Minggu, 18 Desember 2011

Taubatnya Si Pelaku Maksiat

Pada suatu ketika datanglah seorang laki-laki berandalan, baju compang camping, tato dimana aja ada, pokoknya jauh dari agama sebut saja ia sebagai si preman, ia kemudian menghadap Kiai Basri wajah yang murung. Ketika dia ditanya, dia hanya menunduk saja. Fikirannya kacau dan hatinya bingung. Dia ingin benar-benar menjadi seorang muslim bukan Cuma KTP doang, akan tetapi dia tidak mau menghentikan perbuatan-perbuatan maksiatnya.
 “Kiai bagaimana nih…saya adalah seorang yang biasa mengerjakan perbuatan-perbuatan tercela. Bahkan terlalu sukar bagi saya untuk meninggalkan perbuatan-perbuatan itu karena sudah jadi kebiasaan. Tiga kali sehari ane malak di jalan kadang di bis, atau kadang kalau kagak mencuri sehari aja kaya kagak makan, jadi gimana ya kiai Bolehkah orang seperti saya ini berhenti tapi saya pikir susah banget kiai?” Si Preman itu ragu-ragu bertanya.
Mendengar pertanyaan itu, Kiai Basri pun bertanya, “ Cuma ada satu syarat aja caranya” “ahhh yang bener kiai jangan becanda saya kagak percaya tp apa itu kiai?” tanya si Preman, “Mau gak engkau berjanji untuk tidak berdusta, itu aja?”
“Baik, kiai kalau itu gampang yang penting ane kagak putus ma’siat kan soalnya susah berhentinya kiai.” Jawab lelaki Badwi itu. “oh …Baiklah, kalau begitu,” jawab sang kiai dengan mengusap-usap jenggotnya.
Dengan hati yang senang, pulanglah si Preman itu ke rumahnya. “ Alangkah mudahnya menjadi seorang muslim. Aku boleh berbuat apa saja asalkan tidak berdusta, enak juga ya…..” 
Malam pun tiba, seperti biasa dia mau meninggalkan rumahnya dan hendak menyopet di angkutan umum. Tetapi di tengah-tengah jalan tiba-tiba dia berhenti dan berfikir.
 “ Apa jawabku nanti jika ditanya oleh Kiai Basri ke mana aku pergi malam ini?” Lalu dia pulang kembali ke rumahnya.Dia tidak jadi mencuri kerana dia telah berjanji dengan Kiai Basri untuk tidak berdusta.
Semenjak itu, si Preman ini menyadari bahawa syarat yang diberikan oleh Kiai Basri adalah untuk mengajar dia meninggalkan kebiasaan maksiat yang dilakukan dalam hidupnya dan jadilah dia seorang hamba yang taat dalam melaksanakan perintah Allah SWT dan meninggalkan segala larangannya. 

Tidak ada komentar: