Dihikayatkan bahwa Imam Fudhel bin Iyadh pernah datang kepada seorang muridnya yang sedang naza (sakaratul maut). Lalu ia mentalkinkannya (mengajarkan membaca Laa ilaaha Ilallaah) tapi si murid lidahnya tidak mau mengikuti yang dibaca oleh gurunya. Imam Fudhelpun mengulangi berkali-kali, namun tetap saja mulut si murid membisu.
Imam Fudhel tidak putus asa terus mengajarkan kepada muridnya kalimat tauhid. Akhirnya si murid mau mengucapkan kalimat tauhid dengan ucapan la ilaha ilallah, sebetulnya aku ogah mengucapkannya, aku melepaskan diri dari kalimat ini . Kemudian ia menghembuskan nafas yang terakhir.
Setelah itu, Fudhel keluar dari sisinya dalam keadaan menangis, karena melihat salah seorang muridnya mendapatkan su’ul khatimah (mati tidak membawa iman).
Setelah sekian lama, Imam Fudhel mimpi bertemu dengan muridnya, dimana sedang disiksa di kuburnya.
Lalu Fudhel bertanya :Wahai murid sialan ! Apa yang menyebabkan imanmu lepas ?. ia menjawab : Wahai guru ! Dulu aku terserang penyakit, lalu aku berobat ke dokter. Dokter menyarankan dengan ucapannya “Kalau kamu ingin sembuh, kamu harus minum setiap hari segelas khamer (minuman keras) dalam jangka waktu setahun, kalau tidak, penyakitmu tidak akan sembuh selamanya.
Akhirnya aku pun menuruti saran dokter dan minum khomer demi kesembuhanku dari penyakit .
Sahabat…! Ini keadaan orang yang minum khamer untuk obat, lalu bagaimana pandanganmu tentang orang yang meminum khomer untuk bersenang-senang ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar