Senin, 16 Desember 2013

AKU LEBIH DARI MU...!??

Secarik catatan pelajar dari Majlis Ilmu-Nya Allah SWT.
bersama : KH. Muhammad Fakhruddin bin Sofyan Al Bantani
"Semoga Allah SWT melimpahkan karunia Ridho, Kesejahteraan dan Keselamatan bagi Kita Bersama" Amiin ya robbal alamiin.

Sahabat...
Demikianlah Khibir, ia satu dari sekian penyakit batin yang amat sangat di cela oleh Agama. Serta bersamanya membawa pada kebinasaan diri kelak di akhirat nanti. Karenanya yang demikian haruslah dibuang jauh2 dari pribadi muslim.
Khibir yang dalam bahasa kita bermakna ke-aku-an, merasa Diri lebih dari yang lain, atau singkatnya ia bermakna sombong. Demikian itu amatlah dicela oleh Agama, dan karenanya pula pintu-pintu surga akan terkunci baginya. sebab salah satu kunci pembukanya pintu surga itu adalah ketawadu'an.

Sebagaimana Agama sampaikan nasehat dan petunjuknya melalui sebuah kitab ulama besar yakni, Kitab Hidayatus Salikin. yang disusun oleh Syeikh Abdus Shamad al-Falimbani rahimahullahu taala. Disana diterangkan, bahwa tidaklah akan selamat dan masuk surga orang yang padanya terdapat penyakit sombong. Tak terkecuali walau sifat sombongnya itu hanya kecil sekali yg terdapat pada dirinya. Yakni 0.01% dari 999.9% nilai ibadahnya.

Sahabat, memang sungguh tdk lah ada pantasnya diri kita bersombong diri, atau merasa diri lebih baik, lebih benar, atau lebih selamat dari yang saudara yg lain. Sebab kita manusia sebagai mahluk ciptaanNya, hakekatnya tidak pernah mengetahui apa2 yang akan terjadi kemudian, baik pada diri sendiri, lebih2 yang akan terjadi pada orang lain.

Sahabat, jika di telaah dan direnungi dari nasehat agama tersebut, maka dapatlah kiranya disimpulkan, bahwa muslim yang baik adalah muslim yang selalu dapat / mudah melihat kelebihan2 saudaranya, ketimbang ia gemarkan dirinya pada melihat kekurangan2 saudara2nya itu. Khawatirlah sahabat, khawatirlah...., khawatirlah pada diri mu, apabila engkau berani merendahkan Saudaramu, maka sama artinya engkau sedang merendahkan akan diri Nya. Sebab engkau dan saudara mu adalah mahlukNya, kalian ada dalam qodho dan qodar Nya. Beranikah engkau merendahkan akan yg demikian itu.

Sahabat, jika yg engkau hadapi seorang anak kecil, maka katakanlah pd dirimu bahwa ia lebih baik dari engkau, dengan sebab ia baru hadir dunia ini, sedang engkau sdh lebih dulu darinya, yg berarti engkau telah lebih dahulu mengenal macam2 dosa, dan mungkin pula dosa mu telah lebih banyak darinya.
jika yg engkau hadapi seorang yg lebih tua, maka engkau akan katakan pd dirimu, bahwa ia lebih baik darimu. Dengan sebab ia tentu sdh lebih banyak melakukan ketaatan dibanding dirimu yg belakangan.
jika yg engkau hadapi org yg lebih miskin darimu, maka engkau katakan bahwa dirinya lebih baik darimu, sebab peluang mereka bermaksiat Judi, minum2an, hura2, narkotika, dan prostitusi lebih kecil di banding dirimu yg amat besar berpeluang akan itu.
jika yg engkau hadapi org kaya, engkaupun dpt mengatakan bahwa ia lebih baik padamu, karena akan kelebihan hartanya ia lebih berpeluang untuk banyak melakukan amal sodakoh.
Begitu terus selanjutnya pandanganmu, yakni selalu dpt meelihat kebaikan pada saudara2mu. Sekalipun mereka nyata2 dalam kesesatan, atau mereka itu dari golongan kafir sekalipun. Sebab memang tdk akan ada yg dpt memastikan akan apa2 yg akan terjadi pada takdir kita selanjutnya. Bisa jadi saat ini mereka kafir, namun mungkin saja esok di kemudian waktu ia akan menjadi muslim. Dan siapa yg dpt jamin bahwa kita muslim, kelak akhir hayat kita mungkinkah kita masih muslim, tidak akan mungkinkah kita malah menjadi kafir. Na'udzubillahi mindzalik.  Ya Allah Engkaulah Maha Pengasih, Penyayang, lagi Maha Kuasa akan segala sesuatunya.
Bisa jadi saudara kita yg saat ini dalam kesesatan, esok ia berada dalam keta'atan yg luar biasa, keta'atan yg mendapat ridho dan kemuliaan dariNya. Sedang kita yg saat ini mungkin sdg dalam keta'atan, apakah dpt dijamin hal itu akan selalu terjaga sampai pada akhirnya.

Maka sebelum diakhiri tulisan ini, ada baiknya kita mulai banyak2 menyebarkan cinta kasih dan kepedulian yg benar dan tepat sebgaimana yg dianjurkan agama. Kasihi saudaramu yg apabila saat ini sedang dalam kekeliruan dan keterbuaian. Bantu mereka menuju keselamatan, jangan engkau tuntut hasil padanya, sebab hasil adalah bagian-Nya. lakukanlah dg penuh kasih, sebab demikian lebih mendekatkan akan keikhlasan, dan keikhlasan mendekatkan kita akan ridho-Nya. Dan Ridho-Nya sdh tentu lebih berharga dari apapun yg ada didunia ini. Siapa yg tau jika saja saudara yg kita bantu tersebut, mungkin kelak akan lebih mulia dari kita, dan jika demikian artinya, Diri kita telah diikut sertakan oleh Allah SWT untuk ikut berperan mewujudkannya, yg sdh barang tentu semua itu atas ijin dan bagian ketentuan dari-Nya.

Wallahu a'lam...
semoga membawa manfaat bersama.

Manusia itu ada 3 golongan :
1. Manusia yang diumpamakan seperti makanan. Yang tiada orang yang tidak memerlukannya.
2. Manusia yang diumpamakan seperti obat. Yang mana orang berkehendakkan kepadanya pada waktu sakit dan tiada berkehendakkan kepadanya pada waktu sehat.
3. Manusia yang diumpamakan seperti penyakit. Maka tiada orang yang memerlukannya.

Kutipan dari : Kitab Hidayatus Salikin
Oleh : Syeikh Abdus Shamad al-Falimbani rahimahullahu taala

Posting by : Muhammad Luthfi Ali

Tidak ada komentar: