Kamis, 08 Maret 2012

KEUTAMAAN ORANG2 MISKIN

Bissmillah...
Ibnu Majah meriwayatkandari hadist nyaAbu Sa’id Al Kudri ra dari Rasullulllah bahwa beliau mengatakan di dalam do’a nya: “YA Allah, hidupkanlah Aku dalam keadaan miskin, wafatkanlah Aku dalam keadaan miskin, dan kumpulkanlah Aku bersama kumpulan orang orang miskin.”

At Tirmidzi meriwayatkan dari hadist nya Anas ra menambahkan : “Aisyah berkata:”kenapa wahai Rasullullah?” Beliau menjawab: “Karena mereka lebih dahulu empat puluh tahun masuk kedalam surga sebelum orang orang kaya, Wahai Aisyah janganlah engkau menolak(tidak memberi) seorang miskin walaupun dengan separoh butir kurma!. Wahai Aisyah cintailah orang yang miskin dan mendekatlah kepada mereka, maka Allah akan mendekatkanmu pada hari kiamat.”

Didalam hadistnya Mu’adz dari Rasullullah beliau bersabda tentang kisah mimpinya: “Aku meminta kepadamu untuk bisa melakukan kebaikan dan meninggalkan kemungkaran serta mencintai orang orang miskin.” Kemudian Rasullullah menyebutkan hadist tersebut.

Adapun yang dimaksud dengan orang orang miskin (yang hakikatnya mulia) di dalam hadist ini dan yang semisalnya adalah orang yang hati maupun yang lahir nya merasa sangat butuh , tunduk dan khusyu’ kepada Allah SWT. Demikian itu kebanyakan ada bersama kefakiran harta dunia, karena harta membuat orang barlaku sombong.An Nasai juga meriwayatkan dari hadist nya Abu dzar Rasullullah bersabda: “Sebenarnya kefakiran itu adalah kefakiran jiwa, sedangkan kekayan itu adalah kekayaan hati”

Oleh karana itu Imam Ahmad, Ibnu `Uyainah, dan beberapa ulama mengatakan “Sesungguhnya kefakiran yang Rasullullah meminta perlindungan darinya, adalah: kefakiran jiwa. Barang siapa yang hatinya tunduk dan khusyu’ kepada Allah, ia adalah orang yang tawadhu’ walaupun kaya harta, karena ketundukan hati tidak terpisah dari ketundukkan badan. Adapun orang yang lahirnya tampak khusyu’ dan tunduk tetapi hati nya tidak khusyu’ dan tidak tunduk, maka ia adalah orang yang takabur”


Didalam sebuah hadist yang di riwayat kan oleh An Nasai bahwa Rasullullah pernah melewati sebuah jalan dan di sana ada seorang perempuan yang hitam. Kemudian seorang berkata kepada nya:”Buka jalan!” Perempuan itu berkata:”Jika dia mau, ambil arah kanan, dan jika dia mau, ambil arah kiri”. Maka Rasullullah bersabda:”Tinggalkan ia, karena ia seorang yang sombong”. Para sahabat berkata: “Wahai Rasullullah, perempuan itu maksudkan, bahwa ia seorang yang miskin?.” Beliau bersabda: “Kemiskinan itu ada di hatinya”

Al hasan berkata: “Sesungguhnya kebanyakan suatu kaum menjadikan sikap tawhadhu’(rendah hati) itu hanya di pakaian mereka saja, sedangkan kesombongan ada di hati mereka, sekalipun mereka memakai pakaian kasar dari sarung. Demi Allah salah seorang dari mereka lebih sombong dengan pakaian kasarnya itu dari pada pemakai kain sutera polos atau yang bergaris.”

Itu menunjukkan bahwa orang yang memakai pakaian kasar dari sarung(yang buruk) bisa dikatakan sombong jika sikap rendah hati tidak mereka lekatkan pada dirinya.

Maka barang siapa yang di dalam jiwa nya ada perasaan sombong dimana ia merendahkan manusia karena dirinya merasa benar,dan tidak mau tunduk kepada kebenaran dengan sikap penentangannya, maka ia termasuk orang yang takabur.

Syaikhi Masyayikhina 'al 'Arif billah KH. Syafi'i Hadzami rahimahullah rahmatal abror, ada kisah mengenai beliau bahwa ;"Beliau sebelum wafat telah menghibahkan seluruh hartanya, kepada seluruh keluarganya, ketika wafat yang beliau punya yaitu kain yang dipakainya pada saat itu, karena ingin mengamalkan hadits di atas" . Subhanallah....

Semoga ALLAH menjadikan kita orang orang yang miskin, yaitu orang orang yang hati maupun yang lahir nya merasa sangat butuh , tunduk dan khusyu’ kepada Allah SWT. Aamiin.......

Semoga bermanfat.........

Tidak ada komentar: