Sahabat...!
Dihikayatkan bahwa, diantara orang-orang yang mendengar khotbah Nabi Isa a.s. terdapat tiga orang pria kumal yang dengan lancang berkata “Bagi kami, hai putra Maryam ! Surga di akhirat sana tidak penting, hidup kami bisa tentram dan bahagia tanpa agama, kalau banyak harta kami pasti akan hidup senang “
“Harta tidak menjamin ketentraman hidup saudara-saudaraku” sahut Nabi Isa.
“Omong kosong macam apa itu ? Hartalah yang membuat hidup gemilang dan semarak”
“Jika demikian pendapat-pendapat saudara, baiklah, nanti datang kepada saya kalian bertiga. Kita akan bicara, barang kali ada rejeki buat saudara-saudara” ucap Isa.
Karena mereka tahu Putra Maryam a.s. tidak pernah berdusta, dengan gembira mereka mendatangi Nabi Isa.
Nabi Isa akhirnya memberikan sebuah peta tempat harta karun tersimpan, letaknya di puncak sebuah bukit yang terjal dalam sebuah goa tersembunyi.
Dengan hayalan yang melambung, berangkatlah mereka membawa peralatan yang dibutuhkan.
Setelah mereka mendapatkan peti-peti yang berisi emas dari gua tersebut, mereka kemudian berunding, bagaimana cara membawa pulang peti-peti emas itu, supaya tidak tercium oleh orang lain.
Setelah bermusyawarah, Mereka sepakat membawa ke sebuah bukit yang terpencil. Setelah sampai, mereka siap membagi-bagi emas tersebut, namun salah seorang mereka mengatakan “perutku lapar…, tapi kalau harta itu kita bagi sekarang terpaksa kita singgah di warung makan, dan ini amat sangat berbahaya”.
Setelah disepakati, akhirnya salah seorang dari mereka berangkat menuju warung makan di sebuah perkampungan. Karena perutnya sudah lapar maka ia makan di situ dan minta dua porsi lagi untuk di bungkus.
Pada saat si pelayan warung membungkus pesanannya, terlintas dalam pikirannya “seandainya makanan itu ku bubuhi racun, niscaya harta itu menjadi milikku semua”. Akhirnya niat jahatnya bulat dan makanan itu pun dibubuhi racun.
Sementara itu, kedua orang lainnya yang menunggui harta mempunyai rencana untuk melenyapkan temannya yang berangkat membelikan Nasi, mereka berkata “Jika dia masih segar bugar, terpaksa harta ini dibagi tiga, satu-satunya cara agar dibagi dua, kita harus lenyapkan dia” Caranya ? Kita gebuk dia dengan linggis ketika dia telah sampai, masa iya tidak mampus “
Dari kejauhan, keduanya melihat temannya dengan membawa kantung makanan akan tiba, kemudian keduanya cepat-cepat bersembunyi dibalik semak-belukar. Pada saat temannya sampai, tanpa ampun lagi mereka langsung memukul kepala temannya hingga tewas.
Dengan gembira mereka membuang mayat itu ke sebuah sumur tua. Lalu dengan suka cita mereka melahap dua bungkus makanan yang dibeli oleh temannya tadi. Baru saja beberapa suap, mereka merasakan perutnya sakit, napasnya menjadi sesak dan busa berbuih-buih mengalir dari mulutnya.
Akhirnya kedua orang itu mati, menyusul temannya yang mereka bunuh.
Demikianlah… harta, sering membuat orang lupa ……
Semoga Allah melindungi kita semua….
Allaahummaj'aliddun-yaa tahta aydiinaa
walaa taj'aliddun-yaa fii quluubinaa.
Walaa taj'aliddun-yaa akbaro hammina walaa mablagho 'ilminaa
yaa arhamar roohimiin…
amiin.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar