Dari sejak lahir hingga kini kita selalu menapakkan kaki di bumi. Pernahkan terpikir bahwa bumi ini merupakan bagian dari rahmat Allah SWT untuk kita? Al-Qur`an menegaskan, "Allahlah yang menjadikan bumi untukmu sebagai tempat menetap dan langit sebagai atap". (QS. AO/Al-Mu`rnin: 64) "Dan bumi telah Kami hamparkan, maka (Kami) sebaik-baikyang menghamparkan." (QS. 51/Adz-Dzariyat: 48)
Segala yang ada di bumi, juga telah diberitakan dalam Al-Qur`an, yaitu:
- Gunung-gunung. "Dan Kami telah menghamparkan bumi dan Kami pancangkan padanya gunung-gunung serta Kami tumbuhkan di sana segala sesuatu menurut ukuran." (QS. 15/Al-Hijr: 19) "Dan bumi Kami hamparkan dan Kami pancangkan di atasnya gunung-gunung yang kokoh." (QS. 50/Qof: 7) Gunung-gunung itu enak dipandang dari kejauhan. "Dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya, dan ada (pula) yang hitam pekat." (QS. 35/Fathir: 27)
- Bunga-bunga. "Dan Kami tumbuhkan di atasnya tanam-tanaman yang indah." (QS. 50/Qof: 7) Dan ada pohon buah-buahan, antara lain kurma dan anggur. "Dia jadikan dari setiap buah-buahan sepasang-sepasang." (QS. 13/Ar-Ro`du: 3) Dan di bumi terdapat bagian-bagian tanah yang berdekatan, kebun-kebun anggur, tanaman- tanaman, dan pohon-pohon kurma, yang berurnpun dan yang tidak berumpun." (QS. 13/Ar Ro`du: 4) Yang dimaksud bagian-bagian tanah yang berdekatan adalah Allah SWT menciptakan tanah yang bermacam-macam jenisnya padahal letaknya berdekatan. Sedangkan jenis pohon berumpun adalah yang berkembangbiak dengan tunas. Sebaliknya pohon yang tidak berumpun adalah yang berkembangbiak dengan biji. Al-Qur`an juga telah lebih dulu mengungkapkan, bahwa - buah anggur itu bisa dijadikan minuman keras. "Dan dari buah kurma dan anggur, kamu membuat minuman yang memabukkan dan rezeki yang baik." (QS. 16/An Nahl: 67) Maksudnya buah kurma dan anggur dapat dijadikan minuman keras dan minuman yang halal tidak memabukkan.
- Hewan ternak dan hewan-hewan lainnya. Manfaat dari penciptaan hewan ternak antara lain untuk kendaraan dan disembelih. Dan di antara hewan-hewan ternak itu ada yang dijadikan pengangkut beban, dan ada (juga) yang untuk disembelih." (QS. 61 Al- An`am: 142) "Dan Dia menciptakan kuda, bagal, dan keledai untuk kamu tunggangi dan (menjadi) perhiasan. Allah menciptakan apa yang tidak kamu ketahui." (QS. 16/An-Nahl: 8) Bagal adalah peranakan kuda dan keledai.
Manfaat lain dari penciptaan binatang ternak, kita bisa meminum susunya, dan memanfaatkan kulitnya."Dan sungguh pada hewan ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari apa yang ada di perutnya (berupa) susu mumi antara kotoran dan darah, yang mudah ditelan bagi yang meminumnya." (QS. 16/An-Nahl: 66) "Dia menjadikan bagimu rumah-rumah (kemah-kemah) dari kulit hewan yang kamu merasa ringan (membawa)nya pada waktu kamu berpergian dan bermukim (sementara), dan (dijadikan-Nya pula) dari bulu domba, bulu onta, dan bulu kambing, alat-alat rumah tangga dan kesenangan sampai waktu (tertentu)." (QS. 16/`An-Nahl: 80)
Selain hewan ternak Allah SWT juga menciptakan hewan yang lain. "Dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup dari air." (QS. 21/Al-Anbiya`: 30) "Dan Allah menciptakan semua jenis hewan dari air, sebagian ada yang merayap di at as perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kakinya, sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menceiptakan apa yang Dia kehendaki. Sungguh Allah Mahakuasa atas segala sesuatu." (QS. 24/An-Nur: 45) - Sungai dan Laut. "Bukankah Dia (Allah) yang menjadikan bumi sebagai tempat tinggal dan menjadikan sungai-sungai di celah- celahnya, yang menjadikan gunung-gunung untuk (mengo kohkan)nya, serta yang menjadikan suatu pemisah antara dua laut." (QS. 27/An-Naml: 61) Dia membiarkan dua laut mengalir yang (kemudian) keduanya bertemu, di antara keduanya ada batas yang tak dilampaui oleh masing-masing) (QS. 55/Ar Rochman: 19-20) Yang dimaksud dua laut adalah pertemuan antara muara sungai dan laut, dimana ada pembatas meskipun keduanya tampak bercampur. Ayat ini menerangkan tentang kekuasaan Allah, bahwa meskipun air sungai bertemu dengan air laut, air sungai tetap tawar dan air laut tetap asin.
Allah SWT menciptakan laut semata-mata untuk kepentingan dan kesenangan manusia. "Dia-lah yang menundukkan lautan agar kamu dapat makan daging yang segar (ikan) darinya, dan (dari lautan itu) kamu mengeluarkan perhiiasan yang kamu pakai." (QS. 16IAn-Nahl: 14) Untuk itu manusia dikaruniai kemampuan berlayar. "Tuhanmulah yang melayarkan kapal-kapal di lautan untukmu agar kamu mencaria karunia-Nya. Sungguh, Dia Maha Penyayang terhadapmu." (QS. 17/Al-Isro`: 66) "Suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah Kami angkut keturunan mereka dalam kapal yang penuh muatan, dan Kami ciptakan (juga) untuk mereka (angkutan lain) seperti apa yang mereka kendarai (yakni hewan- hewan tunggangan dan sarana angkutan umumnya)." (QS. 36/Yasin: 41-42)
Bayangkan betapa panas terik mentari siang hari yang menyengat tanpa kompromi. Apalagi jika tidak diiringi oleh desir angin sepoi-sepoi. Itulah sebabnya angin merupakan bagian dari rahmat Allah SWT. Fungsi angin antara lain untuk mengawinkan serbuk jantan dengan serbuk betina dari tumbuh-tumbuhan. "Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan." (QS. 15/Al-Hijr: 22) Kebenaran ayat ini akhirnya diakui oleh para ahli biologi.
Angin berfungsi menggiring awan hitam yang menurunkan hujan. "Dialah yang mengirimkan angin sebagai pembawa kabar gembira, mendahului kedatangan rahmat-Nya (hujan), sehingga jika angin itu membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu." (QS. 7/Al-A`rof: 57) "Allah yang mengirimkan angin, lantas angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang Dia kehendaki, dan menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka jika Dia menurunkannya kepada hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki, seketika mereka bergembira." (QS. 30/Ar-Rum: 48) "Allah-lah yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan, maka Kami arahkan awan itu ke negeri yang mati (tandus), lalu dengan hujan itu Kami hidupkan bumi sesudah mati (kering). Seperti itulah kebangkitan." (QS. 35/Fathir: 9)
Alangkah sengsara umat manusia, jika hidup dalam kemarau yang panjang. Bukan saja air sumur yang menghilang, melainkan sawah ladang pun jadi kering-kerontang. Pada saat seperti itu, yang dinantikan hanyalah rahmat Allah SWT berupa hujan. "Dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan (air) itu, dan bukankankah kamu yang menyimpannya." (QS. 15/Al-Hijr: 22) "Dan Kami turunkan dari langit air yang sangat bersih, agar (dengan air itu) Kami hidupkan negeri yang mati (tandus), dan Kami memberi minum kepada sebagian apa yang Kami ciptakan (yaitu) hewan-hewan ternak dan mnusia yang banyak." (QS. 25/Al-Furqon: 48-49) "Dan (Dia) yang menurunkan air dari langit menurut ukuran (yang diperlukan), lalu dengan air itu Kami hidupkan negeri yang mati (tandus). Seperti itulah kamu akan dikeluarkan". (QS. 43/Az-Zukhruf: 11)
Hujan yang turun adakalanya berupa air, dan terkadang berupa salju ."Dia (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran es) itu kepada siapa yang Dia kehendaki dan dihindarkan-Nya dari siapa yang Dia kehendaki." (QS. 24/An-Nur: 43)
Al Maghfurlah KH. Syafi'i Hadzami berkata : jari telunjuk yang kite gerakkin kalo bukan karena rahmat Allah kagak bisa kite gerakkin....'
Tidak ada komentar:
Posting Komentar