Rabu, 29 Februari 2012

Ziyarah 7 Wali Pulau Dewata



Pulau Dewata Bali.. Pulau indah dan mempesona dengan arsitektur pura-pura dan budaya hindu yang sangat kental dan masih dijaga sampai sekarang. Akan tetapi terdapat 7 makam Awlia yang juga tetap dilestarikan disana.
Pawa wali di pulau bali ini biasa disebut Wali Pitu yaitu wali yang berjumlah 7 orang yaitu :
1. Pangeran Mas Sepuh alias Raden Amangkuningrat
2. Habib Umar Maulana Yusuf
3. Habib Ali Bin Abu Bakar Bin Umar Bin Abu Bakar Al Khamid
4. Habib Ali Bin Zaenal Abidin Al Idrus
5. Syeh Maulana yusuf Al Magribi
6. Habib Ali Bin Umar Bafaqih
7. Syeikh Abdul Qodir Muhammad
Ketujuh wali tersebut tersebar di pulau bali.
Ada didaerah pantai, ada juga diatas pegunungan dan didaerah utara serta selatan.Keberadaan makam2 wali pitu memang tidak seperti wali songo yang benar-benar dirawat dan dijaga dengan baik, akan tetapi kondisi makam tetap masih terawat bahkan ada juru kunci yang berasal dari pendeta hindu yang setia menjaga makam turun menurun.
Perjalanan ke Keramat Pantai Seseh
Salah satu dari wali pitu ini adalah Pangeran Mas Sepuh atau biasa disebut dengan keramat pantai seseh. Letak makanya yaitu di pantai Seseh di Desa Munggu Kec. Mengwi Kab. Badung. Lokasi pantai ini cukup dekat dengan pura tanah lot, yaitu sekitar 1,5 jam perjalanan dari kota Kuta Bali kearah utara menyusuri pantai barat.
Tidak banyak travel ataupun driver yang mengerti makam ini karena biasanya biro pariwisata hanya mengantar ke tempat-tempat wisata pada umumnya. Keberadaan pantai seseh sekitar 5 Km dari Tempat wisata tanah lot, yaitu disebuah pertigaan yang turunke bawah di kecamatan Mengwi. Jalan yang ditempuh cukup kecil melewati sawah-sawah yang hijau menguning cukup indah, yang selanjutnya memasuki sebuah desa adat hindu yang sangat kultural. Di desa tersebut terdapat banyak pura-pura keramat yang berjejeran sampai ke Pantai.
Makam Keramat pantai seseh terletak diujung jalan disamping pantai.
Sekilas kita bisa melihat makam ini seperti sebuah pura yang tertutup dan terkunci. Kita bisa meminta kunci kepada juru kuncinya seorang pendeta hindu yang berada tidak jauhdari makam. Keluarga pendeta tersebut atau biasa disebut Engku telah menjaga makam ini turun menurun.
Dan ada satu hal yang menarikya itu di keluarga mereka dilarang memakan babi sebagai perhormatan kepada makam pangeran mas sepuh.
-Sejarah Pangeran Mas Sepuh
Tidak banyak sejarah yang bisa ditemukan dari kisah Pangeran Mas sepuh. Nama beliau sebenarnya adalah Pangeran Mangkuningrat atau Raden Mas Sepuh yang berasal dari Belambangan ( Jawa ). Beliau berketurunan dari ibunya yang beragama islam berasal dari Belambangan, dan ayahnya seorang Raja dari Kerajaan Mengwi di Bali yang masih beragama Hindu.
Pangeran Mas Sepuh merupakan gelar. Nama sebenarnya adalah Raden Amangkuningrat, yang terkenal dengan nama Keramat Pantai Seseh. Ia merupakan Putra Raja Mengwi I yang beragama Hindu dan ibunya berasal dari Blambangan (Jatim) yang beragama Islam.
Sewaktu kecil, beliau sudah berpisah dengan ayahandanya dan diasuh oleh ibundanya di Blambangan. Setelah dewasa, Pangeran Mas Sepuh menanyakan kepada ibunya tentang ayahandanya itu. Setelah Pangeran Mas Sepuh mengetahui jati dirinya, ia memohon izin pada ibunya untuk mencari ayah kandungnya, dengan niat akan mengabdikan diri. Semula, sang ibu keberatan, namun akhirnya diizinkan juga Pangeran Mas Sepuh untuk berangkat ke Bali dengan diiringi oleh beberapa punggawa kerajaan sebagai pengawal dan dibekali sebilah keris pusaka yang berasal dari Kerajaan Mengwi.
Setelah bertemu dengan ayahnya, terjadilah kesalahpahaman karena baru sekali ini mereka berdua bertemu. Akhirnya, Pangeran Mas Sepuh beranjak pulang ke Blambangan untuk memberi tahu ibunya tentang peristiwa yang telah terjadi. Dalam perjalanan pulang, sesampainya di Pantai Seseh, Pangeran Mas Sepuh diserang oleh sekelompok orang bersenjata tak dikenal sehingga pertempuran tak dapat dihindari.
Melihat korban berjatuhan yang tidak sedikit dari kedua belah pihak, keris pusaka milik Pangeran Mas Sepuh dicabut dan diacungkan ke atas dan seketika itu ujung keris mengeluarkan sinar dan terjadilah keajaiban, kelompok bersenjata yang menyerang tersebut mendadak lumpuh, bersimpuh diam seribu bahasa. Setelah mengetahui hal tersebut, Pangeran Mas Sepuh berkata:
“Hai, Ki Sanak! mengapa kalian menyerang kami dan apa kesalahan kami?” Mereka diam tak menjawab. Akhirnya diketahui bahwa penyerang itu masih memiliki hubungan kekeluargaan, dilihat dari pakaian dan juga dari pandangan batiniah Pangeran Mas Sepuh.
Akhirnya, keris pusaka dimasukkan kembali ke dalam karangkanya dan kelompok penyerang tersebut dapat bergerak kemudian memberi hormat kepada Pangeran Mas Sepuh. Tidak lama setelah kejadian tersebut, Pangeran Mas Sepuh meninggal dunia dan dimakamkan di tempat itu juga. Sampai sekarang, makamnya terpelihara dengan baik dan selalu diziarahi oleh umat Islam dari berbagai wilayah di Nusantara.
-Kisah Pangeran Mas sepuh
Satu karomah yang diberikan Allah kepada Pangeran Mas Sepuh ialah kemampuan berjalan diatas permukaan air. Kesaktian yang luar biasa yang dimiliki Paneran Mas Sepuh ternyata memunculkan rasa kecemburuan dianara putra-putra Raja Mengwi. Bahkan suatu ketika saat Pangeran Mas Sepuh diperintahkan untuk menuju Taman Ayun (tempat peristirahatan keluarga Raja) di Mengwi. Taman Ayun dikelilingi danau mengitari bangunan lengkap dengan taman indahnya. Tanpa diduga, saat Pangeran Mas Sepuh berjalan diatas air danau dan bersila diatas bunga teratai, terlihat oleh prajurit kerajaan. Tentu apa yang disaksikan prajurit kerajaan tersebut sungguh menggegerkan seluruh Istana.
Selain karomah tersebut, Panggran Mas Sepuh juga dikenal mampu mengobati berbagai macam penyakit. Bahkan, tak sedikit ‘dukun’ yang mencari ilmu untuk belajar cara pengobatan. Namun, yang paling mencengangkan serta sempat disaksikan pasukan kerajaan Mengwi ialah saat Pangeran Mas Sepuh dalam perjalanan menuju Bali dari Kerajaan Blambangan (Jawa) terlihat hanya berjalan diatas air laut. Pangeran Mas Sepuh tampak tenang beralan diantara deburan sertagulungan ombak.
Cerita lain adalah sewaktu Panegran Mas sepuh teh dewasa Setelah Pangeran Mas Sepuh dan mengetahui jati dirinya yang merupakan putra Raja Mengwi Bali , maka ia memohon izin pada ibunya untuk mencari ayah kandungnya, Raja Mengwi ke-I, dengan dibekali sebilah keris pusaka yang berasal dariKerajaan Mengwi dan niat akan mengabdikan diri.
Namun, setelah bertemu dengan ayahnya, terjadilah kesalahpahaman. Akhirnya Pangeran Mas Sepuh beranjak pulang ke Blambangan untuk memberitahu ibunya tentang peristiwa yang telah terjadi. Namun dalam perjalanan pulang, sesampainya di Pantai Seseh, Pangeran Mas Sepuh diserang sekelompok orang bersenjata yang tak dikenal, sehingga pertempuran tak dapat dihindari lagi. Melihat korban berjatuhan yang tidak sedikit dari kedua belah pihak, keris pusaka milik Pangeran Mas Sepuh dicabut dan diacungkan ke atas, seketika itu ujung keris mengeluarkan sinar dan terjadilah keajaiban, kelompok bersenjata yang menyerang tersebut mendadak lumpuh, bersimpuh diam seribu bahasa. Akhirnya diketahui kalau penyerang itu masih ada hubungan kekeluargaan, hal ini dilihat dari pakaian dan juga dari pandangan bathiniyah Pangeran Mas Sepuh. Akhirnya kerispusaka dimasukkan kembali dalam karangkanya, dan kelompok penyerang tersebut dapat bergerak dan kemudian memberi hormat kepada Pangeran Mas Sepuh.
>> Cerita dari beberapa sumber

Perasaan Malu Seorang Perempuan


Suatu ketika, tatkala al-Imam Abu Hanifah an-Nu’man radliyallahu’anh sedang duduk-duduk untuk memberikan pelajaran dan nashehat kepada para murid-muridnya, tiba-tiba datanglah seorang perempuan yang kemudian duduk lalu dengan penuh tatakrama, bergerak mendekati tempat sang Imam.

Setelah cukup dekat, tiba-tiba perempuan tersebut mengeluarkan dari kantong bajunya sebuah apel yang dikedua sisi buah apel tersebut sebagian berwana merah dan sebagian lagi berwarna kuning lalu meletakkan apel tersebut di depan sang Imam tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

Kemudian dengan tenang sang Imam mengambil buah apel tersebut lalu membelahnya menjadi dua.

Setelah sang Imam melakukan hal tersebut, tiba-tiba perempuan itu bangun lalu beranjak pergi meninggalkan majelis sang Imam.

Murid-murid sang Imam yang menyaksikan kejadian itu tak habis pikir, apa gerangan yang dikehendaki oleh perempuan tersebut sehingga berperilaku demikian di hadapan mereka dan sang Imam.

Tak tahan dengan tanda besar yang menghinggapi kepala para murid-murid tersebut, salah seorang diantara mereka memberanikan diri untuk ambil suara menanyakan apa gerangan yang dikehendaki oleh si perempuan sehingga berbuat demikian.

Kemudian dengan bijak dan penuh wibawa sang Imam menjelaskan;

“Sesungguhnya perempuan yang kalian saksikan tadi sedang mengalami haidl yang kadang-kadang darah haidlnya berwarna merah seperti sebagian sisi dari apel ini dan terkadang berwarna kuning seperti sebagian sisi yang lain.”

“dia ingin menanyakan padaku, mana diantara kedua warna darah tersebut yang masuk kategori haidl dan mana yang masuk kategori suci?!”.

“tetapi karena sifat malunya yang besar, dan didorong oleh kesadarannya bahwa menuntut ilmu tidak boleh dikalahkan oleh sekedar rasa malu…maka dia gunakanlah apel tersebut sebagai sarana bertanya padaku.”

“kemudian aku membelah apel yang dibawanya untuk aku perlihatkan kepadanya bagian dalam dari apel  tersbut.”

“hal itu aku lakukan, karena aku bermaksud mengajarkan kepadanya, bahwasanya kamu belum suci dari haidl sebelum kamu melihat cairan yang berwarna putih sebagaimna warna dari bagian dalam apel tersebut.”

“setelah aku lakukan itu, dia langsung memahaminya, kemudian perempuan tersebut beranjak pergi.”

Syaikh Yasin Isa Al-Fadani ‘Ulama Ensiklopedia (1916-1990)

Dalam dekad lima puluhan yang lalu,halaqah hadis SYAIKH MUHAMMAD YASIN AL PADANGI dibanjiri ramai penuntut dari dalam dan luar Mekkah,untuk mendengar kuliah hadis yang disampaikan oleh Syeikh Yasin serta memperolehi sanad hadis yang istimewa.Penuntut-penuntut dari Malaysia juga tidak ketinggalan untuk turut bersaing dalam halaqah ini.
Tokoh yang sedang diperkatakan disini ialah Syaikh Yasin seorang ulama ensiklopedia.Beliau pakar dalang bidang hadis .fiqh,usul fiqh dan ilmu falak.Kepakaran beliau dalam bidang hadis dapat dilihat pada gelaran para ulama pada beliau iaitu “Musnid Dunya”Nama penuh beliau Abu al-Faid Muhammad Yasin Bin Isa al-Fadani ,dilahirkan pada tahun 1335 H/1916 M di daerah Padang Indonesia dan wafat di Makkah pada 28 Dzulhijjah 1410 H/21 Julai 1990 M pada hari Khamis malam Jumaat.
Riwayat Syeikh al-fadani yang coba Saya paprkan ini, bukan ulama tempatan yang biasa diperkenalkan melalui akhbar dan majalah, bukan seorang Tuanguru yang pernah membuka pondok lalu namnya terukir bersama nam kampong, pondok dan jama’ahnya.Tetapi beliau seorang Ulama yang standing dengan nama seperti Imam Abu al-Taib Syamsyuddin al-‘Azim Abadi dan Syeikh Muhammad Khalil as-Saharanpuri.Syeikh al-Fadani bertemu dengan dua nama ini dalam satu senarai kerana mereka merupakan pengarang kitab Syarah Sunan Abu Daud,salah sebuah koleksi hadis yang mahsyur.
Tokoh ini seorang ulama yang terkenal sebagai luas pengetahuannya dalam bidang
hadis ,terutama dalam pengkhususan sanad dan musalsalat. Jesteru beliau diberi julukan Musnid al-‘Asr.
Tidak terkejut jiika Syeikh al-Fdani dikejar dan diburu oleh pencipta sanad hadis untuk mendapatkan silsilahnya yang lebih tinggi.Kepentingan sanad dalam perawian hadis digambarkan oleh Imam Abdullah Ibn Mubarak rahimullah ta’ala sebagai keperluan untuk mempertahankan agama Islam itu sendiri..Sehubungan ini, beliau berkata :
واو لا الاسناد لقل من شاء ما شاء الاسناد من الدين
“Sanad sebahgian daripada agama ,tanpa sanad orang bebas bercakap apa yang disukainya”
Sejarah mencatatkan para ulama hadis pernah merantau berbulan lamanya demi mendapatkan satu hadis menerusi sanad yang tinggi dan dipercayai ada di negeri –negeri tertentu,mereka sedia membelanjakan peruntukan yang besar,kadang-kadang hanya untuk mendapatkan satu hadis.
Pujian para Ulama 
1. Syekh Zakaria Abdullah Bila teman dekat pendiri Nahdlatul Wathan yaitu Syekh M. Zainuddin pernah berkata, “waktu saya mengajar Qawa’idul-Fiqhi di Shaulatiyyah, seringkali mendapat kesulitan yang memaksa saya membolak balik kitab-kitab yang besar untuk memecahkan kesulitan tersebut. Namun setelah terbit kitab Al-Fawa’idul-Janiah karangan Syekh Yasin… menjadi mudahlah semua itu, dan ringanlah beban dalam mengajar. 
2. Seorang ahli Hadits bernama Sayyid Abdul Aziz Al-Qumari pernah memuji dan menjuluki beliau sebagai kebanggaan Ulama Haramain dan sebagai Muhaddits. 
3. Doctor Abdul Wahhab bin Abu Sulaiman (Dosen Dirasatul ‘Ulya Universitas Ummul Qura) di dalam kitab: الجواهر الثمينة في بيان أدلة عالم المدينة berkata: Syekh Yasin adalah Muhaddits, Faqih, Mudir Madrasah Darul-Ulum, pengarang banyak kitab dan salah satu Ulama Masjid Al-Haram… 
4. Syekh Umar Abdul-Jabbar berkata didalam surat kabar Al-Bilad (jumat 24 Dzulqaidah 1379H/ 1960M): “…bahkan yang terbesar dari amal bakti Syekh Yasin adalah membuka madrasah putri pada tahun 1362H. Dimana dalam perjalanannya selalu ada rintangan, namun beliau dapat mengatasinya dengan penuh kesabaran dan ketabahan… 
5. Assayyid Abdurrahman bin Muhammad bin Abdurrahman Al-Ahdal sebagai Mufti negeri Murawah Yaman saat itu, mengarang sebuah syiir yang panjang husus untuk memuji Syekh Yasin Al-Fadani Berikut saya nukilkan satu bait saja yang berbunyi: 
أنت في العلم والمعاني فريد…… وبعقد الفخار أنت الوحيد 
“Engkau tak ada taranya dalam ilmu dan hakekat, Dibangun orang kejayaan kaulah satu-satunya yang jaya” 
6. Doctor Yusuf Abdurrazzaq sebagai dosen kuliah Ushuluddin Universitas Al-Azhar cairo juga memuji beliau dengan perkataan dan syiir yang panjang, saya nukilkan satu bait saja yang bunyinya: 
أنت فينا بقية من كرام……لا ترى العين مثلهم إنسانا 
“Engkau di tengah kami orang terpilih dari orang terhormat, tak pernah mata melihat manusia seumpama mereka.” 
7. Ustaz Fadhal bin M. bin Iwadh Attarimi-pun berkata: 
فيا طالب العلم لب نداء……ياسين وافرح بهذا القرى 
“Wahai pencari ilmu sambutlah panggilan Yasin, bergembiralah dengan sajian yang ia sajikan,” 
8. Doctor Ali Jum’ah yang menjabat sebagai Mufti Mesir dalam kitab Hasyiah Al-Imam Al-Baijuri Ala Jauharatittauhid yang ditahqiqnya, pada halaman 8 mengaku pernah menerima Ijazah Sanad Hadits Hasyiah tersebut dari Syekh Yasin yang digelarinya sebagai مسند الدنيا Musnid Addunia… 
9. Al-Habib Assayyid Segaf bin Muhammad Assagaf seorang tokoh pendidik di Hadramaut (pada tahun 1373H) menceritakan kekaguman beliau terhadap Syekh Yasin, dan menjulukinya sabagai “Sayuthiyyu Zamanihi”. Beliau juga mengarang sebuah syiir untuk memuji beliau, berikut saya nukilkan dua bait saja yang bunyinya sebagai berikut: 
لله درك يا ياسين من رجل……أم القرى أنت قاضيها ومفتيها 
في كل فن وموضوع لقد كتبا ……يداك ما أثلج الألباب يحديها 
“Bagus perbuatanmu hai Yasin engkau seorang tokoh 
dari Ummul Qura engkau Qhadi dan Muftinya.” 
“Setiap pandan judul ilmu tertulis dengan dua tanganmu, 
Alangkah sejuknya akal pikiran rasa terhibur olehnya.” 

10. Assayyid Alawi bin Abbas Al-Maliki sebagai guru Madrasah Al-Falah dan Masjid Al-Haram, Syekh M. Mamduh Al-Mishri dan Al-Habib Ali bin Syekh Balfaqih Siun Hadramaut dan Ulama lainnya, pernah memuji karangan-karangan beliau… 
11. Doctor Yahya Al-Gautsani bercerita, pernah ia menghadiri majlis Syekh Yasin untuk mengkhatam Sunan Abu Daud. Ketika itu hadir pula Muhaddits Al-Magrib Syekh Sayyid Abdullah bin Asshiddiq Al-Gumari dan Syekh Abdussubhan Al-Barmawi dan Syekh Abdul-Fattah Rawah. 
12. H.M.Abrar Dahlan berkata: “yang membuat beliau lepas dari sorotan publikasi ialah karena ia telah menjadi lambang Ulama Saudi yang “bukan Wahabi” yang tersisa di Makkah. Walaupun begitu ia diakui juga oleh ulama Wahabi sebagai Ulama yang bersih dan tidak pernah menyerang kaum Wahabi… 
Syeikh Yasin murid yang sangat rajin dan tekun dalam menuntut ilmu dan belajar pada ulama , maka tidak hairan kalau beliau mempunyai banyak guru, diantara guru-gurunya adalah:
1. Syeikh Muhammad Ali bin Husain bin Ibrahim al-Maliky al-Makky
2. Syeikh Abi Ali Hasan bin Muhammad Massath al-Makky
3. Syeikh Umar bin Hasan Al-Mahrasi al-Maliky
4. SyeikhUmar Bajunaid (Mufti as-Syafi’iyah)
5. Syeikh Said bin Muhammad al-Yamani
6. Syeikh Hasan Yamani
7. Syeikh Muhsin bin Ali al-Musawi al-Falembani al-Makky
8. Syeikh Abdullah Muhammad Ghozi al-Makky
9. Syeikh Ibrahim bin Dawud al-Fathoni al-Makky
10. Sayyid Alawy bin Abbas al-Maliky al-Makky
11. Sayyid Muhammad Amin Kutbi al-Makky
12. Syeikh Ahmad al-Mukhollalati al-Sami al-Makky
13. Syeikh Kholifah al-Hanadi al-Nabhani al-Bahraini al-Makky
14. Syeikh Ubaidillah bin al-Islam al-Sindi al-Duyubandi
15. Syeikh Husain Ahmad al-Faidz Abbadi
16. Syeikh Abdul Qodir bin Taufiq al-Halabi
17. Syeikh Muhammad Abdul baqi al-Laknawy al-Ansori
18. Syeikh Abdul hadi al-Midrasi
Mereka adalah sebagian dari guru-guru Syeikh Yasin dalam belajar kitab dan Ijazah Sanad Perawi hadist, dan masih banyak lagi guru-guru beliau, bahkan dalam ilmu Riwayat Sanad hadist beliau banyak menemui ulama-ulama dari berbagai Negara sampai 700 guru baik lelaki mahupun perempuan hanya demi mendapatkan Riwayat Sanad hadist.
KARYA ILMIAH DAN KARANGANNYA
*Dalam ilmu Hadist
1. Al-Durul al-Mandhut Sarah Sunan Abi Dawud 3 Jilid

2. Fatfu al-Allam Sarah Bulughu al-Maram 4 juz

*Ilmu Ushul Fiqh dan Qowaidul Fiqh

1. Bughyatu al-Mustaq sarah Luma’ Syeh Aby Ishaq 2 Juz

2. Hasiyah ala al-Ashbah wal al-Nadhoir fil furu’ al- Fiqhiyyah lil-Suyuty

3. Tatmimu al-Duhul Takliqot ala Madkholi al-Wusul ila al- Ilmi al-Ushul

4 . Al-Durru al-Nadhid hawasyi ala kitab al-Tamhid lil-Asnawi Al-Fawaid al-Janiyyah hasiyah ala al-Mawahibu al-

Saniyyah ala qowaid al-Fiqhiyyah

6. Ta’liqot ala al-luma’ al-Syeh Abi Ishaq

7. Idhoatu al-Nur al-Lami’ syarah al-Kaukabu al-Syathi’ (nadhom) Jam’u al-Jawami’

8. Hasiyah ala al-Talattufi sarah al-Ta’arruf fi al-Ushul Fiqhi

9. Nailu al-Ma’mul hasyiah ala Lubbi al-Ushul wa sarkhihi

Ghoyatu al-Wushul
*Dalam berbagai ilmu
1. Janiu al-Tsamar syarah Mandhumah Manazil al-Qomar

2. Al-Muhtadhor al-Muhadzab fi Ihtihroji al-Auqat wa al- qobilah bi al-Rub’i al-Mujib

3. Al-Mawahibu al-Jazilah sarah Tsamratu al-Wasilah fi al- Falaki

4. Tastnifu al-Sam’i Muhtashor fi ilmi al-Wadh’i

5. Bulghotu al-Mustaq fi ilimi al-Istiqaq

6. Manhalu al-Ifadah hawasi ala Risalati al-Bahsi Lathosyi Kubri Zadah

7. Husnu al-Shiyaghoh syarah kitab Durusi al-Balaghoh

8. Risalah fi al-Mantiqi

9. Ithafu al-Kholan Taudhihu Tuhfatu al-Ikhwan fi Ilmi al- Bayan li al-Dardiri

10. Al-Risalah al-Bayaniyyah ala Thoriqati al-Sual wa al-Jawab

*Dalam Ilmu Riwayat Sanad

1. Madmahu al-Wujdan fi Asanidi al-Syeh Umar Hamdan 3 Juz

2. Ithafu al-Ihwan bi Ikhtishori Madmahi al-Wujdan 2 Juz

3. Tanwiru al-Bashirah bi Turuqi al-Isnad al-Syahirah

4. Faidzu al-Rahman fi Tarjamati wa Asanidi al-Syeh Kholifah bin Hamdi al-Nabhan

5. Al-Qaulu al-Jamil bi Ijazati al-Sayyid Ibrahim Aqil

6. Faidzu al-Muhaimin fi Tarjamati wa Asanidi al-Sayyid Muhsin

7. al-Maslak al-Jaly fi Tarjamati wa Asanidi al-Syeh Muhammad Aly

Al-Waslu al-Sati fi Tarjamatiwa Asanidi al-Sihab Ahmad al-Mukhollalati

9. Asanidu Ahmad bin Hajar al-Haitami al-Makki

10. Al-Irsyadat fi Asanidi Kutub al-Nahwiyyah wa al-Shorfiyyah

11. Al-Ujalah fi al-Ahaditsi al-Musalsalah

12. Asma al-Ghoyah fi Asanidi al-Syeh Ibrahim al-Khozami fi al-Qiroah

13. Asanidu al-Kutub al-Hadisiyyah al-Sab’ah

14. Al-Iqdu al-Farid min Jawahiri al-Asanid

15. Ithafu al-Bararah bi Ahadisi al-Kutub al-Hadisiyyah al- Asyrah

16. Al-Riyadz al-Nadzrah fi Ahadisi al-Kutub al-Hadisiyyah al- Asyirah

17. Ithafu al-Mustafid bi Nuri al-Asanid

18. Qurratu al-Ain fi Asanidi A’lamu al-Haramain

19. Ithafu uli al-Himam al-Aliyyah bi al-Kalam ala al-Hadist al- Musalsal bi al-Awwaliyyah

20. Waraqat fi Majmuati al-Musalsalat wa al-Awa’il wa Asanid al-Aliyyah

21. Al-Durru al-Farid min Durari al-Asanid

22. Bughyatu al-Murid min Ulumi al-Asanid 4 Jilid

23. Al-Muqtathaf min Ithafi al-Akabir bi Marwiati Abdul Qadir al-Shodiqi al-Makky

24. Ihtishor Riyadhi Ahli Jannah min Atsari Ahli Sunnah li Abdi al-Baqi al-Ba’li al-Hambali

25. Faidzu al-Ilah al-Aly fi Asanidi Abdul Baqi al-Ba’li al- Hambali

26. Arbauna Haditsan mi Arba’ina Kitaban an Arbaina Syaikhan

27. Al-Arba’una al-Buldaniyyah Arba’una Haditsan an Arba’ina Syaihan an Arba’ina Baladan

28. Arbauna Hadistan Musalsal bi al-Nuhad ila al-Jalal al- Suyuti

29. Al-Salasilu al-Muhtarah bi ijazati al-Mu’arrih al-Sayyid Muhammad bin Muhammad Ziarah

30. Tidzkaru al-Masafi bi Ijazati al-Fahri Abdullah bin Abdul Karim al-Jarafi

31. Al-Nafhatu al-Makkiyah fi Al-Asanidi al-Makkiyah Ijazah li al-Nabighoh al-Khodhi Muhammad bin Abdullah al- Umari

32. Fathu al-Rabbi al-Majid fima li Asyakhi min Fara’idi al- Ijazah wa al-Asanid

33. Silsilatu al-Wuslah Majmu’ah Muhtarah min al-Ahadisti al- Musalsal

34. Al-Kawakibu al-Darari bi ijazati mahmud Said mamduh al-hohiri

35. Faidhul Mabdi bi ijazati al-Syeh Muhammad Iwad Mankhos al-Zubaidi

36. Al-Faidhu al-Rahmani bi Ijazati Samahati al-Allamah al Kabir Muhammad Taqi al-Ustmani
TULISAN ATAU TA’LIQ BELIAU DALAM TSABAT
1. Nihayatu al-Mathlab ala al-Abbi fi Ulumi al-Isnad wa al-Adab

2. Risalatani ala Tsabati al-Amir (al-Durru al-Nadhir wa al-Raudhu al-Nadhir fi Majmu’i al-Ijazat bi Tsabati al-Amir)

3. Risalati ala al-Awa’il al-Sunbuliyyah (al-Ujalah al-Makkiyyah wa al-Nafhatu al-Makiyyah )

4. Waraqat ala al-Jawahir al-Tsamin fi Arba’I an Hadistan min Ahadisti Sayyidi al-Mursalin, li al-Ajluni

5. Ithafu Albahi al-Sary ala Tsabati Abdul Rahman al-Kazbary

6. Ta’liqat ala Kifayati al-Mustafid li al-Syeh al-Turmusy

7. Tahqiqu al-Jami’ al-Hawi fi Marwiyati al-Syarqawi
Perintis Madrasah Banat
Kerana keprihatin beliau pada masyarakat Islam maka pada bulan Rabiulawal tahun 1362 H Syeikh Yasin merintiskan dan mendirikan Madrasah Ibtidaiyah banat atau putri di Syamiyyak Makkah al-Mukaramah Perjalanan Madrasah banat ini dari tyahun ke tahun berkembang pesat, halini terbukti semakin banyaknya pelajar dan alumni,kerana Madrasah banat ini adalah yang pertama di kota Makkah bahkan di kerajaan Saudi Arabi, sehingga pada tahun 13477 H didirikan Maha’ad Muallimat.
Syeikh Yasin wafat pada hari Kamis malam Jum’at tanggal 28 Dzulhijjah 1410 H disholatkan di masjid al-Haram dan dimakamkan di pemakaman Mu’alla Makkah al-Mukarramah.

Jika Bener....!

Jika benar kita ini akan mati mengapa pula kita cuba menjauhinya.
Bukankah lebih baik kita bersedia menghadapinya.
Jika benar mati itu pasti, mengapa pula kita masih berdiri dengan ego sendiri seolah-olah kita sudah tahu sakitnya mati.
Kita takut mati kerana tidak cukup lagi amal yang hendak dibawa sedangkan kita tahu yang kita tidak pernah mau menambah amal.
Mungkin hakikat sebenarnya kita takut mati kerana berpisahnya kita dengan dunia yang kita diami dan hilangnya keterikatan dengan orang yang kita cintai.  
Jika benar kita bijak, mengapa pula kita sering membuat keputusan yang salah.
Kita sering menggunakan apa yang kita panggil kepandaian untuk membuat satu-satu keputusan.  Kita kemudian cukup yakin yang keputusan yang kita buat itu adalah yang terbaik.
Namun hakikat sebenar ialah kita tidak pernah tahu sebenarnya apakah yang terbaik untuk kita.
Kita tidak pernah tahu bagaimanakah masa depan kita yang sebenarnya.
Kita membuat keputusan berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang kita ada.
Justeru tidak layak untuk kita mengatakan itu yang terbaik kerana yang terbaik hanyalah ada pada pengetahuan Allah yang Maha Esa. 
Jika benar kita beribadah kerana Allah swt, mengapa pula kita sering bercerita akan kedudukan kita di sisi Allah swt.
Bukankah kita hanya perlu beribadah tanpa perlu kita memikirkannya kerana Allah swt lebih tahu kelayakan kita.
Kita seringkali ego dalam melaksanakan ibadah.
Kita merasakan yang ibadah kita lebih sempurna dari yang lain sedang kita lupa ketidaksempurnaan itu adalah sempurnanya manusia.
Jika kita merasakan yang kita sudah sempurna maka kita sudah merosakkan kesempuranaan manusia itu.
Tiada siapa yang tahu sejauh mana kesempurnaan ibadah mereka melainkan Allah swt.
Justeru itu, bagaimanakah kita boleh mengadili ibadah kita sebagai sempurna atau kita menghakimi ibadah orang lain kurang sempurna. 
Jika benar kita berharap kepada Allah swt, mengapa kita masih terdetik di dalam hati ada yang lain untuk bergantung harap.
Kita mengatakan hanya Allah swt tempat kita memohon dan tempat kita berharap.
Namun apabila datang sesuatu hal, kita mula coba menyelesaikan masalah yang mendatang itu dengan mencari orang yang dapat membantu menyelesaikan.
Kita coba sedaya upaya mencari jalan keluar tanpa sadar Allah swt lebih mengetahui apa yang perlu kita lakukan untuk menyelesaikan masalah.
Kita lebih percaya apa yang kita lihat dari apa yang dijanjikan Allah swt.  
Jika benar kita Allah swt maha penyembuh, mengapa pula apabila datang kesakitan, kita lupa untuk merujuk kepadaNya apakah obat yang sesuai untuk kita.
Mengapa harus kita terus mencari obat yang belum tentu sesuai untuk kita tanpa meminta petunjuk dari Allah swt.
Kita yakin Allah swt maha pemyembuh namun jujurnya jauh di dalam sudut hati, obat itu adalah penyembuh.
Tidak pula saya mengatakan kita tidak perlu berobat tetapi sandaran penyembuhan itu secara tidak sadar sering diletakkan pada uobat yang sebenarnya hanyalah asbab.
Bukankah lebih baik kita meletakkan penyembuhan itu milik allah swt dan obat itu hanyalah sebab musabab terjadinya penyembuhan.
Bukankah lebih indah jika sedianya dilakukan secara jujur dengan hati dan rasa. 
Jika benar kita mencintai Allah, mengapakah di dalam hati masih ada ruang duniawi yang banyak.  Kita katakan bahawa Allah swt dan rasul menempat di tangga teratas dalam hati sanubari.
Namun sedianya hanya kata karena rasa tidak pula bersetuju.
Rasa cinta terhadap yang lain lebih tinggi nilainya dari nilai cinta kepada Allah swt dan rasul, bagaimana mungkin rasa menipu sedangkan rasa sentiasa berkata benar.
Benar kata belum tentu benar rasa… benar rasa sudah tentu benar kata.
Kita perlu melihat ke dalam diri, sejauh mana kebenaran kata berbanding rasa.  
Jika benar kita hidup berTuhan, mengapa kita sering melalaikan Allah swt.
Orang yang hidup berTuhan akan menjauhi sifat ego bahkan yang paling halus.
Orang yang hidupnya berTuhan akan membuat orang lain gembira dan tenang di sisinya kerana sifatnya yang pengasih.
Kita katakan yang kita berTuhan tetapi tanpa sadar kita sering memakai selendangNya.
Kita sombong dengan apa yang kita ada, kita merasakan kita lebih kenal Tuhan dari yang lain.  Jika benar kita berTuhan dan mencintaiNya, mengapakan harus kita bercerita tentang rahasiaNya di khalayak sedangkan rahsia tetaplah rahsia.  
Jika benar kita punya ilmu yang banyak, mengapa kita terhijab dari lebih memahami siapakah diri kita di sisi Allah swt.
Bukankah ilmu yang bagus itu membawa kepada kerendahan hati dan menjadikan kita manusia yang lebih menghormati orang lain.
Bukankah ilmu sebenar ilmu itu adalah belajar untuk tidak berilmu yang bermaksud ilmu untuk belajar untuk bergantung harap kepada Maha Empunya ilmu.
Kita sering terhijab dengan banyaknya ilmu yang kita pelajari hingga kita kadangkala menongkat langit.
Kita mungkin terlupa jika kita merasakan diri kita hebat, kita tidak mungkin sehebat ikan di laut yang tidak asin walaupun laut itu asin…
kita tidak mampu terbang setinggi burung tanpa bantuan alat… kita masih takut gigitan semut yang jauh lebih kecil dari manusia.  
Jika benar kita ingin berubah… berubahlah dari jiwa yang tidak tenang kepada jiwa yang tenang.  Tenang pula hanya datang dengan meningati Allah swt dengan sebenar-benar ingat.
Apabila jika sudah tenang maka berlakukan perubahan dalam kehidupan… berubahlah kegelapan kepada terang… lenyaplah ego timbullah kehambaan… robohlah ketergesaan berganti kerinduan.
Kerinduan yang terbit dari cinta nan sejati… cinta yang tidak berbelah bagi… hanya kepada Ilahi bukan diri sendiri.  Jika benar… jika benar…
Allhumma Waffiqna

Jadwal Ta'lim

Jadwal Ta'lim 

Diasuh Oleh : Guru Kami KH. Fakhruddin al Bantani



atau download klik di sini

Sabtu, 25 Februari 2012

Menutup Aurat

Suatu ketika, seorang Pria Muslim yang sedang berlibur bersama keluarganya di Paris prancis berkenalan dengan pria bule Kemudian Bule berdialog dengan Pria Muslim tersebut.

Pria Bule : Mengapa wanita agamamu harus menutup auratnya?

Pria Muslim : (Tersenyum sambil mengeluarkn 2 buah permen dari kantongnya. Lalu salah satunya dibuka bungkusnya, kemudian dilemparkan keduanya ke
Tanah.

Lalu bertanya kpd Pria Bule)
Pria Muslim : Antara keduanya itu, mana yg kamu pilih?

Pria Bule : Sudah tentulah yg masih di bungkus....

Pria Muslim : Begitulah ajaran agama kami, melihat dan menghormati wanita agar mereka lebih terpelihara dan istimewa..serta lebih terhormat sebagai manusia ....

KELAPA ATAU MUTIARA?

Untukmu kaum Hawa ...
Apabila kamu berteman dengan lelaki,  ingatlah setidak tidaknya terbuka dua pilihan terbentang

 PERTAMA...
kamu jadi seperti KELAPA...
mudah didapat ...
Mudah diparut...Dan mudah diperah..
dan diambil santannya...
lepas itu, ampasnya dibuang dah...

KEDUA...
Kamu menjadi sebutir MUTIARA..
berada di dasar lautan...
tersimpan rapi..
dilindungi kulit...
Tidak gampang dilihat..
apa lagi mendapatkannya..
hanya orang yang bertuah ...
berusaha menyelami dasar lautan...
Yang bisa memperolehnya..
harganya pun mahal sekali..
dan ia akan tersimpan selamanya..

jadi..
kamu tinggal pilih... Mau seperti KELAPA atau MUTIARA..
dibalik SANTAN..
menjadi penyedap makanan..
diperah segala kenikmatan..
dengan mudah jatuh menjadi titisan..
akhirnya habis kari dimakan...
pulut panggang sisi habis ditelan..
dan SANTAN hilang tak jadi ingatan..
yang terasa lazat hanya kari dan pulut panggang..
orang tak kenang jasa SANTAN..

MUTIARA...
tertanam di dasar paling dalam...
sukar andai mengharap jadi perhatian..
karena MUTIARA dilindungi oleh cangkang yang menghadangnya dari ancaman musuh..
namun kiranya ditemui insan..
akan menjadi PERMATA HIASAN..
terletak tinggi di cincin idaman..
atau di leher nan jinjang..
atau di lengan menawan..
makin lama MUTIARA tertanam..
makin tinggi nilainya..

oleh itu...
pilihlah sendiri...
menjadi SANTAN..
mudah jadi perhatian..
tapi hanya sebentar jadi santapan...
kemudian hilang segala nikmat dan pujian..
menjadi MUTIARA..
sukar ditemukan..
namun bila dihias indah gadis rupawan..
hilang ia..
tangisan mengiringi zaman...

Jumat, 24 Februari 2012

Pesen Roh Manusia

Apabila roh keluar dari jasad, ia akan berkata-katadan seluruh isi alam sama ada di langit atau bumi akan mendengarnya kecuali jin dan manusia. Apabila mayat dimandikan, lalu roh berkata : "Wahai orang yang memandikan, aku minta kepadamu kerana Allah untuk melepaskan pakaianku dengan perlahan-lahan sebab pada saat ini aku beristirahat daripada seretan malaikat maut".

Selepas itu, mayat pula bersuara sambil merayu : "Wahai orang yang memandikan, janganlah engkau menuangkan air dalam keadaan panas. Begitu juga jangan menuangnya dengan air yang dingin kerana tubuhku terbakar apabila terlepasnya roh dari tubuh".

Apabila dimandikan, roh sekali lagi merayu :"Demi Allah, wahai orang yang memandikan jangan engkau menggosok aku dengan kuat sebab tubuhku luka-luka dengan keluarnya roh" . Setelah dimandi dan dikafankan, telapak kaki mayat diikat dan ia pun memanggil-manggil dan berpesan lagi supaya jangan diikat terlalu kuat serta mengafani kepalanya kerana ingin melihat wajahnya sendiri, anak-anak, isteri atau suami buat kali terakhir kerana tidak dapat melihat lagi sampai Hari Kiamat.

Sebaik keluar dari rumah lalu ia berpesan : "Demi Allah, wahai jemaahku, aku telah meninggalkan isteriku menjadi Balu. Maka janganlah kamu menyakitinya. Anak-anakku telah menjadi yatim dan janganlah kalian menyakiti mereka. Sesungguhnya pada hari itu aku telah keluar dari rumahku dan aku tidak akan dapat kembali kepada mereka buat selama-lamanya" . Sesudah mayat diletakkan pada pengusung, sekali lagi diserunya kepada jemaah supaya jangan mempercepatkan mayatnya ke kubur selagi belum mendengar suara anak-anak dan sanak saudara buat kali terakhir.

Sesudah dibawa dan melangkah sebanyak tiga langkah dari rumah, roh pula berpesan: " Wahai Kekasihku, wahai saudaraku dan wahai anak-anakku, jangan kamu diperdaya dunia sebagaimana ia memperdayakan aku dan janganlah kamu lalai ketika ini sebagaimana ia melalaikan aku".

"Sesungguhnya aku tinggalkan apa yang aku telah aku kumpulkan untuk warisku dan sedikitpun mereka tidak mahu menanggung kesalahanku". "Adapun didunia, Allah menghisab aku, padahal kamu berasa senang dengan keduniaan. Dan mereka juga tidak mahu mendoakan aku".

Baginda Rasullullah S.A.W berkata: "Apabila telah sampai ajal seseorang itu maka akan masuklah satu kumpulan malaikat ke dalam lubang-lubang kecil dalam badan dan kemudian mereka menarik rohnya melalui kedua-dua telapak kakinya sehingga sampai kelutut. Setelah itu datang pula sekumpulan malaikat yang lain masuk menarik roh dari lutut hingga sampai ke perut dan kemudiannya mereka keluar. Datang lagi satu kumpulan malaikat yang lain masuk dan menarik rohnya dari perut hingga sampai ke dada dan kemudiannya mereka keluar.Dan akhir sekali datang lagi satu kumpulan malaikat masuk dan menarik roh dari dadanya hingga sampai ke kerongkong dan itulah yang dikatakan saat nazak orang itu."

Sambung Rasullullah S.A.W. lagi: "Kalau orang yang nazak itu orang yang beriman, maka malaikat Jibrail A.S. akan menebarkan sayapnya yang di sebelah kanan sehingga orang yang nazak itu dapat melihat kedudukannya di syurga. Apabila orang yang beriman itu melihat syurga, maka dia akan lupa kepada orang yang berada di sekelilinginya. Ini adalah kerana sangat rindunya pada syurga dan melihat terus pandangannya kepada sayap Jibrail A.S. "Kalau orang yang nazak itu orang munafik, maka Jibrail A.S. akan menebarkan sayap di sebelah kiri. Maka orang yang nazak tu dapat melihat kedudukannya di neraka dan dalam masa itu orang itu tidak lagi melihat orang di sekelilinginya. Ini adalah kerana terlalu takutnya apabila melihat neraka yang akan menjadi tempat tinggalnya".

Dari sebuah hadis bahawa apabila Allah S.W.T. menghendaki seorang mukmin itu dicabut nyawanya maka datanglah malaikat maut. Apabila malaikat maut hendak mencabut roh orang mukmin itu dari arah mulut maka keluarlah zikir dari mulut orang mukmin itu dengan berkata: "Tidak ada jalan bagimu mencabut roh orang ini melalui jalan ini kerana orang ini sentiasa menjadikan lidahnya berzikir kepada Allah S.W.T." Setelah malaikat maut mendengar penjelasan itu, maka dia pun kembali kepada AllahS.W.T. dan menjelaskan apa yang diucapkan oleh lidah orang mukmin itu.

Lalu Allah S.W.T. berfirman yang bermaksud: "Wahai malaikat maut, kamu cabutlah ruhnya dari arah lain." Sebaik saja malaikat maut mendapat perintah Allah S.W.T . maka malaikat maut pun cuba mencabut roh orang mukmin dari arah tangan. Tapi keluarlah sedekah dari arah tangan orang mukmin itu, keluarlah usapan kepala anak-anak yatim dan keluar penulisan ilmu. Maka berkata tangan: "Tidak ada jalan bagimu untuk mencabut roh orang mukmin dari arah ini, tangan ini telah mengeluarkan sedekah, tangan ini mengusap kepala anak-anak yatim dan tangan ini menulis ilmu pengetahuan."

Oleh kerana malaikat maut gagal untuk mencabut roh orang mukmin dari arah tangan maka malaikat maut cuba pula dari arah kaki. Malangnya malaikat maut juga gagal melakukan sebab kaki berkata: "Tidak ada jalan bagimu dari arah ini Kerana kaki ini sentiasa berjalan berulang alik mengerjakan solat dengan berjemaah dan kaki ini juga berjalan menghadiri majlis-majlis ilmu." Apabila gagal malaikat maut mencabut roh orang mukmin dari arah kaki, maka malaikat maut cuba pula dari arah telinga. Sebaik saja malaikat maut menghampiri telinga maka telinga pun berkata: "Tidak ada jalan bagimu dari arah ini kerana telinga ini sentiasa mendengar bacaan Al-Quran dan zikir."

Akhir sekali malaikat maut cuba mencabut orang mukmin dari arah mata tetapi baru saja hendak menghampiri mata maka berkata mata: "Tidak ada jalan bagimu dari arah ini sebab mata ini sentiasa melihat beberapa mushaf dan kitab-kitab dan mata ini sentiasa menangis kerana takutkan Allah.".

Setelah gagal maka malaikat maut kembali kepada Allah S.W.T. Kemudian Allah S.W.T. berfirman yang bermaksud:"Wahai malaikatKu, tulis AsmaKu di telapak tanganmu dan tunjukkan kepada roh orang yang beriman itu."

Sebaik saja mendapat perintah Allah S.W.T. maka malaikat maut menghampiri roh orang itu dan menunjukkan Asma Allah S.W.T. Sebaik saja melihat Asma Allah dan cintanya kepada Allah S.W.T maka keluarlah roh tersebut dari arah mulut dengan tenang.

Subhanallah... Maha Suci Allah... Allahu Akhbar !!!

Jiwa

Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku". (Al Fajr :27-30)

Aku sangat tersentuh dengan ayat ini. Ada kerinduan yang dipanggil oleh Allah dengan mesra.Tapi mungkinkah? Karena jiwa masih pekat dengan noda dosa, sangatlah sulit untuk membuatnya menjadi cemerlang. Masih sering terngiang di telinga akan pesan Allah dengan firman-Nya :

"Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya." (Asy Syams:9-10)


Jiwa mampu menyimpan semua memori dari semenjak lahir sampai jasad meninggal. Bagai sebuah server besar, mampu menyimpan miliran data. Tidak ada yang luput dari server ini, semua tersimpan dengan baik. Baik data kejahatan maupun data kebaikan. Berbeda dengan memori otak yang sangatlah terbatas. Misalnya kita disuruh untuk menghafal jenis mobil dan warnanya yang kita jumpai sepanjang perjalanan dari rumah sampai ke kantor. Sudah tentu terbatas sekali yang dapat kita hafalkan. Namun bila jiwa yang bersih, sangatlah tepat. Jangankan jenis mobil dan warnanya terhafal dengan baik bahkan dijalan apa dan pada jam berapa kita menjumpainya.

Data kejahatan membuat jiwa menjadi redup cahayanya atau bahkan padam sama sekali.

Sedangkan data kebaikan membuat jiwa menjadi bersinar terang. Dan sinar ini mampu

menghalau cahaya gelap. Dan di akhirat kelak data di server ini akan di tampilkan semua. Didalam perintah Running DOS kita biasa mengetikkan perintah DIR, maka semua file2 akan muncul.

Begitu pula dengan jiwa, semua akan ditampilkan sebutir-butirnya dari yang sekecil-kecilnya. Namun sebenarnya file kejahatan tidak semuanya akan ditampilkan. Karena ada fungsi Delete File atau Hidden File. Siapa yang bisa melakukan ini. Ya…pasti pemilik server tentunya Allah Rabbul Alamin. Dia mengampuni siapa yang di kehendakiNya.

Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Az Zumar:53)

Semakin terang cahaya jiwa, semakin dekatlah ia kepada Allah. Dan semakin berat pula Godaan iblis. Karena iblis akan selalu mengirimkan pasukannya silih berganti untuk melalailkan sang jiwa ini. Dan jangan ditanya berapa banyaknya. Semakin bersih jiwa semakin kuat iblis yang dikirimkan.

Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, aku benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian aku akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri
mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat). (Al A'raaf:16-17)

Banyak yang tersalah pengertian antara JIWA (nafs) dan ROH. Banyak yang menganggapnya sama, padahal sesungguhnya keduanya sangat berbeda. Jiwa adalah badan halus manusia, yang bisa pergi – keluar dari Jasad fisik, ketika manusia sedang bermimpi, atau ketika Out of Body Experience atau PLB – Perjalanan Luar Badan. Jiwa, merupakan tubuh halus manusia. Jiwa memiliki perangkat-perangkat yang menyebabkan manusia dicap sebagai makhluk sosial, makhluk cerdas (Aqal), makhluk spiritual (Qolbu). Jiwa yang menanggung semua akibat perbuatan tubuh fisikal dan tubuh dalam.

Jiwa diciptakan sempurna tanpa cacat. Tidak ada yang terlahir sakit jiwa. Tidak ada bayi cacat. Jiwa adalah putih bersih ketika dilahirkan, lingkungan dan pengalamanlah yang membuatnya tetap putih atau kotor.

~ Komponen yang dimiliki jiwa: Nafsu (syahwat, emosi), Hasrat (keinginan, ego), Aqal, Qolbu dll.

~ Indera Jiwa sering disebut pula sebagai Indera batin. Jiwa juga memiliki indra penglihatan dan pendengaran. Dari situlah syaitan (dan jin) memberikan pengaruhnya ke jiwa, berupa suara-suara dihati kita yang mengajak ke perbuatan negatif.

~ Qolbu adalah Jantungnya Jiwa. Qolbulah yang menentukan baik-buruknya Jiwa.

~ Gelap-terangnya Jiwa. Sesungguhnya Ruh itu selalu mengajak Jiwa ke jalan yang lurus, tetapi setan sangat gigih menyeru peralatan Jiwa agar sesat.

Firman Allah dalam Al-Qur’an : "Setan adalah musuh yang nyata"

Suara-suara di Qolbu (hati) adalah Suara si jiwa sendiri, Suara Roh kita, Suara makhluk lain.

Tingkatan Kesadaran Jiwa, secara garis besar, ada 7 (tujuh) lapisan yang membatasi antara Jiwa dan Roh, yang berhubungan dengan tingkatan kesadaran Jiwa. Lapisan tersebut hanya bisa ‘terbuka’ dengan melalui sedikit cara. Salah satu caranya adalah dengan ‘keseriusan’ berupaya membersihkan diri, membersihkan Jiwa, membersihkan Qolbu (hati) dengan NIAT mendekatkan diri kepada ALLAH SWT - Sang Khalik. Atau merupakan sebuah anugerah karunia-NYA (given). Lapisan ini berubah pula menjadi hijab kalau kotor. Bila pada lapisan 1 yang kotor (hijab) berakibat komunikasi antara Jiwa dengan Ruh terganggu. Muncullah penyakit non-fisik/kejiwaan (nafs) seperti pemarah, kejam, nafsuan, dll).

Lapisan2 Nafs Lawwamah, Ammarah-bissu, dan nafs Muthmainah, terbukanya (bersihnya) masing-masing lapisan tersebut, akan menumbuhkan kesadaran dan kemampuan Jiwa yang lebih tinggi [orang bilang ilmu laduni – kaleee ?].

"Kesadaran tertinggi dari Jiwa adalah Kesadaran Ruhiah - Illahiah. Inilah yang didambakan oleh para pejalan spiritual.

from : http://mas-maszura.blogspot.com

HIDUP itu ANUGERAH

Pada suatu hari ada seorang gadis buta yg sangat  membenci  dirinya sendiri. Karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya.
Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia berkata akan menikahi gadisnya itu kalau gadisnya itu sudah bisa melihat dunia.
Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepada gadisnya itu Yang akhirnya  dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasih  gadisnya  itu .
Kekasihnya  bertanya  kepada gadisnya itu , ” Sayangggg … sekarang kamu sudah  bisa melihat dunia. Apakah  engkau mau menikah denganku?” Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya  itu ternyata buta.  Dan  dia menolak untuk menikahi si pria pacar-nya itu yg selama ini sudah sangat setia sekali mendampingi hidupnya selama si gadis itu buta matanya.
Dan akhirnya si Pria kekasihnya  itu  pergi dengan  meneteskan air mata, dan kemudian menuliskan sepucuk surat singkat kepada gadisnya  itu, “Sayangku, tolong  engkau jaga baik-baik ke-2 mata yg telah aku berikan kepadamu.”
* * * * *
Kisah di atas memperlihatkan bagaimana pikiran manusia berubah saat status dalam hidupnya berubah. Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus berterima kasih karena telah menyertai dan menopang bahkan di saat yang paling menyakitkan.
Hari ini sebelum engkau berpikir untuk mengucapkan kata- kata kasar Ingatlah akan seseorang yang tidak bisa berbicara.
Sebelum engkau mengeluh mengenai cita rasa makananmu, Ingatlah akan seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.
Sebelum engkau mengeluh tentang suamimu, ingatlah akan seseorang yang menangis kepada Tuhan  untuk meminta penyembuhan sehingga suaminya TIDAK LUMPUH seumur hidup.
Hari ini sebelum engkau mengeluh tentang hidupmu, Ingatlah akan seseorang yang begitu cepat pergi  ke alam kubur dengan masih menyertakan kemiskinannya.
Sebelum engkau mengeluh tentang anak-anakmu Ingatlah akan seseorang yang begitu mengharapkan kehadiran seorang anak, tetapi tidak mendapatnya.
Dan ketika engkau lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu Ingatlah akan para penganguran, orang cacat dan mereka yang menginginkan pekerjaanmu.
Dan ketika beban hidup tampaknya akan menjatuhkanmu, pasanglah senyuman di wajahmu dan berterima kasihlah pada Tuhan karena engkau masih hidup dan ada di dunia ini.
Hidup adalah anugerah, syukurilah, jalanilah, nikmatilah  dan isilah hidup ini dengan sesuatu yg bermanfaat untuk umat manusia.

Jujur Barang Langka

Disuatu desa terpencil dipinggiran kota , tinggalah seorang anak laki-laki bersama 6 saudaranya, kehidupan keluarga ini terlihat sangatlah sederhana, orang tuanya hanya seorang buruh tani, kakak dan adiknya semua masih bersekolah sementara ibunya hanya seorang ibu rumah tangga yang hanya mengurusi keluarga. Untuk membantu keuangan keluarganya setiap hari selepas pulang sekolah , ia pergi kepasar untuk berjualan asongan.

Pada suatu hari saat anak ini sedang menjajakan dagangannya, tiba-tiba ia melihat sebuah bungkusan kertas koran yang cukup besar , terjatuh dipinggir jalan, lalu diambilnya bungkusan tersebut, kemudian dibukanya bungkusan itu, namun betapa kaget dan terkejutnya ia, ternyata isi bungkusan tersebut berisi uang dalam nominal besar.
Tampak diraut wajahnya rasa iba dan bukan kegembiraan, ia tampak kebinggungan, karena ia yakin uang ini pasti ada yang memilikinya , pada saat itu juga anak ini langsung berinisiatif untuk mencari sipemilik bungkusan tersebut, sambil mencari-cari sipemiliknya, tiba-tiba seorang ibu dengan ditemani seorang satpam datang dengan berlinang air mata menghampiri anak kecil itu , lalu ibu ini berkata “dek, bungkusan itu milik ibu, isi bungkusan itu adalah uang”.
Uang untuk biaya rumah sakit,karena anak ibu baru saja mengalami kecelakan korban tabrak lari, saat ini anak ibu dalam keadaan kritis dan harus cepat dioperasi karena terjadi pendarahan otak, kalau tidak cepat ditangani ibu khawatir jiwa anak ibu tidak akan tertolong.
Pagi ini ibu baru saja menjual semua harta yang ibu miliki untuk biaya rumah sakit, Ibu sangat membutuhkan uang ini untuk menyelamatkan jiwa anak ibu.
Lalu anak kecil tersebut berkata,” benar bu, aku sedang mencari pemilik bungkusan ini, karena aku yakin pemilik bungkusan ini sangat membutuhkan. “Ini bu !, milik ibu”. setelah itu anak kecil tersebut langsung berlari pulang , sesampai dirumah ia ceritakan semua kejadian yang baru saja dialami kepada Ibu nya.
Lalu ibunya berkata , “ Benar anak ku ! “, kamu tidak boleh mengambil barang milik orang lain, walau pun itu dijalanan , karena barang itu bukan milik kita. Ibu sangat bangga pada mu nak, walau pun kita miskin , namun kamu KAYA dengan KEBAIKAN dan KEJUJURAN.
Untuk apa kita memiliki kekayaan yang melimpah, sementara kita harus mengorbankan nyawa orang lain . “Kamu sungguh anak yang baik nak” , ibu sangat bersyukur mempunyai anak seperti mu.
Hari ini ibu percaya, kamu sudah menyelamatkan satu jiwa melalui kebaikan dan kejujuran mu, kamu harus jaga terus kejujuranmu , karena kejujuran dapat menyelamatkan banyak orang dan kejujuran adalah mata uang yang berlaku dimana-mana . “Apa yang bukan milik kita, pantang untuk kita ambil”.
(“Matamu adalah pelita tubuhmu, Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu, tetapi jika matamu jahat, gelaplah tubuhmu. Karena itu perhatikanlah supaya terang yang ada padamu jangan menjadi gelap. Jika seluruh tubuhmu terang dan tidak ada bagian yang gelap, maka seluruhnya akan terang, sama seperti apabila pelita menerangi engkau dengan cahayanya.” )

Mahasiswa Frustasi

Ada seorang mahasiswa dilanda frustrasi hebat sepeninggal ibunya, saudara perempuannyapun (kawin lari dengan seorang pria). Isteri yang dikasihinya pun telah berpaling darinya.
Putus asa yang mendera membuat mahasiswa ini aktif mengurung diri kamar di kostannya, berbungkus-bungkus rokok ia isap dengan asap mengepul memenuhi ruang kamarnya, bungkus kopi pun tak kalah banyaknya. Ia tak peduli lagi dengan dirinya, kesehatannya, kuliahnya, hidupnya dan masa depannya.
Akhirnya, ia memutuskan pulang kampung dan telah bertekad kuliahnya berhenti sampai di sini. Apatah lagi biaya sudah tersendat sebab school fee sudah tersedot pada pengobatan ayahnya yang telah bertahun-tahun terserang kanker di kerongkongannya.
* * *
Senior saya yang menjadi Penasehat Akademik mahasiswa itu, menyambangi kampung dan rumah mahasiswa yang sedang frustrasi tersebut. Sebetulnya beliau bisa saja menelpon dan tak perlu repot-repot naik mobil umum ke Pinrang (sebuah kabupaten yang berjarak 200 km dari Makassar). Namun, beliau ingin bertemu muka dengan mahasiswanya dan keinginan itu terwujud dan sampailah ia di kampung mahasiswa yang sedang terluka itu.
Beliaupun merayu mahasiswa itu dan sukses membawa kembali ke Makassar. Di perjalanan menuju Makassar, beliau banyak berhikmah tentang problematika hidup dan kehidupan yang bernama manusia.
“Hidup ini lebih banyak yang terjadi dari bukan harapan kita”
“Nasib baik, nasib buruk adalah rejeki jika kita mau saja mempelajarinya”
“Saya tak berharap kamu selesai secepatnya”
“Engkau lelaki tak pantas mendzalimi diri dengan cara seperti itu”
Belajarlah pada matahari
Yang kadang cerah
Mendung
Berawan
Namun ia tak pernah berhenti memancarkan sinarnya
Finally, mahasiswa yang naas ini mulai bangkit dan aktif pelan-pelan mengikuti kegiatan akademik. Singkat kisah, ia berhasil menyandang gelar sarjana. Saat wisuda, ia  memeluk penasehat akademiknya sambil terseduh. Sarjana baru ini meneteskan air mata dan terbata-bata berucap:
“Bukan nasehat tentang matahari itu yang membuatku kembali ke sini Pak. Tetapi saya belum pernah temukan seorang dosen penasehat akademik menemui mahasiswanya dengan perjalanan sejauh itu. Itulah yang membuatku kembali hidup”.
Sang dosen penasehat akademik itu, menepuk-nepuk punggung sang sarjana baru dan berlafaz:
“Kamu telah mengenal arti toga ini. Selamat atas sarjanamu”.

"IKAN KECIL"

Sahabat..! Suatu hari seorang ayah bersama anaknya sedang duduk berbincang-bincang di tepi sungai. Sang Ayah berkata kepada anaknya, “Lihatlah anakku, air begitu penting dalam kehidupan ini, tanpa air kita semua akan mati.”

Pada saat yang bersamaan, seekor ikan kecil mendengar percakapan itu dari bawah permukaan air, ikan kecil itu mendadak gelisah dan ingin tahu apakah air itu, yang katanya begitu penting dalam kehidupan ini.

Ikan kecil itu berenang dari hulu sampai ke hilir sungai sambil bertanya kepada setiap ikan yang ditemuinya, “Hai, tahukah kamu dimana tempat air berada? Aku telah mendengar percakapan manusia bahwa tanpa air kehidupan akan mati.”

Ternyata semua ikan yang telah ditanya tidak mengetahui dimana air itu, si ikan kecil itu semakin kebingungan, lalu ia berenang menuju mata air untuk bertemu dengan ikan sepuh yang sudah berpengalaman, kepada ikan sepuh itu ikan kecil ini menanyakan hal yang sama, “Dimakah air?”

Ikan sepuh itu menjawab dengan bijak, “Tak usah gelisah anakku, air itu telah mengelilingimu, sehingga kamu bahkan tidak menyadari kehadirannya. Memang benar, tanpa air kita semua akan mati.”

Manusia kadang-kadang mengalami situasi yang sama seperti ikan kecil, mencari kesana kemari tentang kehidupan dan kebahagiaan, padahal ia sedang menjalaninya, bahkan kebahagiaan sedang melingkupinya sampai-sampai ia sendiri tidak menyadarinya. Semisal ni'mat Sehat, Anak baik-baik, istri yang patuh

Subhanak....
Ma 'arofnaaka haqqo ma'rifatik....
Subhanak.....
Ma syakarnaaka haqqo syukrik...