Senin, 05 Desember 2011

Balada si Tukang Cukur

Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya kebetulan konsumen itu habis pulang dari Majlis Ta'lim. Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.
Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.
Si tukang cukur bilang,”habis dari mana pak?" "habis dari majlis ta'lim sebrang perapatan itu di masjid, ngaji ilmu tauhid" jawab si konsumen, lalu Si tukang cukur bilang,”oh kebetulan nih saya mau tanya boleh gak kok Saya tidak percaya kalau Tuhan benar-benar ada! ”.
“Kenapa kamu berkata begitu ?” tanya si konsumen.
“Begini, coba kamu perhatikan kalo Tuhan ada seharusnya tidak ada orang yang susah, kita semuakan mau senang dan kaya, terus seharusnya tidak ada orang sakit ini itulah penyakit ini itu wah macam-macam pak sekarang mestinya kan kalo Tuhan ada mana ada orang sakit, kita semua kan ingin sehat, terus bagaimana kita mau percaya tuh lihat aja  di depan sana, di jalanan…. banyak orang susah dan meminta-minta (kebetulan tukang cukur itu posisinya tepat disamping lampu merah)”. “jika Tuhan itu ada. kagak ada tuh orang yang sakit? anak-anak terlantar? hidup susah?” “Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi”!.
Si konsumen diam untuk berpikir sejenak sambil garuk-garuk kepala bukan gatal tapi enak kalo digaruk pas lagi mikir, lalu ia menjawab agak sedikit tinggi nadanya: "pak bapak ini kan tukang cukur kok mengintrogasi saya terus menerus nyukur-nyukur aja pak jangan pake nanya yang bertubi-tubi gini, dah selesai pak kalo udah berapa nih?" "ceban aja pak" sampil mencukur kosumen itu mikir, "apa ni jawabnya bikin nyenut pala aja ni tukang cukur" terbersit dalam hatinya.
Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.
Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar, kotor dan brewok, tidak pernah dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat, ada orang jambulnya kaya kuda, terus ketemu lagi berbagai model rambut dari acak-acak sampai rapih tanpa rambut. (botak .-red)
Akhirnya si konsumen dapet Ilham (inspirasi) langsung Si konsumen balik ke tempat tukang cukur tadi dan berkata : “Kamu tahu, sebenarnya di dunia ini tidak ada tukang cukur..!” Si tukang cukur tidak terima, dia bertanya : “Kamu kok bisa bilang begitu?”. “Saya tukang cukur sudah puluhan tahun, 7 turunan sampai saya sendiri yang ke Tujuh dan saya ada di sini. Dan barusan saya mencukurmu!” “Tidak! tetap saya tidak percaya” elak si konsumen.  “Tukang cukur itu tidak ada! Sebab jika tukang cukur itu ada, mana mungkin ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan, macem-macem gaya rambut seperti orang yang di luar sana, Kalau ada mestinya Semua orang itu rapih seperti saya”, si konsumen menambahkan.
“Ah tidak, tapi tukang cukur itu tetap ada!”, sanggah si tukang cukur.
“Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, mengapa mereka tidak mau datang  dan mendekati saya untuk mencukur dan merapikan rambutnya, coba kalau datang aja tuh orang saya cukur biar rapih rambutnya?”, jawab si tukang cukur membela diri.
“Cocok,... kalau begitu  Saya Setuju..!” kata si konsumen.  “Itulah point utamanya!.. Sama halnya dengan Tuhan.
“Maksud kamu bagaimana?”, tanya si tukang cukur tidak mengerti. Sebenarnya Tuhan itu ada lagi mahasem ! Tapi apa yang terjadi sekarang ini.? Mengapa orang-orang tidak mau datang kepada-Nya, dan tidak mau mencari-Nya. enggan pula mendekatiNya.?
Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini.”
Si tukang cukur terbengong!!!! Dalam hati dia berkata : “Benar juga apa kata dia..mengapa aku tidak mau datang kepada Tuhanku, untuk beribadah dan berdoa, memohon agar dihindarkan dari segala kesusahan dalam hidup ini..?”.
akhirnya Pulang si Konsumen itu dengan Tenang....

Tidak ada komentar: