضُ تَبيَضُّ الوُجُوهُ بِـهِ
Ayat-ayat itu laksana telaga yang memutihkan wajah orang-orang yang durhaka, sedang mereka datang ke telaga itu sungguh seperti arang.
فالقِسطُ مِن غيرِهَا في النـاسِ لم يَقُمِ
#
وكـالصِّراطِ وكـالميزانِ مَعدَلَــةً
Dan laksana shirath dan mizan dalam keadilan, maka keadilan selainnya pada manusia tidaklah tegak.
تجاهُلا وَهْـوَ عـينُ الحـاذِقِ الفَهِمِ
$
لا تَعجَبَنْ لِحَسُـودٍ راحَ يُنكِرُهَــا
Janganlah engkau heran kepada si dengki yang senantiasa mengingkarinya dengan pura-pura tidak mengetahui kebenarannya, padahal ia sorang cerdik pandai yang luas pemahamannya.
ويُنكِرُ الفَمَ طعمَ المـاءِ مِن سَــقَمِ
#
قد تُنكِرُ العينُ ضَوْءَ الشمسِ مِن رَمَدٍ
Sungguh mata itu mengingkari sinar matahari karena sakit, dan mulut karena sakit pun mengingkari segarnya air.
سعيَــا وفَوقَ مُتُونِ الأَيْنُقِ الرُّسُـمِ
$
يـا خيرَ مَن يَمَّمَ العـافُونَ سـاحَتَهُ
Duhai sebaik-baik insan yang teras kediamannya senantiasa dituju orang-orang yang rindu akan kebajikan dengan berjalan kaki dan juga menunggangi unta nan perkasa.
ومَن هُـوَ النِّعمَــةُ العُظمَى لِمُغتَنِمِ
#
ومَن هُــوَ الآيـةُ الكُبرَى لمُعتَبِـرٍ
Duhai insan yang menjadi tanda terbesar bagi orang yang ingin mengambil pelajaran. Duhai insan yang menjadi anugerah teragung bagi orang yang mendapatkan karunia.
كما سَـرَى البَدرُ في داجٍ مِنَ الظُّلَمِ
$
سَرَيتَ مِن حَـرَمٍ ليــلا الى حَرَمِ
Engkau berjalan[14] pada suatu malam dari satu tempat suci ke tempat suci yang lain, laksana perjalannya purnama di malam gelap-gulita.
مِن قابَ قوسَـيْنِ لم تُدرَكْ ولَم تُـرَمِ
#
وبِتَّ ترقَى الى أن نِلـتَ مَنزِلَــةً
Engkau terus naik[15] hingga sampai pada tingkatan tertinggi, sedekat jarak antara dua busur yang tidak
akan dicapai seorang pun dan tidak pula diharapkan.
والرُّسْـلِ تقديمَ مخـدومٍ على خَـدَمِ
$
وقَـدَّمَتْكَ جميعُ الأنبيـاءِ بهـــا
Semua nabi dan rasul mengutamakanmu karena derajat itu, sebagaimana diutamakannya tuan atas pelayan.
في مَوكِبٍ كُنتَ فيـه صاحِبَ العَـلَمِ
#
وأنتَ تَختَرِقُ الســبعَ الطِّبَاقَ بهم
Engkau lewati tujuh lapis langit melewati mereka dalam rombongan nan agung, sedang engkau pemegang benderanya.
مِنَ الـــدُّنُوِّ ولا مَرقَىً لمُســتَنِمِ
$
حتى اذا لم تدَعْ شَــأْوَاً لمُســتَبِقٍ
Sampai ketika engkau sudah tak lagi meninggalkan batas ketinggian dalam kedekatan[16] bagi orang yang mencarinya dan tidak pula pijakan bagi orang yang ingin menggapainya.
نُودِيتَ بالـرَّفعِ مثلَ المُفرَدِ العَــلَمِ
#
خَفَضْتَ كُــلَّ مَقَامٍ بالاضـافَةِ اِذ
Maka engkau telah meng-khafadh-kan[17] semua kedudukan dengan idhafah[18], karena engkau dipanggil
dengan rafa[19] seperti alam mufrad[20] .
عَنِ العُيــون وسِـــرٍّ أيِّ مُكتَتِمِ
$
كيما تَفُوزَ بِوَصْــلٍ أيِّ مُســتَتِرِ
Agar engkau mendapatkan hubungan kedekatan yang teramat tertutup dari segala pandangan dan sirr[21] yang teramat tersembunyi.
وجُزْتَ كُــلَّ مَقَــامٍ غيرَ مُزدَحَمِ
#
فَحُزتَ كُــلَّ فَخَارٍ غيرَ مُشـتَرَكٍ
Dan engkau pun telah mendapatkan semua kebanggaan yang tiada menyamai, serta melewati semua kedudukan nan tiada menandingi.
وعَزَّ اِدراكُ مــا أُولِيتَ مِن نِعَــمِ
$
وجَـلَّ مِقـدَارُ مـا وُلِّيتَ مِن رُتَبٍ
Teramat agung derajat yang engkau terima dari segala kedudukan yang mulia, dan tiada mungkin orang lain  mencapai karunia-karunia yang engkau dapatkan.
مِنَ العِنَايَـةِ رُكنَــاً غيرَ منهَــدِمِ
#
بُشـرَى لنا مَعشَـرَ الاسـلامِ اِنَّ لنا
Khabar gembira bagi kita, semua umat Islam, sungguh kita memiliki tiang yang tak akan pernah untuh
sebagai pertolongan dari Allah SWT.
بـأكرمِ الرُّسْلِ كُنَّـا أكـرَمَ الأُمَـمِ
$
لمَّـا دَعَى اللهُ داعينــا لطــاعَتِهِ
Ketika Allah menamai penyeru kita dengan sebutan rasul paling mulia karena ketaatan kepada-Nya, kita adalah umat yang paling mulia.
كَنَبـأَةٍ أَجْفَلَتْ غُفْــلا مِنَ الغَنَـمِ
#
راعَتْ قلوبَ العِـدَا أنبـــاءُ بِعثَتِهِ
Berita pengangkatannya sebagai nabi membuat takut hati para musuh, seperti raungan singa yang membuat takut kumpulan kambing yang lengah
حتى حَكَوْا بالقَنَـا لَحمَا على وَضَـمِ
$
مـا زالَ يلقــاهُمُ في كُـلِّ مُعتَرَكٍ
Rasulullah SAW senantiasa menghadapi mereka dalam setiap peperangan, sampai mereka menyerupai daging yang berada di atas tumpuan karena tusukan.
أشـلاءَ شـالَتْ مَعَ العُقبَـانِ والرَّخَمِ
#
وَدُّوا الفِرَارَ فكــادُوا يَغبِطُونَ بـه
Mereka berharap melarikan diri dari Rasulullah SAW, bahkan karenanya sangat berharap tubuh mereka terbang bersama elang dan burung bangkai.
ما لم تَكُن مِن ليــالِي الأُشهُرِ الحُـرُمِ
$
تَمضِي الليـالي ولا يَدرُونَ عِدَّتَهَـا
Malam-malam berlalu sedang mereka tak lagi mengetahui bilangannya, selama bukan malam-malam pada bulan suci.
بكُــلِّ قَرْمٍ الى لَحمِ العِــدَا قَـرِمِ
#
كـأنَّمَا الدِّينُ ضَيْفٌ حَلَّ سـاحَتَهُم
Seakan-akan agama adalah tamu yang singgah di halaman umat Islam, bersama semua pembesar yang amat berselera terhadap daging para musuh.
يـرمي بمَوجٍ من الأبطــالِ ملتَـطِمِ
$
يَجُـرُّ بحـرَ خميسٍ فَوقَ ســابِحَةٍ
Mengerahkan lautan pasukan di atas unta-unta yang perkasa, yang mengirimkan gelombang bala tentara, yang berkecamuk.
يَسـطُو بمُسـتَأصِلٍ للكُفرِ مُصطَـلِمِ
#
مِن كُــلِّ منـتَدِبٍ لله مُحتَسِـبٍ
Dari setiap hamba nan taat dan merindukan balasan dari Allah, yang memerangi kekufuran dengan senjata nan terhunus.
مِن بَعــدِ غُربَتِهَا موصولَةَ الرَّحِـمِ
$
حتى غَدَتْ مِلَّةُ الاسـلامِ وَهْيَ بهـم
Sampai agama Islam, dengan perjuangan para sahabat, setelah keasingannya, menjadi penghubung
persaudaraan.
وخيرِ بَعـلٍ فــلم تَيْتَـمْ ولم تَئِـمِ
#
مَكفولَـةً أبـدَاً منهـم بِـخَيرِ أَبٍ
Terjaga senantiasa dari orang-orang kafir oleh seorang ayah dan suami[22], sehingga tak akan pernah menjadi yatim dan tidak pula menjadi janda.
مــاذا لَقِي منهم في كُـلِّ مُصطَدَمِ
$
هُمُ الجبـالُ فَسَـلْ عنهُم مُصَادِمَهُم
Para sahabat ibarat gunung, tanyailah mereka tentang peperangan yang mereka ikuti, apa yang orang
saksikan dari para sahabat dalam setiap peperangan.
فُصـولُ حَتْفٍ لَهم أدهى مِنَ الوَخَمِ
#
وَسَـلْ حُنَيْنَاً وَسَـلْ بَدْرَاً وَسَلْ أُحُدَا
Dan tanyailah Hunain, tanyailah Badar, dan tanyailah Uhud tentang berbagai serangan dan gempuran dari mereka, yang lebih dahsyat dari bencana yang besar.
مِنَ العِــدَا كُلَّ مُسْوَدٍّ مِن الِّلمَـمِ
$
المُصدِرِي البِيضِ حُمرَاً بعد ما وَرَدَتْ
Ingatlah para penghunus pedang nan merah oleh lumuran darah setelah menebas hitamnya rambut nan terurai menutupi leher para musuh.
أقــلامُهُمْ حَرْفَ جِسمٍ غيرَ مُنعَجِمِ
#
والكاتِبينَ بِسُــمرِ الخَطِّ ما تَرَكَتْ
Dan para penulis dengan pena, tidaklah pena-pena mereka menyisakan satu sisi tubuh musuh tanpa
torehan.
والوَرْدُ يمتـازُ بالسِّيمَى عَنِ السَّـلَمِ
$
شـاكِي السـلاحِ لهم سِيمَى تُمَيِّزُهُم
Ksatria yang mahir dalam senjata memiliki ciri yang membedakannya dan mawar pun berbeda dari bunga salam dengan cirinya..
فتَحسِبُ الزَّهرَ في الأكمامِ كُلَّ كَمِي
#
تُهدِي اليـكَ رياحُ النَّصرِ نَشْـرَهُمُ
Angin kemenangan membawakan berita keksatriaan para sahabat sehingga engkau menduga setiap ksatria itu ibarat bunga dalam kelopaknya.
مِن شَـدَّةِ الحَزْمِ لا مِن شـدَّةِ الحُزُمِ
$
كــأنَّهُم في ظُهورِ الخَيْلِ نَبْتُ رُبَـاً
Di atas punggung kuda, mereka ibarat pohon ruba, karena kukuhnya keyakinan mereka dan bukan karena kokohnya pelana.
فمـا تُـفَرِّقُ بين البَهْـمِ والبُهَـمِ
#
طارَتْ قلوبُ العِدَا مِن بأسِـهِم فَرَقَاً
Hati para musuh beterbangan, takut karena kegagahan para sahabat, sehingga tak dapat lagi membedakan anak kambing dan ksatria nan perkasa
اِن تَلْقَهُ الأُسْـدُ في آجــامِهَا تَجِمِ
$
ومَن تَـكُن برسـولِ اللهِ نُصرَتُـهُ
Dan siapa pun yang kemenangannya dengan sebab Rasulullah SAW, bilapun singa menjumpainya di hutan, niscaya singa itu pun diam tak bergerak.
بِــهِ ولا مِن عَــدُوٍّ غيرَ مُنعَجِمِ
#
ولَن تَــرى مِن وَلِيٍّ غيرَ منتَصِـرٍ
Engkau tidak akan melihat seorang wali yang tak mendapatkan pertolongan dengan sebab Rasulullah SAW, dan tidak pula musuh yang tidak terkalahkan.
كالليْثِ حَلَّ مَعَ الأشـبالِ فِي أَجَمِ
$
أَحَــلَّ أُمَّتَـهُ في حِـرْزِ مِلَّتِــهِ
Ia tempatkan umatnya dalam naungan agamanya, seperti singa bersama anak-anaknya tinggal dalam
hutan.
فيه وكـم خَصَمَ البُرهانُ مِن خَصِمِ
#
كَـم جَدَّلَتْ كَـلِمَاتُ الله مِن جَدَلٍ
Berapa banyak kalimat Allah menang atas perdebatan para ahli debat yang meragukan kenabiannya, dan berapa banyak argumen telak mengalahkan yang menantangnya.
في الجاهـليةِ والتــأديبَ في اليُتُمِ
$
كفــاكَ بـالعلمِ في الأُمِّيِّ مُعجَزَةً
Cukuplah bagimu mukjizat ilmu pada seorang yang ummi pada masa Jahiliyah dan mukjizat pendidikan
di masa yatimnya.
ذُنوبَ عُمْر مَضَى في الشِّعرِ والخِدَمِ
#
خَدَمْتُهُ بمديــحٍ أســتَقِيلِ بِـهِ
Daku melayaninya dengan pujian untuk menghapus dosa-dosa umurku yang telah lalu dalam syair dan
pelayanan kepada penguasa.
كــأنني بِهِــمَا هَدْيٌ مِنَ النَّعَمِ
$
اِذ قَـلَّدَانِيَ ما تُخشَـى عـواقِبُـهُ
Karena keduanya mengalungiku dosa-dosa yang ditakutkan siksanya, seakan-akan dengan keduanya aku adalah ternak yang dijadikan kurban.
حَصَلتُ الا على الآثـامِ والنَّـدَمِ
#
أَطَعتُ غَيَّ الصِّبَا في الحالَتَيْنِ ومــا
Kuturuti masa muda dengan dua keadaan itu, namun tidaklah aku alami selain dosa-dosa dan penyesalan.
لَم تَشتَرِ الدِّينَ بـالدنيا ولم تَسُـمِ
$
فيـا خَسَــارَةَ نَفْسٍ في تِجَارَتِهَـا
Alangkah ruginya diri ini dalam perdagangannya, tidak membeli agama dengan dunia dan tidak pula
menawarnya.
بِينَ لـه الغَبْنُ في بَيْـعٍ وفي سَـلَمِ
#
ومَن يَبِــعْ آجِـلا منه بـعاجِلِـهِ
Barang siapa menjual barangnya yang akan datang dengan tukaran kontan[23], amat jelaslah kerugiannya dalam jual-beli.
مِنَ النَّبِيِّ ولا حَبـلِي بمُنصَـــرِمِ
$
اِنْ آتِ ذَنْبَـاً فمــا عَهدِي بمُنتَقِضٍ
Bila pun daku berbuat dosa, tidaklah janji setiaku dengan Nabi SAW batal dan tidak pula tali hubungannku terputus.
مُحمَّدَاً وهُوَ أوفَى الخلقِ بــالذِّمَمِ
#
فـــاِنَّ لي ذِمَّةً منــه بتَسـمِيَتِي
Karena aku memiliki jaminan darinya dengan penamaanku Muhammad dan ia adalah orang yang paling menjaga jaminannya.
فَضْلا والا فَقُــلْ يــا زَلَّةَ القَدَمِ
$
اِنْ لم يكُـن في مَعَـادِي آخِذَاً بِيَدِي
Bila di akhirat nanti ia tak menolongku karena kemurahannya, katakanlah padaku, “Wahai orang yang
tergelincir kakikanya!”
أو يَرجِعَ الجــارُ منه غيرَ مُحـتَرَمِ
#
حاشــاهُ أنْ يَحْرِمَ الرَّاجِي مَكَارِمَهُ
Mustahil baginya menolak seseorang yang mengharapkan kemurahannya atau pulang orang yang meminta perlindungannya dengan tidak terhormat.
وجَدْتُـهُ لخَلاصِي خــيرَ مُلتَـزِمِ
$
ومُنذُ أَلزَمْتُ أفكَـــارِي مَدَائِحَهُ
Dan sejak kucurahkan pikiranku pada pujian-pujian kepadanya, kudapatkan dirinya sebagai sebaik-baik pemelihara bagi keselamatanku
اِنَّ الحَيَـا يُنْبِتُ الأزهارَ في الأَكَـمِ
#
ولَن يَفُوتَ الغِنَى منه يَــدَاً تَرِبَتْ
Kekayaannya tak akan pernah meluputkan tangan nan papa, sungguh hujan itu menghidupkan bunga-bunga di tempat-tempat yang tinggi.
يَــدَا زُهَيْرٍ بمـا أثنَى على هَـرِمِ
$
ولَم أُرِدْ زَهرَةَ الدنيـا التي اقتَطَفَتْ
Tidaklah kuharapkan bunga dunia[24], yang dipetik oleh kedua tangan Zuhair bin Abi Salmah dengan pujiannya terhadap Harim bin Sinan bin Harits Al-Muzaniy.
سِـوَاكَ عِنـدَ حُلولِ الحادِثِ العَمِمِ
#
يــا أكرَمَ الخلقِ ما لي مَن ألوذُ به
Wahai makhluk yang paling mulia, tiada seorang pun yang dapat aku bersandar padanya selain dirimu di saat turunnya bencana yang menimpa seluruh makhluk.
اذا الكريمُ تَجَلَّى بــاسمِ مُنتَقِـمِ
$
ولَن يَضِيقَ رسـولَ اللهِ جاهُكَ بي
Wahai Rasulallah, tidak akan berkurang derajatmu karena diriku, pada saat Tuhan, Yang Maha Pemurah, bertajalli[25] dengan nama Yang Maha Pendendam
ومن علومك علم اللوح والقلم

فإن من جودك الدنيا وضرتها
Karena sesungguhnya di antara kemurahanmu adalah dunia dan madunya[26], dan di antara ilmumu adalah ilmu tentang Lauhul Mahfuzh dan qalamnya
اِنَّ الكَبَـائِرَ في الغُفرَانِ كـالَّلمَـمِ
#
يا نَفْـسُ لا تَقنَطِي مِن زَلَّةٍ عَظُمَتْ
Duhai jiwaku, janganlah engkau putus asa karena dosa besar, sungguh dosa-dosa besar itu dalam
ampunan Allah, sama halnya seperti dosa-dosa kecil.
تَأتِي على حَسَبِ العِصيَانِ في القِسَمِ
$
لعَـلَّ رَحمَةَ رَبِّي حينَ يَقسِــمُهَا
Semoga rahmat Tuhanku saat dibagikan akan datang berdasarkan hitungan dosa dalam pembagiannya.
لَدَيْـكَ واجعلْ حِسَابِي غيرَ مُنخَرِمِ
#
يا رَبِّ واجعَلْ رجائِي غيرَ مُنعَكِسٍ
Wahai Tuhanku, jadikanlah harapku tiada tertolak, dan jadikanlah hisabku tiada tertinggal dari rahmat dan ampunan-Mu.
صَبرَاً مَتَى تَـدعُهُ الأهـوالُ ينهَزِمِ
$
والطُفْ بعَبدِكَ في الدَّارَينِ اِنَّ لَـهُ
Belas kasihilah hamba-Mu ini di dunia dan akhirat. Karena sungguh di saat datangnya petaka, pupuslah kesabarannya.
عـلى النبِيِّ بِمُنْهَــلٍّ ومُنسَـجِم
#
وائذَنْ لِسُحْبِ صلاةٍ منك دائِمَةٍ
Perkenankanlah turunnya gumpalan awan-awan shalawat nan abadi dari sisi-Mu atas Nabi dengan
hujan nan deras lagi tiada henti.
وأَطرَبَ العِيسَ حادِي العِيسِ بالنَّغَمِ
$
ما رَنَّحَتْ عَذَبَاتِ البَانِ رَيحُ صَبَـا
Selama angin Shaba berembus menggoyangkan pohon-pohon Bani, dan selama para penggembala
menghibur untanya dengan kidung nan merdu.
وعَن عَلِيٍّ وعَن عثمـانَ ذِي الكَرَمِ
#
ثُمَّ الرِّضَـا عَن أبي بَكرٍ وعَن عُمَرَ
Kemudian keridhaan Allah SWT semoga terlimpah kepada Abu Bakar, Umar, Ali, dan Utsman, yang
pemurah.
أهلُ التُّقَى والنَّقَى والحِلْمِ والكَـرَمِ
$
والآلِ والصَّحبِ ثُمَّ التَّابِعِينَ فَهُـمْ
Dan juga keluarga, sahabat, kemudian para tabi‘in, karena merekalah ahli taqwa, bersih, penyantun, lagi pemurah.
وَاغْفِرْ لَنَا مَا مَضَى يَا وَاسِعَ الْكَرَمِ
#
يَا رَبِّ بِالْمُصْطَفَى بَلِّغْ مَقَاصِدَنَا
Wahai Tuhanku, dengan wasilah Mushthafa Rasulullah SAW, sampaikanlah sagala maksud tujuan kami, dan ampunilah kami atas dosa-dosa yang telah lalu, duhai Tuhan, Yang mahaluas kemurahan-Nya.
يتلوه في المسجد الأقصى وفي الحرم
#
واغفر إلهي لكل المسلمين بما
Ampuni pula, wahai Tuhanku, semua umat Islam dengan apa yang mereka baca di Masjidil Aqsha dan
Masjidil Haram.
وإسمه قسم من أعظم القسم
#
بجاه من بيته في طيبة حرم
Dengan keagungan Tuhan, Yang rumah-Nya menjadi tempat suci dan nama-Nya menjadi sumpah terbesar.
والحمد لله في بدء وفي ختم
#
وهذه بردة المختار قد ختمت
Inilah syair-syair Burdah bagi Nabi pilihan, sungguh telah berakhir. Maka segala puji bagi Allah, di awal
dan di akhir.
فرج بها كربنا يا واسع الكرم
#
أبياتها قد أتت ستين مع مائة
Bait-baitnya sebanyak seratus enam puluh, lapangkanlah kedukaan kami dengannya, wahai Tuhan, Yang mahaluas kemurahan-Nya.




[1] Sebutan untuk cinta yang teramat tulus
[2] non-Arab
[3] Eufrat
[4] Nabi Yunus AS
[5] Rasulullah SAW
[6] Abu Bakar RA
[7] Tahun paceklik
[8] Karena teramat suburnya tanaman
[9] Al-Quran
[10] Dari segi lafazhnya
[11] Dari segi maknanya
[12]  Kaum Nabi Hud AS
[13] Kaum Nabi Shalih AS
[14] Isra
[15] Mi’raj
[16] Dengan Allah SWT
[17] Menyebabkan harkat di bawah (kedudukan Nabi di
atas semua makhluk)
[18] Kelompok kata
[19] Harkat di depan (kedudukan Nabi selalu berada paling
depan dari semua makhluk)
[20] Nama diri yang digunakan untuk menunjukkan jenis
yang tunggal
[21] Rahasia. Relung kesadaran yang paling mendalam,
lembut, dan rahasia, yang dititipkan Allah Ta’ala dalam
qalbu seorang sufi. Tempat komunikasi rahasia antara
Allah Ta’ala dan hamba-Nya
[22] Nabi SAW
[23] Menjual agama dengan dunia
[24] Kenikmatan dunia
[25] Menampakkan keagungan-Nya
[26] Akhirat 

والله أعلم بالصواب

Tidak ada komentar: