Rabu, 03 Agustus 2011

SEDEKAH PENOLAK BALA


Dahulu ada burung merpati bersarang di pohon besar kepunyaan seorang laki-laki yang ada dipekarangan rumahnya.
Suatu hari istrinya berkata “Panjatlah pohon itu  lalu ambil telur burung merpati untuk makan anak-anak kita!. Tanpa banyak bicara diambilah telur itu.
Ketika burung merpati kembali ke pohon tersebut, ia melihat telurnya sudah tidak ada. Dengan perasaan jengkel merpati itu mengadukan halnya kepada Nabi Sulaiman. “ Wahai Raja, rakyatmu ada yang telah berbuat kurang ajar ?”  kurang ajar bagaimana, sahut Nabi Sulaiman. “Dia telah mengambil telurku, saya akan menuntut keadilanmu” pinta siburung
Akhirnya laki-laki itu dipanggil oleh Nabi Sulaiman, lalu beliau menasehatinya. Laki-laki tersebut berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.
Selang beberapa minggu istrinya berkata “Pak, ambil saja telur burung itu untuk makan anak-anak kita.” Aku tidak mau, Nabi Sulaiman telah melarangku dan aku berjanji tidak mengulangi lagi.” Jawab laki-laki itu. “Memangnya Nabi Sulaiman mengawasimu dan burung itu, dia tidak akan tahu, dia sibuk mengurus kerajaannya” sahut istrinya.
Setelah berdebat panjang, akhirnya laki-laki itu menuruti perintah istrinya dan mengulangi lagi perbuatannya.
Kembali lagi burung merpati itu kepada Nabi Sulaiman, setelah ia tahu telurnya tidak ada. Nabi Sulaiman marah setelah menerima laporannya.
Kemudian Nabi Sulaiman memanggil dua Jin, Jin Barat dan Jin Timur. “Kamu berdua kami tugaskan menunggu pohon yang ada di pekarangan laki-laki itu, bila ia memanjat dan mengambil telur burung, kamu tarik kakinya biar ia jatuh “ perintah Nabi Sulaiman kepada kedua jin itu.
Pergilah kedua jin itu dan menunggu pohon yang telah diperintah oleh sang Raja.
Setelah beberapa bulan silaki-laki itu memanjat pohon lagi hendak mengambil telur burung merpati. Ketika hendak mengambil telur, tiba-tiba ia melihat didepan pintu rumahnya ada pengemis, ia berkata dari atas pohon “Kasih uang pengemis itu!” perintahnya kepada istrinya. “Uang darimana ? sahut istrinya. Yah sudah , kalau tidak ada, nih kasih padanya, sahutnya sambil melemparkan uang. Lalu istrinya memberikan uang itu kepada sipengemis.  Kemudian silaki-laki itu  mengambil telur burung dan turun setelah dapat.
Kembali lagi burung merpati itu kepada Nabi Sulaiman. Dan berkata “Raja, dimana keadilanmu? telur saya diambil lagi”. Lalu Nabi Sulaiman memanggil dua jin penunggu pohon itu. “ Kamu berani membangkang perintahku’. “Kami tidak membangkang perintahmu” jawab mereka, kami selalu menunggu pohon itu, tatkala laki-laki itu naik , datanglah pengemis, kemudian ia memberinya uang. Ketika kami mau menariknya datanglah dua Malaikat, akhirnya saya dilemparkan ke Timur dan temanku ini dilemparkan ke Barat”. (Thowiel)

Sumber :  Tanqih Al Qaul Al Hatsits                                                                        

Cetakan : Daar Ihya El Kutub El ‘Arabiyah

Tidak ada komentar: