Ketika Yahya bin Mu’adz melihat seorang Fuqaha’ Yang gemar harta benda, ia berkata:
Wahai ahli ilmu dan ahli hadits
Istanamu laksana Kaisar Rum
Gedung-gedungmu seperti istana Raja Persia Tempat tinggalmu bagaikan kediaman Karun
Pintu-pintu rumahmu (tinggi) bak pintu kaum Luth
Pakaianmu bagaikan jubah Raja Jaluth
Jalan Agamamu tak ubahnya jalan setan
Hasil karyamu sama halnya karya-karya Raja Marwan
Wilayah kekuasaanmu tak berbeda dengan Fir’aun
Hakim-hakimmu suka gegabah dan menerima suapan
Dan para Gubernurmu bodoh tak berpendidikan
Lantas mana yang sesuai dengan ajaran Rasulullah?
Seorang Filosuf mengatakan:
Allah murka atas sepuluh perilaku Yang melekat pada sepuluh pelaku
Sifat bakhil pada orang kaya
Sifat sombong pada orang tak punya
Sifat tamak pada orang berilmu
Sifat tak tahu malu pada perempuan
Sifat cinta harta pada orang tua
Sifat malas pada pemuda
Sifat aniaya pada penguasa
Sifat penakut pada perwira
Sifat ujub pada orang yang zuhud dunia
Dan sifat riya’ pada seorang hamba
Rasulullah Saw bersabda:
Ada sepuluh kesempurnaan Lima di dunia dan lima lagi di alam baka.
Lima hal yang di dunia adalah ilmu, ibadah, Rezeki halal, jiwa sabar dan syukur atas anugrah
Sedang lima hal dialam baka adalah
Dihampiri Pencabut Nyawa dengan ramah tamah
Didatangi Munkar Nakir tanpa gemuruh
Dilimpahi rasa aman saat pembacaan putusan
Dihapusnya kejahatan dan diterimanya kebajikan
Dan melewati shirath secepat kilat
kemudian masuk surga dengan selamat
Abu Fadhl mengatakan:
Allah menamakan Kitab-Nya dengan sepuluh nama:
Al-Qur’an, Al-Furqan, al-Kitab, at-Tanzil, al-Huda, an-Nur, ar-Rahmah, asy-Syifa’, ar-Ruh dan adz-Dzikr
Luqman al-Hakim menasihati putranya:
Jika ingin engkau peroleh hikmah Maka lakukanlah sepuluh langkah
Pertama, sulutlah pelita hati yang telah padam
Kedua, gaulilah mereka yang tak punya
Ketiga, jauhilah forum elit para raja
Keempat, agungkanlah pahlawan tanpa tanda jasa
Kelima, lindungilah para pengungsi yang merana
Keenam, merdekakanlah para hamba sahaya
Ketujuh, ulurkanlah tanganmu pada mereka yang nestapa
Kedelapan, muliakanlah orang-orang yang mulia
Kesembilan, hormatilah para junjungan massa
Dan kesepuluh, jagalah lidahmu saat bertutur kata
Itu semua lebih baik darimu dari harta benda
Untuk berlindung dari kecemasan
Untuk berbekal demi masa depan
Laksana niaga yang menguntungkan
Untuk bersiap diri menghadapi cobaan
Berbenah diri menghadapi kematian
dan ke alam baka dengan penuh keyakinan
Orang bijak berkata:
Jika orang-orang suci ingin bersuci
Dari debu-debu dosa yang menyelimuti
Hendaklah ia penuhi sepuluh piranti
Beristighfar dengan lisan
Disertai hati penuh penyesalan
Tinggalkan maksia seluruh anggota badan
Niati berhenti untuk selamanya
Tumbuhkan cinta pada alam baka
Menjaga diri dari gila harta
Tahan lapar dan nestapa
Tahan dahaga dan bertapa
Sedikit tidur dan tahan berjaga
Serta tak suka mengumbar kata
Anas bin Malik mengatakan Setiap hari bumi berseru: Wahai manusia!
Di atas punggungku kini engkau merajalela
Dalam perutku nanti engkau akan bermuara
Diatas punggungku kini engkau durhaka
Dalam perutku nanti engkau akan nikmati siksa
Diatas punggungku kini engkau bergelak tawa
Dalam perutku nanti engkau akan menangis penuh iba
Di atas punggungku kini engkau bersuka cita
Dalam perutku nanti engkau akan berduka lara
Di atas punggungku kini engkau menumpuk harta
Dalam perutku nanti engkau akan menyesali
Di atas punggungku kini engkau makan rezeki haram
Dalam perutku nanti engkau akan dimangsa cacing pita
Di atas punggungku kini engkau besar kepala
Dalam perutku nanti engkau akan hina dina
Di atas punggungku kini engkau berbangga diri
Dalam perutku nanti engkau akan berciut nyali
Di atas punggungku kini engkau mandi cahaya
Dalam perutku nanti engkau akan rasakan gelap gulita
Di atas punggungku kini engkau selalu ditemani
Dalam perutku nanti engkau kan terbaring seorang diri
Rasulullah Saw bersabda:
Banyak tertawa telah menjebak manusia pada sepuluh konsekwensi
Pertama, padamnya pelita hati
Kedua, musnahnya air muka
Ketiga, membuat setan berbahagia
Keempat, memanggil murak Ilahi
Kelima, dipersulit hisabnya di hari Kiamat
Keenam, tidak diakui Rasulullah sebagai ummat
Ketujuh, didoakan laknat oleh malaikat
Kedelapan, dibenci penduduk bumi dan langit
Kesembilan, dihinggapi penyakit mudah lupa
Dan kesepuluh, dibuka aibnya saat itu juga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar