Senin, 29 April 2013

19 hadist nabi mengenai wanita

Subhanallah ternyata wanita itu lebih mulia daripada laki-laki
mau tau alasannya kenapa wanita lebih mulia daripada laki-laki
simak beberapa hadist nabi mengenai wanita …  :)

1. Doa perempuan lebih makbul daripada lelaki karena sifat penyayangnya yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah akan hal tersebut, jawab baginda, “Ibu lebih penyayang daripada bapak dan doa orang
yang penyayang tidak akan sia-sia”.
2. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah mencatatkan baginya setiap hari dengan 1.000 kebajikan dan menghapuskan darinya 1.000 kejahatan.
3. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah.
4. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.
5. Apabila telah lahir anak lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan..
6. Apabila semalaman ibu tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah memberinya pahala seperti memerdekakan 70 hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah.
7. Barangsiapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seumpama orang yang sentiasa menangis karena takut akan Allah dan orang yang takut akan Allah, akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.
8. Barangsiapa membawa hadiah, (barang makanan dari pasar ke rumah lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedekah. Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki. Maka barangsiapa yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak NabiIsmail.
9. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu daripada suaminya(10. 000 tahun).
10. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana saja yang dikehendaki.
11. Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 1.000 lelaki yang soleh.
12. Aisyah berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita? Jawab Rasulullah, “Suaminya. “Siapa pula yang berhak terhadap lelaki?” Jawab Rasulullah, “Ibunya”.
13. Apabila memanggil akan engkau dua orang ibu bapakmu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.
14. Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung diudara, malaikat di langit, matahari dan bulan semua beristighfar baginya selama dia taat kepada suami serta menjaga sembahyang dan puasanya.
15. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.
16. Syurga itu di bawah tapak kaki ibu.
17. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku Nabi SAW) di dalam syurga.
18. Barangsiapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta bertanggungjawab, maka baginya syurga.
19. Dari Aisyah r.a., Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuan lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka.

Selasa, 09 April 2013

Akibat Berbakti kepada Orang Tua

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Sebagaimana kita maklumi bahwa setiap manusia mengharapkan dan mengidamkan kebahagiaan dan kesuksesan di dunia dan akhirat, memperoleh kemudahan dan keluasan pintu rizki, dan keberkahan di dalamnya. Untuk itu, kita harus mengenal rambu-rambu yang dapat mengantarkan kita padanya. Juga akibat-akibat durhaka pada mereka, agar kita terhindar dari hambatan dan penghalang untuk meraih harapan dan cita-cita.
Karena profesionalisme sangat tidak cukup untuk mengantarkan kita pada cita-cita. Bahkan limpahan rizki dan materi pasti juga tidak cukup untuk mengantarkan manusia pada kebahagiaan dan kesuksesan yang sejati di dunia dan akhirat. Bahkan justru sebaliknya, materi yang melempah sering menghantam kehidupan manusia. Sehingga ia terjatuh ke dalam kesengsaan batin, dan penderitaan yang abadi di akhirat. Untuk itu, kita sangatlah butuh pada bantuan dari Allah dan Rasul-Nya serta Ahlul baitnya untuk mengenal secara baik rambu-rambu tersebut.

Allah swt menegaskan dalam firman-Nya:
“Rendahkan dirimu terhadap mereka dengan penuh kasih saying, dan ucapkan: “Duhai Tuhanku, sayangilah mereka berdua sebagaimana mereka telah mendidikku di waktu kecil.” (Al-Isra’: 24).
Rasulullah saw bersabda:
“Berbaktilah kamu pada orang tuamu, niscaya anak-anakmu akan berbakti padamu. Jagalah kesucian isteri orang lain, niscaya kesucian isterimu akan terjaga.” (Al-Wasail 20: 356)

Berbakti tidak cukup hanya saat mereka hidup
Rasulullah saw pernah ditanyai: “Siapakah yang paling besar haknya terhadap seseorang?” Beliau menjawab: “Kedua orang tuanya.” Kemudian beliau bersabda: “Sesungguhnya ada orang yang berbakti kepada kedua orang tuanya ketika mereka hidup, jika ia tidak memohonkan ampunan untuk mereka setelah meninggal, maka ia dicatat sebagai anak yang durhaka kepada keduanya. Dan sungguh ada orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya ketika mereka hidup, tapi sesudah mereka meninggal ia memperbanyak istighfar untuk keduanya, maka ia dicatat sebagai anak yang berbakti.” (Mustadrak Al-Wasâil 2: 112)

Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: “Sungguh ada seorang hamba yang berbakti kepada kedua orang tuanya ketika mereka hidup; tetapi setelah mereka meninggal, ia tidak menunaikan hutangnya, tidak memohonkan ampunan untuk mereka, maka Allah mencatat ia sebagai anak yang durhaka. Sungguh ada seorang hamba yang durhaka kepada kedua orang tuanya; tetapi setelah mereka meninggal ia menunaikan hutangnya dan memohonkan ampunan untuk mereka, maka Allah mencatat ia sebagai anak yang berbakti kepada mereka.”

Tingkat kewajiban berbakti pada orang tua
Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata: “Berbakti kepada kedua orang tua adalah kewajiban yang paling besar.” (Mustadrak Al-Wasâil 15: 178)
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Ada tiga hal yang wajib dilaksanakan: Menunaikan amanat kepada orang yang baik atau yang zalim, memenuhi janji kepada orang yang baik atau yang zalim, dan berbakti kepada kedua orang tua yang baik atau yang zalim.” (Mustadrak Al-Wasâil 15: 179)
Akibat-Akibat berbakti kepada Orang Tua
Sebagaimana durhaka pada mereka berdampak ke dalam kehidupan, juga berbakti kepada mereka memiliki dampak dan akibat positif ke dalam kehidupan kita. Akibat-akibat itu antara lain:

Diridhai oleh Allah Azza wa Jalla
Dalam hadis Qudsi Allah swt berfirman: “Sesungguhnya yang pertama kali dicatat oleh Allah di Lawhil mahfuzh adalah kalimat: ‘Aku adalah Allah, tiada Tuhan kecuali Aku, barangsiapa yang diridhai oleh kedua orang tuanya, maka Aku meri­dhainya; dan barangsiapa yang dimurkai oleh keduanya, maka Aku murka kepadanya.” (Jâmi’us Sa’adât, penghimpun kebahagiaan, 2: 263).

Disayangi oleh Allah swt

Rasulullah saw bersabda kepada Ali bin Abi Thalib (sa): “…Wahai Ali, Allah menyayangi kedua orang tua yang melahirkan anak karena keberbaktiannya kepada mereka. Wahai Ali, barangsiapa yang membuat sedih kedua orang tuanya, maka ia telah durhaka kepada mereka.” (Al-Faqîh 4: 371)

Ya Allah
Indahkan kepada mereka ucapanku
Haluskan kepada mereka tabiatku
Lembutkan kepada mereka hatiku
Jadikan aku orang yang sangat mencintai mereka

Ya Allah
Jangan biarkan daku lupa untuk menyebut nama mereka sesudah shalatku
pada saat-saat malamku, pada saat-saat siangku

Ya Allah
Jika ampunan-Mu lebih dahulu datang kepada mereka,
izinkan mereka untuk memberi pertolongan kepadaku
Jika ampunan-Mu lebih dahulu sampai kepadaku,
izinkan aku untuk memberi pertolongan kepada mereka
Sehingga dengan kasih sayang-Mu kami berkumpul di rumah-Mu yang mulia
di tempat ampunan dan kasih-Mu
Sungguh Engkau Pemilik karunia yang besar dan anugerah yang abadi
Engkaulah Yang maha Pengasih dari semua yang mengasihi

Kebahagiaan dan Sakinah dalam rumah tangga

Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang percaya kepadaku tentang berbakti kepada kedua orang tua dan menjalin silaturrahmi, maka aku akan menjaminnya dalam hal penambahan harta, penambahan umur, dan sakinah dalam rumah tangganya.” (Mustadrak Al-Wasâil 15: 176)

Diridhai oleh Allah swt
Imam Ja’far Ash-Shaqiq (sa) berkata: “Takutlah kamu kepada Allah, dan janganlah durhaka kepada kedua orang tuamu, karena ridha mereka adalah ridha Allah dan murka mereka adalah murka Allah.” (Al-Kafi 2: 349)

Menambah umur dan Rizki
Imam Ja’far (sa) berkata: “Jika kamu ingin ditambah umurmu oleh Allah, maka bahagiakan kedua orang tuamu. Berbakti kepada mereka dapat menambah rizki.” (Al-Wasâil 18: 371).

Kemudahan saat sakaratul maut
Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang ingin memperoleh kemudahan saat sakaratul maut, maka hendaknya ia menjalin silarurrahim dengan karabatnya, dan berbakti kepada kedua orang tuanya.” (Bihârul Anwâr 74: 66)

Kemudahan perhitungan amal pada hari kiamat
Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: “Berbakti kepada orang tua dan menjalin silaturrahmi akan dimudahkan hisab amalnya…” (Mustadrak Al-Wasâil 15: 177)

Wassalam

JAWAHIRUL KALAMIYAH_Sekelumit Uraian

Pertemuan ke-1
Soal : Apakah yang dimaksud dengan akidah Islamiyah ? Jawab : Akidah Islamiyah ialah perkara-perkara yang diyakini oleh penganutnya, yakni mereka yang menetapkan kebenarannya
Soal : Apakah yang dimaksud dengan Islam ? Jawab : Islam ialah : pengakuan dengan lisan, dan membenarkan dengan hati bahwa semua yang disampaikan oleh Nabi Muhammad S.A.W adalah hak dan benar.
Soal : Ada berapakah rukun akidah Islamiyah itu ? Jawab : Rukun akidah Islamiyah itu ada enam perkara. Pertama, Iman kepada Allah Ta’ala. Kedua, Iman kepada malaikat-Nya. Ketiga, Iman kepada kitab-kitab-Nya. Keempat, Iman kepada raul-rasul-Nya. Kelima, Iman kepada hari akhir. Keenam, Iman kepada takdir baik dan buruk.

Pertemuan Ke-2
Soal : Bagaimanakah pokok terpenting iman kepada Allah SWT ? Jawab : Dengan meyakini sesungguhnya Allah SWT. mempunyai sifat sempurna, dan Maha Suci Dia dari berbagai sifat kekurangan.
Soal : Bagaimanakah perincian akan iman kepada Allah SWT ? Jawab : Ialah kita meyakini sesungguhnya Allah SWT . mempunyai sifat : Wujud, Terdahulu, Kekal, Berbeda dengan makhlukNya, Bendiri Sendiri, Esa, Hidup, Mengetahui, Kuasa, Berkehendak, Mendengar, Melihat, dan Berfirman. Dan sesungguhnya Ia yang hidup, Maha Mengetahui, Maha Kuasa, Maha Berkehendak, Maha Mendengar, Maha Melihat, dan yang Maha Berfirman.
Soal : Bagaimanakah cara meyakini keberadaan Allah SWT ? Jawab : Dengan meyakini sesungguhnya Allah SWT. itu ada. Keberadaan Allah itu dengan Zat-Nya sendiri. Tidak ada sesuatupun yang mengantarai-Nya. Dan sesungguhnya adanya Allah itu wajib. Mustahil kalau ditemukan bahwa Allah itu tidak ada.