1. #Sakit adalah bagian dari musibah yang telah Allah ukur kadarnya
untuk dihadiahkan pada hamba-hamba terpilih yang mampu menanggungnya.
2.
#Sakit, sebagaimana tiap ujian, tidaklah menguji kemampuan sebab telah
diukur tepat sesuai daya tahan. Ia menguji kemauan memberi makna.
3.
Maka dia nan mampu memberi makna terbaik bagi #Sakit, kemuliaannya akan
diangkat untuk membuat malaikat yang selalu sehat itu tertakjub.
4.
Bersyukurlah Sahabat diajari memaknai Sakit
& musibahnya: “Tugas kita meng-HADAP-i, biar Allah yang
meng-ATAS-i!”
5. #Sakit adalah jalan kenabian Ayyub yang
menyejarah. Kesabarannya diabadikan jadi teladan semesta. Hari-hari ini
kita bercermin padanya.
6. #Sakit orang mulia bersebabkan
kemuliaan; Asy Syafi’i wasir sebab banyak duduk menelaah ilmu, Malik
lumpuh tangannya dizhalimi penguasa.
7. Nabi kitapun #Sakit oleh
racun paha kambing di Khaibar yang menyelusup di gigit pertama melalui
celah gigi yang patah dalam perang Uhud.
8. Tetapi bahkan mereka
yang penyebab #Sakit-nya tak semenakjubkan para luhur itu, tetap punya
peluang mulia dengan memaknai rasa sakitnya.
9. #Sakit itu
dzikruLlah. Mereka yang menderitanya hampir pasti lebih sering &
syahdu menyebut asma Allah dibanding ketika dalam sehatnya.
10.
#Sakit itu istighfar. Mereka yang sedang disapanya lebih mudah untuk
teringat dosa-dosa lama, mengakuinya, & bertaubat mohon ampun.
11.
#Sakit itu Tauhid. Mereka yang parah dicengkamnya pasti dituntun orang
untuk ber-kalimat thayyibat, mengesakanNya dalam lisan & rasa.
12.
#Sakit itu Muhasabah. Sebab dia yang sakit punya lebih banyak waktu
untuk merenungi diri dalam sepi, menghitung-hitung bekal kembali.
13.
#Sakit itu Jihad. Sebab dia yang sakit tak boleh menyerah kalah, dia
diwajibkan untuk terus berikhtiar, berjuang bagi kesembuhannya.
14.
#Sakit itu ilmu. Dalam menjalani pemeriksaan, berkonsultasi dengan
dokter, dirawat, & berobat bertambahlah pengetahuan tentang
tubuhnya.
15. #Sakit itu Nasehat. Yang sakit ingatkan nan sehat
tuk jaga diri. Yang sehat menghibur si penderita agar bersabar. Allah
cinta keduanya.
16. #Sakit itu silaturrahim. Yang jarang datang di
saat nan bersangkutan sehat wal afiat, tiba-tiba menjenguk dengan
senyum & rindu mesra.
17. #Sakit itu perekat ukhuwah. Kawan
lama nan tak bersua bertahun lamanya, tiba-tiba berjumpa di waktu
membezuk seorang kolega lainnya.
18. #Sakit itu belajar. Berbaring
setengah duduk memungkinkan mencerap ilmu dengan tekun lewat buku,
kata-kata terucap, maupun gambar gerak.
19. #Sakit itu membaca, menulis, berkarya. Habiburrahman El Shirazy menggoreskan Ayat-ayat Cinta saat terbaring patah kakinya.
20.
#Sakit itu dijamin cinta Allah dalam sabarnya; sabar tetap ibadat,
sabar tak bermaksiat, sabar tahan deritanya, sabar menunda capaian..
21.
#Sakit itu gugur dosa-dosa. Barang haram terselip tubuh dilarutkan di
dunia, anggota badan nan mungkin berdosa dinyerikan & dicuciNya.
22. #Sakit itu mustajab doanya. Sampai-sampai Imam As Suyuthi keliling kota mencari orang sakit lalu minta didoakan oleh mereka.
23.
#Sakit itu salah satu keadaan yang menyusahkan syaithan; diajak maksiat
tak mampu-tak mau, dosa yang lalu malah disesali lalu diampuni.
24.
#Sakit itu membuat sedikit tertawa & banyak menangis; satu perilaku
keinsyafan yang disukai Nabi & makhluq-makhluq langit.
25.
#Sakit itu meningkatkan kualitas ibadah; ruku’-sujud lebih khusyu’,
tasbih-istighfar lebih sering, tahiyat & doa jadi lebih lama.
26.
#Sakit itu memperbaiki akhlaq; kesombongan terkikis, sifat tamak
dipaksa tunduk, pribadi dibiasakan santun, lembut & tawadhu’.
27.
#Sakit itu membuat kita lebih serius mengingat & mempersiapkan
kematian. Dia yang merasa dekat maut menghargai waktunya dengan baik.