الحمد لله رب العاليمن ،
والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين
اْلأُضْحِيَّةُ : مَا يُذْبَحُ مِنَ النَّعَمِ فِى زَمَنٍ مَخْصُوْصٍ بِقَصْدِ التَّقَرُّبِ اِلَى اللهِ تَعَالَى
Kurban adalah hewan ternak (unta, sapi dan Kambing) yang disembelih pada masa yang telah ditentukan dengan tujuan semata-mata mendekatkan diri kepada Allah SWT
وَهِيَ سُنَّةٌ مُؤكَّدَةٌ، لا تَجِبُ إِلاَّ بالنَّذْرِ
Kurban hukumnya sunnah muakkad. Dan tidak wajib kecuali dengan bernadzar. وَلا يُجْزِىءُ فِيْهَا إِلاَّ الإِبِلُ والبَقَرُ والْغَنَمُ
Tidak sah untuk kurban kecuali hanya unta, sapi dan kambing.وَتُجْزِىءُ الشَّاةُ عَنْ وَاحِدٍ وَاْلبَدَنَةُ أَوِ الْبَقَرَةُ عَنْ سَبَْعَةٍ ،وَسَبْعُ شِياهٍ أَفْضَلُ مِنَ البَدَنَةِ أَوِ البَقَرَةِ
Dan memadai seekor kambing untuk satu orang dan unta atau sapi untuk tujuh orang. Dan Tujuh ekor kambing lebih afdhol dari pada satu ekor unta atau satu ekor sapi untuk bertujuh.
وَأَفْضَلُهَا مِنْ حَيْثُ النَّوْعُ : بَدَنَةٌ، ثُمَّ بَقَرَةٌ، ثُمَّ ضَائِنَةٌ، ثُمَّ عَنْزٌ ثُمَّ سُبْعُ بَدَنَةٍ ثُمَّ سُبْعُ بَقَرَةٍ
Dari segi jenisnya, yang paling utama adalah unta, kemudian sapi, kemudian biri-biri, kemudian kambing jawa, kemudian sepertujuh unta. Kemudian sepertujuh sapi
وَأَفْضَلُها مِنْ حَيْثُ اللََّّوْنُُ :الْبَيضاءُ، ثُمَّ الْصَّفْراءُ ثُمَّ الْغَبْراءُ، ثُمَّ الْبَلْقَاءُ ثُمَّ الْسَّوْدَاءُ، ثُمَّ الحَمْرَاءُ
Dari segi warna, yang paling utama adalah berwarna putih, kemudian kuning, lalu kelabu, kemudian berwarna belang putih-hitam. Kemudian hitam kemudian berwarna merah.
وَالْمُجْزِئُ فِيْهَا مِنَ الإِبِلِ أَنْ يَكُونَ لَهَا خَمْسُ سِنِينَ تَامَّةٌ وَمِنَ الْبَقَرِ وَالْمَعْزِ سَنَتَانِ تَامَّتَانِ وَمِنَ الْضَّأْنِ سَنةٌ تَامَّةٌ،أَوْ أَسْقَطَ ثَنَايَاهُ بَعْدَ سِتَّةِ أَشْهُرٍ
Adapun yang sah untuk kurban, (1) Bila unta, hendaknya berumur genap lima tahun. Bila sapi dan kambing jawa berumur genap dua tahun, bila biri-biri umurnya genap satu tahun atau belum genap satu tahun namun telah rontok gigi depannya (kupak) sesudah berumur enam bulan.
وَأَنْ تَكُوْنَ الضَّحِيَّةُ سَلِيْمَةً مِنْ كُلِّ عَيْبٍ يُنْقِصُ لَحْمَهَا
(2) Hendaklah hewan kurbannya sejahtera dari segala cacat (aib) yang dapat mengurangi dagingnya.
بِِأَنْ لاَ تَكُونَ جَرْباءَ وَإِنْ قَلَّ، وَلاَ شَدِيدَة العَرَجِ وَلاَ عَجْفاءَ وَلاَ مَجْنُونَةً وَلا عَمْياءَ وَلا عَوْراءَ وَلاَ مَرِيضَةً مَرَضاً يُفْسِدُ لَحْمَهَا وَأَنْ لاَ يَبينَ شَيْءٌ مِنْ أُذُنِهَا وَإِنْ قَلَّ أَوْ لِسَانِهَا أَوْ ضَرْعِهَا أَوْ أَلْيَتِهَا، وَلاَ شَيْءٌ ظَاهِرٌ مِنْ فَخِذِهَا،اِلاَّ الْخَصِىَّ وَأَنْ لاَ تَذْهَبَ جَمِيعُ أَسْنَانِهَا
Yakni, hendaknya tidak berpenyakit (budukan) meskipun sedikit, tidak pincang yang parah, tidak kurus, tidak gila, tidak buta, tidak juling matanya, tidak sakit parah yang dapat merusak dagingnya, tidak patah kupingnya meskipun sedikit, atau lidahnya, atau susunya atau bokongnya dan bagian yang nampak dari pahanya. Kecuali torpedonya (dikebiri, meski bijinya hilang, maka tetap sah untuk kurban). Dan hendaknya tidak rontok semua giginya.
وَيُشْتَرَطُ أَنْ يَنْوِي التَّضْحِيَةَ بِهَا عِنْدَ الذَّبْحِ أَوْ قَبْلَهُ ، وَيَجُوْزُ أَنْ يُوَكِّلَ مُسْلِمًا فِى النِّيَّةِ وَالذَّبْحِ
Dan disyaratkan hendaknya niat berkurban dengan hewan itu, ketika menyembelih atau sebelumnya. Boleh hukumnya mewakilkan niat dan menyembelih kepada orang lain yang muslim
وَوَقْتُ التَّضْحِيَةِ يَدْخُلُ بَعْدَ طُلوعِ الْشَّمْسِ يَوْمَ الْنَّحْرِ، وَمُضِيِّ قَدْرِ رَكْعَتَيْنِ وَخُطْبَتَيْنِ وَيَمْتَدُّ إِلى آخِرِ أَيَّامِ الْتَّشْرِيقِ
Adapun waktu penyembelihannya setelah terbit matahari pada hari idhul Adha dan seukuran masa melaksanakan 2 raka'at shalat ied dan 2 khutbahnya. Dan waktunya masih ada sampai terakhir hari tasyriq (tgl 13 Dzul Hijjah)
وَيَحْرُمُ اْلأَكْلُ مِنَ الضَّحِيَّةِ الْوَاجِبَةِ
Haram hukumnya makan dari kurban yang wajib
وَيَجِبُ التَّصَدُّقُ بِهَا كُلِّهَا حَتَّى جِلْدِهَا وَقَرْنِهَا
Wajib menyedekahkan semuanya, sehingga kulit dan tanduknya.
وَالسُّنَّةُ أَنْ يَأْكُلَ مِنَ الضَّحِيَّةِ الْمَسْنُوْنَةِ وَاْلأَفْضَلُ اْلأَكْلُ مِنْ كَبِدِهَا،
Sunnah hukumnya ia makan dari kurban sunnah. Dan yang paling utamanya memakan hatinya.
وَيَجِبُ التَّصَدُّقُ بِجُزْءٍ مِنْ لَحْمِهَا نَيِّئًا
Wajib menyedekahkan dengan bagian dari dagingnya dalam keadaan mentah.
وَاْلأَفْضَلُ التَّصَدُّقُ بِهَا كُلِّهَا إِلاَّ لُقَماً يَتَبَرَّكُ بِأَكْلِهَا
Yang paling afdhol menyedekahkan semuanya, melainkan hanya beberapa suap yang ia meminta berkah dengan memakannya.
وَمَنْ لَمْ يَفْعَلْ تَصَدَّقَ بِثُلُثِهَا وَأَهْدَى ثُلُثَهَا وَأَكَلَ ثُلُثَهَا
Barangsiapa tidak melakukan, maka menyedekah kan dengan sepertiganya, menghadiahkan dengan sepertiganya dan memakan dengan sepertiganya.
وَيُكْرَهُ لِمُرِيْدِ التَّضْحِيَّةِ أَنْ يُزِيلَ شَيْئاً مِنْ شَعْرِهِ أَوْ ظُفْرِِهِ في عَشْرِ ذِي الحِجَّةِ حَتَّى يُضَحِّيَ.
Dan dimakruhkan bagi orang yang hendak mengurban menghilangkan sesuatu dari rambut atau kukunya pada tgl 1 sampai 10 Dzul Hijjah, bagi pengurban, sehingga disembelih hewannya.
وَالسُّنَّةُ أَنْ يَذْبَحَهَا الرَّجُلُ بِنَفْسِهِ ، وَأَنْ يَحْضُرَ الذَّبْحَ مَنْ لَمْ يَذْبَحْ بِنَفْسِهِ وَيُسَمِّيَ وَيُكَبِّرَ اللهَ تَعَالَى عِنْدَ الذَّبْحِ ، وَيُصَلِّيَ وَيُسَلِّمَ عَلَى النََّبِيِّ صلى الله عليه وسلم
Sunnah hendaknya laki-laki menyembelih sendiri hewan kurbannya. Dan hendaknya orang yang tidak menyembelih, menyaksikan penyembelihan. Hendaknya membaca bismillah dan membaca takbir dan membaca shalawat ketika menyembelih
Sunnah-sunnah Penyembelihan Kurban
Adapun sunnah-sunnah dalam penyembelihan adalah : (1) Menjauhkan hewan yang belum disembelih, agar tidak melihat prosesi penyembelihan temannya. (2) Dengan pisau yang tajam. (3). Tidak menghunuskan pisau di depan hewan yang akan disembelih (4) Membaringkan hewan kurban dengan pelan-pelan (penuh kesantunan) atas lambungnya yang kiri. (5) Mengikat semua kaki hewan kurban, kecuali kaki kanan, maka hendaknya di lepas. (6) Menghadapkan hewan kurban ke arah qiblat.
Sunnah-sunnah Ketika Menyembelih Kurban
Adapun sunnah-sunnah ketika seseorang hendak menyembelih adalah : (1) Menghadap qiblat. (2) Membaca bismillah (3). Membaca sholawat kepada Nabi SAW (4) Mengucapkan takbir (5) Berdoa agar diterima kurbannya
Doa Menyembelih Hewan Kurban
untuk Seorang
بِِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ * اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ * اللهُ أَكْبَرْ ، اللهُ أَكْبَرْ ، اللهُ أَكْبَرْ ، وَلِلهِ الْحَمْدُ * اللَّهُمَّ هذِهِ أُضْحِيَّةُ ......... نِعْمَةً مِنْكَ عَلَيْهِ ، وَتَقَرُّبًا اِلَيْكَ بِهذِهِ اْلأُضْحِيَّةِ ، فَتَقَبَّلْ مِنْهُ كَمَا تَقَبَّلْتَ مِنْ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ ، وَسَيِّدِنَا مُحَمَّدْ ، فَاجْعَلْهَا مَطِيَّتَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ ،
Ya Allah ! ini adalah kurbannya si …... sebagai ni'mat dari Engkau kepadanya dan sebagai pendekatan diri kepada Engkau dengan Kurban ini. Karenanya, terimalah kurbannya, sebagaimana Engkau telah menerima kurbannya Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad SAW. Jadikalah kurban ini kendaraannya pada hari kiamat. Wahai Tuhan yang Maha Penyayang.Doa Menyembelih Hewan Kurban
untuk Tujuh Orang
بِِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ * اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ * اللهُ أَكْبَرْ ، اللهُ أَكْبَرْ ، اللهُ أَكْبَرْ ، وَلِلهِ الْحَمْدُ * اللَّهُمَّ هذِهِ أُضْحِيَّةُ ............ نِعْمَةً مِنْكَ عَلَيْهِمِْ ، وَتَقَرُّبًا اِلَيْكَ بِهذِهِ اْلأُضْحِيَّةِ ، فَتَقَبَّلْ مِنْهُمْ ، كَمَا تَقَبَّلْتَ مِنْ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ ، وَسَيِّدِنَا مُحَمَّدْ ، فَاجْعَلْهَا مَطِيَّتَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Ya Allah ! ini adalah kurbannya si …... sebagai ni'mat dari Engkau kepada mereka dan sebagai pendekatan diri mereka kepada Engkau dengan Kurban ini. Karenanya, terimalah kurban mereka, sebagaimana Engkau telah menerima kurbannya Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad SAW. Jadikalah kurban ini kendaraan mereka pada hari kiamat. Wahai Tuhan yang Maha Penyayang.Keterangan : Semua doa menyembelih diatas, bila yang menyembelih orang lain, bukan si pengorban sendiri. Namun bila si pengurban sendiri yang menyembelih, maka doanya sebagai berikut :</span>
Doa Menyembelih Hewan Kurban
بِِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ * اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ * اللهُ أَكْبَرْ ، اللهُ أَكْبَرْ ، اللهُ أَكْبَرْ ، وَلِلهِ الْحَمْدُ * اللَّهُمَّ هذِهِ أُضْحِيَّتِي نِعْمَةً مِنْكَ عَلَيَّ ، وَتَقَرُّبًا اِلَيْكَ بِهذِهِ اْلأُضْحِيَّةِ ، فَتَقَبَّلْ مِنِّي كَمَا تَقَبَّلْتَ مِنْ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ ، وَسَيِّدِنَا مُحَمَّدْ ، فَاجْعَلْهَا مَطِيَّتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ ،
Ya Allah ! ini adalah kurbanku sebagai ni'mat dari Engkau yang diberikan kepadakua dan sebagai pendekatan diriku kepada Engkau dengan Kurban ini. Karenanya, terimalah kurban ku ini, sebagaimana Engkau telah menerima kurbannya Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad SAW. Jadikalah kurban ini kendaraanku pada hari kiamat. Wahai Tuhan yang Maha Penyayang
TAMAT
هذا آخر ما يسره الله لى نقله فى هذه الوريقات ، فالله أسأل أن يكسوها ثياب القبول ، بجاه نبيه طه الرسول ،
صلى الله عليه وعلى آله وصحبه والتابعين ، صلاة دائمة بدوام الأيام والفصول ،والحمد لله رب العالمين
كتبه الفقير الى رحمة ربه الغنى الحاج محمد فخرالدين البنتنى
المدرس بمعهد الأربعين العشيرة الشافعية بجاكرتا
Tidak ada komentar:
Posting Komentar